Dikabarkan Koma, Posisi Kim Jong Un Sebagai Pemimpin Tertinggi Korea Utara Siap Digantikan Adik Perempuannya, Begini Kata Media Korsel

Senin, 24 Agustus 2020 | 15:13
Daily Mail

Kim Jong Un dan Kim Yo Jong.

GridHot.ID - Kabar kurang sedap datang dari Korea Utara.

Pemimpin tertingginya, Kim Jong Un dikabarkan dalam keadaan koma.

Melansir dari The Australian, Senin (24/8/2020), media Korea Selatan mengkalaim bahwa adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong akan mengambil alih kendali Pyongyang.

Laporan media itu memuat pernyataan mantan ajudan mendiang presiden Korea Selatan Kim Dae Young beberapa hari setelah Kim Jong Un menyerahkan beberapa kekuasaan kepada adiknya.

Chang Song Min mengatakan kepada media Korea Selatan bahwa Kim Jong Un saat ini dalam keadaan koma.

Baca Juga: Jabatannya Hampir Setara dengan Sang Kakak, Korut Makin Otoriter Usai Kim Jong Un Angkat Kim Yo Jong Jadi Pendamping, Muncul Dugaan Akan Diberlakukannya Dinamika 'Polisi Baik' dan 'Polisi Jahat'

"Saya menilai dia dalam keadaan koma, tetapi hidupnya belum berakhir," katanya.

"Struktur pergantian lengkap belum terbentuk, jadi Kim Yo Jong dikedepankan karena kekosongan jabatan yang tidak dapat dipertahankan untuk waktu yang lama," jelasnya.

Pekan lalu, Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan mengumumkan bahwa, Kim Jong Un akan secara bertahap akan mengalihkan sebagian kekuasaan kepada Kim Yo Jong.

Kim Jong Un melakukan itu untuk meredakan stres, meskipun diktator 36 tahun itu masih menggunakan kekuasaan absolut.

Baca Juga: Masa Lalunya Dibungkam Korea Utara, Istri Kim Jong Un Punya Derajat yang Tak Sembarang di Negaranya, Mantan Koki Pribadinya Sampai Bongkar Sifat Sang Ibu Negara

Kim Jong Un pernah di isukan menghilang selama beberapa minggu awal tahun ini, memicu spekulasi bahwa dia sakit parah di tengah rumor operasi jantung yang gagal.

Desas-desus itu akhirnya dibantah ketika dia terlihat di upacara pembukaan pabrik pupuk di Suchon.

Namun pengamat Korea Utara mengatakan tidak mungkin untuk memverifikasi tanggal kunjungan yang sebenarnya.

"Kim Jong Un masih mempertahankan otoritas absolutnya, tetapi beberapa di antaranya telah diserahkan sedikit demi sedikit," laporan Yonhap, kantor berita Korea Selatan, pada hari Kamis (20/8/2020).

Baca Juga: Korea Utara Siaga, Sejumlah Negara Barat Langsung Berbondong-bondong Tarik Semua Diplomat dari Tanah Kim Jong Un, Ternyata Bahaya Ini yang Sedang Menyerang

Kim Jong Un juga mengalihkan kekuasaan untuk menghilangkan stres dari pemerintahannya dan mencegah kesalahan jika terjadi kegagalan dalam mengambil kebijakan.

Kim Jong Un pada pekan lalu mengakui ekonomi Korea Utara sedang berjuang menghadapi sanksi AS, pandemi dan banjir yang melanda negara.

Itu merupakan sebuah pengakuan yang sangat langka di negara satu partai itu.

Kantor Berita Korea Utara (KCNA) mengutip pernyataan Kim Jong Un, setelah pertemuan dengan para pemimpin senior.

Baca Juga: Sama-sama Pernah Terlibat Skandal Video Panas, Luna Maya Akui Pertemuan Pertamanya dengan Cut Tari Tidak Menyenangkan, Mantan Ariel Noah: Kaya Peperangan Antara Korea Selatan dan Korea Utara

Ia mengatakan bahwa kondisi ekonominya dalam keadaan tidak baik.

"Ekonomi tidak membaik dalam menghadapi situasi internal dan eksternal yang parah dan berbagai tantangan tak terduga.

Dengan demikian pencapaian tujuan untuk meningkatkan perekonomian nasional telah sangat tertunda dan taraf hidup masyarakat tidak banyak meningkat," ujar Kim Jong Un.

Kim Jong Un yang telah berkuasa sejak 2011 setelah kematian ayahnya, memecat perdana menteri Korea Utar minggu lalu setelah evaluasi implementasi kabinet kebijakan ekonomi.

Baca Juga: Di Depan Nampak Bermusuhan, Korea Utara Diam-diam Bakalan Susah Jika Donald Trump Kembali Menang, Ada Senjata Rahasia yang Diincar Kim Jong Un dari Amerika

Diberitakan sebelumnya, pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un telah memandatkan sebagian kewenangannya kepada sang adik, Kim Yo Jong.

Badan Intelijen Korea Selatan (NIS) pada Kamis (20/8/2020) mengatakan, Kim Jong Un telah mengizinkan adiknya itu untuk mengelola dan mengendalikan semua urusan Korea Selatan dan AS serta urusan negara lainnya.

"Mandat tersebut tampaknya dimaksudkan untuk meringankan beban yang didapuk oleh Kim Jong Un selama ini", kata NIS, mengutip dari The Straits Times, Jumat (21/8/2020).

Badan itu juga menyangkal bahwa Kim Jong Un memiliki masalah kesehatan yang serius.

Baca Juga: Asik Joged Pakai Lagu BTS, 3 Tentara Korea Utara Ditangkap Dituduh Dukung Propaganda Korsel, Diinterogasi, Pelaku Ngira Koreografi Kpop Sebagai Tarian Pramuka

"Sehubungan dengan keadaan Kim Jong Un, 'delegasi kekuasaan' disebutkan," kata Ha Tae Kyung, oposisi utama Partai Masa Depan Serikat.

Adapun Kim Jong Un tetap mempertahankan posisinya sebagai "penguasa absolut".

Tetapi memberikan mandat sejumlah kebijakan kepada pejabat-pejabat lain untuk mengurangi beban tekanan.

"Kim Jong Un masih menggunakan kekuasaan absolut, tetapi dibandingkan dengan masa lalu, beberapa kewenangan telah dialihkan sedikit demi sedikit," katanya.

Baca Juga: Coba-coba Nonton Drakor, Rakyat Korea Utara Dapat Hukuman Berat dari Kim Jong Un, Dibelenggu Ketika Penyidik Menginterogasi

Ia menambahkan bahwa "tingkat stres yang tinggi" yang didapuknya dalam mengatur negara adalah salah satu alasan di balik mandat yang diberikan ke sang adik.

"Alasan lain adalah agar Kim Jong Un dapat menyangkal kesalahan jika ia membuat kegagalan kebijakan," tambahnya.

Memang, dalam beberapa tahun terakhir, Kim Yo Jong sering muncul sebagai tokoh yang digadang-gadang pengganti Kim Jong Un.

Para pengamat mengatakan ia adalah sosok yang dapat mempengaruhi kebijakan negara. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul "Kim Jong Un Dikabarkan Koma, Adik Perempuanya Kim Yo Jong Siap Ambil Alih Kendali Korea Utara"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Serambinews.com