Cium Niat Busuk Australia, Timor Leste Diam-diam Minta Bantuan China untuk Lakukan Hal Ini, Negeri Kanguru Harus Waspada

Rabu, 26 Agustus 2020 | 10:52
Grid.id

Bendera Timor Leste

GridHot.ID-Timor Leste dulu merupakan provinsi ke-27 Indonesia, dengan nama Timor Timur.

Mereka kemudian melepaskan diri dari Indonesia pada 20 Mei 2002 pasca-referendum.

Australia disebut-sebut memiliki jasa yang besar dalam membantu Timor Leste merdeka.

Meski demikian, hubungan keduanya juga pernah tegang.

Baca Juga: Gagal Sembunyi, Kedok Australia Dibalik Pembebasan Timor Leste Terbongkar, Sosok Ini Blak-blakan Bicarakan Kelicikan Negaranya Keruk Keuntungan Alam dari Bumi Lorosae

Pada tahun 2004, Timor Leste disadap oleh Australia di kantor kabinetnya.

Mengutip The Strategist, pasca-penyadapan itu, Timor Leste meminta bantuan ke China.

Permintaan itu dibuat oleh menteri pertahanan dan kemanan Timor Leste, Filomeno Paixao.

Pembicaaran itu dilakukan dengan Laksamana Muda Yu Wenbing dari Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA).

Baca Juga: Bertitik Tolak Konflik Timor Leste, Jakarta Hampir Diluluh Lantahkan Jika Australia Jadi Membom Pakai F-111, Negeri Kanguru Auto Mundur Karena Ini

Pembicaraan berlangsung selama kunjungan ke Dili untuk melatih Angkatan Laut Timor Leste, dan melakukan pembicaraan soal kapal perang China.

Hal itu membuat Australia resah, karena pengaruh militer Beijing yang mulai tumbuh di Dili.

Permintaan China untuk melatih perwira Angkatan Laut Timor, dikonfirmasi oleh sumber pertahanan lokal.

Perwira dengan awak kapal Qi Jiguang, yang berbobot 5.548 ton, dan sebuah kapal pelatihan Type-679, menerima sambutan gala saat kapal itu dibawa ke Dili.

Baca Juga: Pamer Foto Pegang Macam-macam Bendera, Anak Krisdayanti dan Raul Lemos Ternyata Punya 3 Kewarganegaraan, Sang Diva: Nanti 18 Tahun Mereka Memilih Sendiri

Kapal patroli kelas Shanghai, adalah satu dari dua yang dibeli Timor Leste dari China pada tahun 2008 untuk melindungi wilayah maritimnya.

Kunjungan kapal perang China itu dianggap sensitif oleh Australia, membuat Perdana Menteri Australia Scott Morison melakukan kunjungan ke Timor Leste.

Kunjungan Morison salah satunya adalah agenda untuk memperkuat pengaruhnya.

Morrison juga berjanji memberikan paket langkah dukungan maritim untuk dukungan peningkatan pelabuhan angkatan laut kecil di Hera, timur Dili.

Baca Juga: Kini Cuma Jadi Sapi Perah, Timor Leste Dikibuli Australia Usai Dibantu Merdeka dari Indonesia, Inilah Imbas Kerugiannya

Hera akan menjadi pelabuhan rumah bagi dua kapal patroli kelas Guardian baru yang diberikan kepada Timor Leste di bawah Program Keamanan Maritim Pasifik Canberra, dengan pengiriman hingga 2023.

Timor Leste menjadi satu dari 13 negara yang menerima kapal patroli, yang akan dibangun di halaman Austal di Australia Barat.

Progam ini merupakan bagian dari insentif maritim, untuk memanfaatkan kekuatan lunak di kawasan Asia-Pasifik untuk melawan pengaruh investasi China.

Baca Juga: Bukan Lagi Bagian dari Indonesia, Timor Leste Kini Harus Hadapi Masalah Negaranya Sendiri, Akali Panas Matahari Demi 200 Liter Air Tawar Setiap Hari

Meski demikian, bagi Timor Leste membangun hubungan dengan China, dianggap sebagai nilai yang berguna, dalam segi ekonomi dan pertahanan.

Tetapi Australia juga tidak selamanya buruk bagi Timor Leste, karena Dili menyambut baik kapal pemberian Australia itu untuk meningkatkan kemanan negerinya.

Brigadir Jenderal Falur Rate Laek, dari Angkatan Pertahanan Timor Leste, menyebut ketegangan dengan Australia tidak mempengaruhi kerja sama antara kedua negara itu.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Hampir Tak Ada yang Tahu, Saat Timor Leste Disadap Oleh Australia, Ternyata Mereka Pernah Minta Bantuan Ke China Untuk Lakukan Hal Ini, Australia Sampai Dibuat Ketar-Ketir"

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Intisari Online