Find Us On Social Media :

Jual Amunisi ke KKB Sampai Bunuh Petugas KPU Yakuhimo, Pecatan TNI Ini Benar-benar Sudah Khianati Bangsa Indonesia, dengan Santainya Lakukan Kejahatan Pakai Celana Loreng yang Dibanggakan Para Prajurit

Jenazah Henry Jovinski, staf Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat dimasukan ke peristirahatan terakhirnya di pemakaman umum Rewulu Wetan, Sidokarto, Godean, Sleman

Gridhot.ID - Kasus pembunuhan staf KPUD di Kabupaten Yakuhimo kini sudah mulai memasuki babak baru.

Pelaku pembunuhan staf KPUD, Hendry Jovinski di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo pada 11 Agustus 2020 akhirnya terungkap.

Hampir tiga pekan pencarian, polisi akhirnya mengungkap identitas pelaku pembunuhan petugas KPU Yahukimo tersebut.

Ternyata pelaku pembunuhan petugas KPU Yahukimo merupakan pecatan TNI yang dipecat lantaran jual amunisi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KBB).

Bahkan, saat melakukan aksi pembunuhannya, pelaku masih tampak terlihat mengenakan celana loreng khas prajurit kebanggaan bangsa.

Baca Juga: Padahal Jadi Rimba Beton Indonesia yang Diisi Kemacetan, Jakarta Dianggap Layaknya Surga Bagi Pemuda Asal Gaza Ini, Akui Ini Pertama Kalinya Melihat Pohon dan Jalan Besar

Meski belum tertangkap, tetapi identitas pelaku sudah dikantongi oleh pihak kepolisian Papua.

Melansir dari laman Kompas.com, tersangka pelaku pembunuhan Hendry Jovinski ialah Ananias Yalak alias Senat Soll.

"Untuk tersangka sementara belum tertangkap. Namun, sudah ada indikasi kuat terhadap pelaku yang atas nama Ananias Yalak alias Senat Soll. Ciri-ciri pelaku didapatkan dari hasil pemeriksaan saksi berinisial KM." ujar Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw melalui rilis, Jumat (28/8/2020).

KM merupakan rekan Hendry yang juga menjadi korban penusukan menyebut pelaku berambut gimbal dan mengenakan celana loreng khas TNI.

Berdasarkan ciri yang diungkap KM terungkap sosok Ananias Yalak yang merupakan pecatan TNI lantaran menjual amunisi kepada KKB.

Baca Juga: Salah Langkah Bisa Ambyar, 2 Pesawat Rusia Hadang Pesawat Bomber Amerika Serikat dengan Manuver Mengerikan, B-52 Sampai Turbulensi dan Susah Bergerak