GridHot.ID - Malang nasib Ramlah (39).
Warga Desa Aji Kuning, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara itu ditinggal kabur suaminya,Lukman (40), saat ia berjuang melahirkan anak kelimanya.
Selidik punya selidik, Lukman kabur bersama wanita lain.
"Perempuan itu harus diberi pelajaran, tega sekali dia mengambil laki orang padahal dia jauh lebih muda dari saya," ujar Ramlah dengan penuh emosi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/9/2020).
Emosi yang terpendam tak bisa ia lampiaskan karena kondisinya masih lemah pasca melahirkan.
Dia berusaha menghubungi nomor ponsel siapapun yang ia kenal dan teman-teman suaminya namun pencariannya tidak membuahkan hasil.
Meski anaknya masih merah, ia sudah mendatangi kantor polisi untuk mencari keberadaan suaminya dan perempuan muda perebut suaminya.
Ia tidak tahu apa yang membuat suaminya lupa diri sampai tega meninggalkan kewajibannya dan anak anaknya.
"Saya tidak kenal dia siapa, yang saya tahu dia bekerja malam di tempat karaoke," katanya.
Ramlah menuturkan, ia mengenal Lukman dari salah satu teman, mereka dipertemukan dan dijodohkan.
Kebetulan, status keduanya sama, Ramlah janda dengan 3 anak, sementara Lukman duda dengan 1 anak.
Pertemuan tersebut berlanjut dengan saling membalas kabar, sampai kemudian terucap janji bahwa Lukman tidak akan menyia-nyiakan Ramlah layaknya perlakuan suaminya dulu.
Keduanya mengikuti itsbat nikah di KUA Sebatik sekitar 2016 lalu.
Provokasi
Ramlah mengaku tidak pernah punya masalah dengan perempuan yang ia sebut sebagai perebut laki orang (pelakor) itu, namun ia mengaku pernah mendatangi perempuan tersebut, saat hamil dulu.
Ramlah bertanya mengapa si perempuan mau menjalin hubungan terlarang dengan suami orang.
Akan tetapi, perempuan justru menjawab kalau ia mencintai Lukman dan ingin membangun rumah tangga dengan lelaki yang berprofesi sebagai supir angkutan penumpang tersebut.
"Memang pernah lima hari tidak pulang, alasannya masih menunggu barang penumpang, suamiku supir angkutan penumpang, belakangan baru saya tahu kalau dia tidur dengan pelakor itu, saya sempat datangi dia dulu," katanya geram.
Sejak saat itu, si perempuan terus berusaha memprovokasi Ramlah, tak jarang ia mengunggah foto kemesraannya dengan Lukman dan menantang Ramlah berlomba siapa yang lebih bisa mendapat perhatian Lukman.
"Dia bilang kamu tidak akan bisa temukan saya, dia juga mengancam akan melaporkan pencemaran nama baik apabila saya memasukkan fotonya di medsos, saya tidak peduli dia sudah buat malu saya, satu kali malu sekalian, kepalang tanggung, saya masukkan foto mereka di medsos," katanya.
Tanggung utang suami
Yang membuat Ramlah lebih sakit hati adalah Lukman tidak pernah membalas chat-nya padahal ponsel selalu aktif.
Perempuan lain selalu memegang ponsel tersebut dan tentu saja hanya jawaban menyakitkan hati yang selalu ia dapat.
Ramlah dan anak anaknya sudah tak pernah lagi mendapat nafkah dari Lukman, justru ia kini harus berjuang melunasi utang-utang yang ditinggalkan Lukman yang ternyata tidak sedikit.
"Saya jual truk, habis emas saya masukkan ke pegadaian, saya selalu mencicil ke para penagih dan saya tidak tahu berapa sebenarnya utang suamiku, sementara si pelakor bebas merdeka" keluhnya.
Di sisi lain, Ramlah masih bersyukur bisa mencari nafkah sendiri, selama ini ia berjualan mainan dan hasilnya untuk melanjutkan hidup.
Dia yang merupakan anak tunggal kini sering mendapat hinaan dari keluarganya karena dianggap telah salah jalan.
Polisi masih berusaha temukan
Lukman Kapolsek Sebatik Barat Iptu Mujianto mengatakan, ia sangat mengenal Lukman maupun Ramlah.
Dia mengakui ada aduan masuk terkait persoalan ini dan polisi sudah menindaklanjuti aduan tersebut.
"Memang dia (Ramlah) sering datang terus meminta kami menemukan suaminya, kendala kita adalah ketika itu berada di luar Pulau Nunukan, kita butuh dukungan akomodasi dan transportasi, tapi tetap kita koordinasikan dengan polisi di wilayah lain, sementara masih proses," katanya.
Mujianto mengatakan, wilayah Sebatik Tengah masuk dalam wilayah kerjanya sehingga perkara tersebut dipastikan dalam penanganan.
Mujianto yang kenal dekat dengan keduanya karena merupakan tetangga desa menjelaskan, antara Ramlah dan Tirsa sebenarnya sudah lama mengenal, mereka pernah sama sama bekerja sebagai pemandu lagu di salah satu pub wilayah Sebatik.
Hanya saja Ramlah memutuskan berhenti dari pekerjaannya setelah menikahi Lukman yang juga dikenalnya di pub tempatnya bekerja.
Lukman memang salah satu pengunjung setia pub dimaksud.
"Ini memang rebutan ceritanya, Lukman itu orangnya kuat bekerja, dia tergolong mampu dan pandai mencari uang memang, tapi info terakhir yang kami dapat, Lukman juga sudah pergi meninggalkan Tirsa dengan wanita lain, kita terus cari kok," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Istri Laporkan Suami ke Polisi, Ditinggalkan Saat Melahirkan Anak Kelima Demi Wanita Lain"
(*)