Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari
GridHot.ID - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, mengirim surat pada pemerintah Austria pada 10 Juli 2020 lalu.
Pemerintah Austria merespons minat Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto untuk membeli armada pesawat Eurofighter Typhoon yang dimiliki negara tersebut.
Respons pemerintah Austria tersebut dikabarkan media negara tersebut, Kronen Zeitung, Senin (7/9/2020).
Diberitakan oleh Kontan.co.id sebelumnya, Indonesia disebut-sebut berminat membeli 15 pesawat tempur buatan konsorsium Eropa, Eurofighter Typhoon, yang saat ini dioperasikan oleh Angkatan Udara Austria.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disebut telah mengajukan proposal kepada Menteri Pertahanan Republik Austria, Klaudia Tenner, untuk mengakuisisi 15 pesawat tempur jenis delta wing tersebut.
Situs berita berbahasa Jerman, Kronen Zeitung mengunggah foto proposal tawaran pembelian 15 Eurofighter Typhoon. Dalam surat bernomor 60/M/VII/2020 bertanggal 10 Juli 2020 itu, Menhan Prabowo Subianto mengutarakan tujuan pembelian 15 Eurofighter Typhoon dari Austria adalah target modernisasi TNI AU.
"Karena itu, saya mengajak untuk membahas secara resmi dengan Anda, Yang Mulia, tentang pembelian 15 Eurofighter Typhoon dari Austria untuk Angkatan Udara Republik Indonesia," demikian isi surat tersebut.
Baru-baru ini, pemerintah Austria merespons minat Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto untuk membeli armada pesawat Eurofighter Typhoon yang dimiliki negara tersebut.
Respons pemerintah Austria tersebut dikabarkan media negara tersebut, Kronen Zeitung, Senin (7/9/2020).
Dilansir dari Kompas.com, laporan tersebut menyatakan, Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner siap membuka pintu negosiasi untuk melepas jet tempur bekas tersebut kepada Indonesia.
Pernyataan Tanner tersebut juga sekaligus sebagai respon atas surat penawaran pembelian 15 Typhoon Austria yang dilayangkan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto pada 10 Juli 2020 lalu.
"Kami dengan senang hati menerima minat Anda untuk membeli 15 Eurofighter Austria untuk memodernisasi armada udara Anda," ujar Tanner.
Dalam upaya pelepasan jet tempur bekas tersebut, Tanner juga telah memerintahkan Staf Umum untuk memeriksa keaslian surat yang diajukan Prabowo.
"Setelah pemeriksaan intensif, Staf Umum mengonfirmasi keaslian surat tersebut dan merekomendasikan agar kami memanfaatkan opsi penjualan apa pun," kata Tanner.
Dalam laporan tersebut juga menyebutkan, selain faktor konsensus politik dalam negeri, penjualan jet tempur bekas tersebut juga perlu mendapat persetujuan dari empat negara produsen Thyphoon dan Amerika Serikat (AS).
Persetujuan dari AS diperlukan karena sejumlah peralatan yang terpasang dalam pesawat tempur tersebut adalah bikinan AS, salah satunya adalah GPS.
Dua skenario
Terdapat dua skenario agar Typhoon bisa berpindah tangan ke Indonesia.
Skenario pertama adalah Airbus akan menerbitkan sertifikat pengguna akhir baru untuk penggunaan jet di Indonesia dengan persetujuan Jerman, Inggris Raya, Italia dan Spanyol, dan Austria yang akan menjual langsung ke negara tersebut.
Sementara, skenario kedua adalah Airbus akan membeli kembali jet dari Austria, kemudian meningkatkannya dan mengirimkannya ke Indonesia.
Sebelumnya, Prabowo dilaporkan tengah berupaya melakukan penawaran pembelian 15 pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas milik Angkatan Udara Austria.
Upaya memboyong pesawat tempur berjenis Tranche 1 tersebut diajukan Prabowo melalui sebuah surat yang ditujukan kepada Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner.
Penawaran pembelian tersebut dilaporkan media Austria, Kronen Zeitung, Sabtu (18/7/2020), yang memuat surat penawaran yang diajukan Prabowo.
"Saya ingin menawarkan membeli 15 pesawat tersebut untuk TNI AU dan semoga proposal saya ini menjadi pertimbangan resmi," tulis Prabowo di surat tersebut yang dilansir Kompas.id, Senin (20/7/2020).
Dalam surat berkop Kementerian Pertahanan RI tertanggal 10 Juli 2020 yang ditandatangani Prabowo Subianto itu, disebutkan Indonesia tengah berupaya memenuhi kebutuhan organisasi angkatan bersenjata.
Prabowo mengungkapkan mendapat informasi Austria memiliki pesawat tempur Typhoon yang dibeli tahun 2002. Saat ini, Austria memiliki 15 pesawat itu. (*)