Gridhot.ID - Sempat heboh mengenai kerjasama China yang terus-terusan incar Indonesia demi dapatkan Natuna.
Indonesiapun secara tegas menolak segala bentuk kesepakatan yang bisa berpotensi hal-hal yang tak diinginkan.
Setelah gagal pepet Indonesia, China kini beralih ke negeri tetangga.
Pada Rabu sore (9/9), Sultan Haji Hassanal Bolkiah dari Brunei melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe.
Keduanya membahas hubungan dan rencana kerja sama bilateral antara Brunei dan China.
Dikutip dari Xinhua, Sultan mengatakan rakyat Brunei dan China telah menikmati hubungan dekat kedua negara selama bertahun-tahun.
Secara terbuka, Brunei menghargai hubungan persahabatan kedua negara dan melihat China sebagai mitra kerja sama yang penting dalam berbagai sektor utama.
"Brunei sangat mengapresiasi dukungan dan bantuan pemerintah dan militer China selama masa sulit ketika Brunei epidemi Covid-19," ungkap Sultan, seperti dikutip dari Xinhua.
Ia menambahkan, Brunei akan terus melakukan pertukaran dan kerja sama dengan China di bidang pertahanan, ekonomi dan perdagangan, energi dan budaya, serta serangkaian program people to people exchange.
Sang Sultan berharap kementerian pertahanan kedua negara terus melakukan kunjungan bersama, latihan bersama, serta mendorong kerjsa sama pragmatis sehinga dapat lebih mendorong pengembangan kemitraan strategis.
Dari pihak China, Wei Fenghe mengatakan bahwa di bawah kepemimpinan masing-masing kepala negara, China dan Brune telah sanggup mempertahankan momentum kerja sama yang baik.
"Hubungan ini bisa menjadi contoh yang baik untuk konsultasi bersama, konstruksi bersama dan berbagi bersama antar negara dengan sistem sosial yang berbeda," ungkap Wei.
Secara terbuka China juga bersedia memperdalam pertukaran dan kerja sama dengan Brunei dalam bidang pertahanan demi memajukan pengambangan militer kedua negara.
Tidak lupa, Wei juga menyoroti kondisi Laut China Selatan yang merupakan wilayah strategis bagi kedua negara dengan ekonomi domestik yang cukup kuat ini.
"Stabilitas di Laut China Selatan menjadi sorotan kedua negara, dan kedua belah pihak harus terus memperkuat komunikasi dan konsultasi, serta mempromosikan kerja sama maritim untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan ketenangan di Laut China Selatan," tambah Wei.
Sebelum pertemuan ini berlangsung, Wei telah mengadakan pembicaraan resmi dengan Menteri Pertahanan Brunei Haji Awang Halbi.
Keduanya mencapai konsensus penting dalam memelihara komunikasi strategis dan memperdalam kerja sama militer.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul China merapat ke Brunei, agendakan kerja sama pertahanan.
(*)