Bagai Macan yang Terbangun dari Tidur Panjangnya, Ahok Galak Kuliti Aib Pertamina yang Sebut Ada Manipulasi Gaji dan Direksi Suka Lobi Menteri: Harusnya Kementerian BUMN Dibubarkan!

Rabu, 16 September 2020 | 08:42
dok. Tribunnews

Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok

Gridhot.ID - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memang sudah lama nampak anteng-anteng saja beberapa waktu belakangan.

Ahok juga masih nampak tenang saat awal-awal dirinya menjabat sebagai komisaris utama di Pertamina.

Namun, jabatannya di Pertamina seakan membangunkan jiwa tegasnya yang sudah tertidur sejak lama.

Baca Juga: Hendak Pimpin Rapat Paripurna, Ketua DPRD DIY Alami Insiden Tali Lift Putus, Wakil Ketua Dewan Singgung Soal Standarisasi

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok buka-bukaan soal kondisi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khususnya Pertamina mulai dari pemilihan jabatan direksi dan komisaris hingga persoalan gaji.

Dalam tayangan video di kanal Youtube POIN, Ahok menuturkan sejumlah direksi Pertamina memilih untuk bermain aman dengan melobi menteri.

Bahkan, pemilihan komisaris sejumlah BUMN dinilai Ahok ditetapkan berdasarkan titipan sejumlah kementerian.

Baca Juga: Tetangga Curiga Karena Anaknya Menangis Semalaman, Seorang Ibu Ditemukan Tewas di Samping Anaknya, Bau Busuk Langsung Menusuk Hidung Saat Pintu Indekos Dibuka

"Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya. Saya sempat marah-marah juga. Direksi-direksi semuanya lobinya ke menteri. Komisaris pun rata-rata titipan dari kementerian-kementerian," ungkap Ahok dikutip Selasa (15/9).

Menanggapi persoalan tersebut, Ahok memastikan ia menempuh sejumlah langkah demi menghindari kejadian serupa terulang.

"Saya potong jalur birokrasinya. Pertamina itu naik pangkat untuk jadi senior vice president (SVP) itu 20 tahun ke atas. Saya potong, semua musti lelang terbuka," kata Ahok.

Baca Juga: Bongkar Sendiri Status Hubungannya dengan Ayu Ting Ting di Layar Kaca, Raffi Ahmad Buat Nagita Slavina Geram: Udah Ah, Kata Raffi Itu Keluarganya!

Tak hanya itu, Ahok pun menilai masih terjadi manipulasi gaji dalam tubuh Pertamina.

Ia mencontohkan, seseorang yang menempati jabatan direktur utama anak perusahaan menerima gaji Rp 100 juta.

Ketika dicopot dari posisi tersebut dan menempati posisi baru, gaji yang diberikan tetap dengan besaran yang sama.

Baca Juga: Heboh Pacar Al Ghazali Tak Tahu Sendok Saat Masak, Maia Estianty Pasang Badan Bela Alyssa Daguise, Istri Irwan Mussry: Tahunya Spoon!

"Masa dicopot gajinya masih sama, alasannya dia udah orang lama. Harusnya kan gaji mengikuti jabatan anda. Jadi mereka bikin gaji pokoknya gede-gede," ujar Ahok.

Secara umum, Ahok bahkan berpendapat Kementerian BUMN sebaiknya dibubarkan.

Ia menjelaskan posisinya sebagai komisaris bukan sebagai pengawas melainkan eksekutor.

Baca Juga: Pamer Foto Jadul Saat Masih Gadis, Wajah Ayu Ting Ting Bikin Salah Fokus, Netizen: Mirip Via Vallen Jaman Dulu!

Ahok menjelaskan semua keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menentukan Key Performance Indicators (KPI) yakni penilaian kinerja dewan komisaris dan direksi dilakukan di kementerian BUMN.

"Harusnya Kementerian BUMN dibubarkan. Kita harus sudah ada semacam Indonesia Incorporation seperti Temasek," jelas Ahok.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Blak-blakan Ahok, sebut direksi Pertamina doyan melobi menteri.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber kontan