Hengky Wamang Sang Penyelenggara Perang Mati Ditembak Tim TNI-Polri, Pasukan KKB Papua Langsung Bubar dan Balik ke Kandang Masing-masing, Kapolda: Dia yang Mengatur Semua

Rabu, 16 September 2020 | 10:13
TPNPB

KKB Papua

Gridhot.ID - KKB memang jadi salah satu kelompok yang sering membuat onar di masyarakat.

Bahkan aksinya yang sadis juga membuat rakyar sipil ketakutan.

Namun kini Kelompok tersebut mulai mundur satu persatu.

Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua yang sempat terpantau berkumpul di wilayah Distrik Tembagapura, kini membubarkan diri dan kembali ke wilayah masing-masing.

Para KKB Papua bubar dan meninggalkan wilayah Distrik Tembagapura setelah salah satu pimpinan mereka, Hengky Wuamang, tewas ditembak TNI-Polri pada 16 Agustus 2020.

Melansir dari Antara, informasi ini berdasarkan keterangan Kepala Kepolisian Resor Mimika, Papua, AKBP IGG Era Adhinata.

Era menyebut sebagian besar KKB Papua yang selama beberapa bulan bercokol di wilayah Distrik Tembagapura telah bubar dan kembali ke wilayah mereka masing-masing.

Baca Juga: Bagai Macan yang Terbangun dari Tidur Panjangnya, Ahok Galak Kuliti Aib Pertamina yang Sebut Ada Manipulasi Gaji dan Direksi Suka Lobi Menteri: Harusnya Kementerian BUMN Dibubarkan!

"Setelah meninggalnya salah satu pimpinan KKB Papua Kali Kopi atas nama Hengky Wanmang, dari hasil monitoring kami diketahui sebagian besar KKB Papua yang masuk ke wilayah Distrik Tembagapura sudah kembali ke wilayah mereka.

Kelompok yang kembali itu yakni Kelompok Lekagak Telenggen dan lainnya" kata AKBP Era Adhinata di Timika, Senin.

Pihak kepolisian hingga kini masih terus memonitoring apakah masih ada KKB Papua yang bercokol di wilayah Distrik Tembagapura, seperti di Kampung Baluni dan Jagamin, kawasan Aroanop, termasuk Kampung Waa-Banti, Kimbeli, dan Opitawak yang berdekatan dengan Kota Tembagapura.

"Kami masih terus melakukan monitoring. Yang jelas sebagian besar sudah balik ke wilayahnya, yang sekarang tertinggal di sana yaitu KKB Papua yang memang ada di wilayah Mimika," ujar Era Adhinata.

Untuk mengecek kepastian situasi keamanan di wilayah Waa-Banti, Kimbeli dan Opitawak benar-benar sudah steril dari keberadaan KKB Papua maka unit-unit intelijen akan dikerahkan ke lokasi-lokasi itu dalam waktu dekat, katanya.

Jika memang kondisi keamanan di wilayah itu benar-benar sudah siap, maka aparat bersama Pemkab Mimika dan PT Freeport Indonesia akan mempersiapkan rencana mengembalikan seribuan warga tiga kampung itu yang sementara ini mengungsi ke Timika sejak awal Maret.

"Tentu kami akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan PT Freeport Indonesia karena saat masyarakat turun dari Tembagapura ke Timika atas permintaan mereka sendiri mengingat situasi keamanan pada saat itu memang tidak aman" jelas Era.

Baca Juga: Para Bintangnya Positif Corona, Industri Film Porno Jepang Nyatanya Tetap Hidup Meski Dihantam Wabah, Direktur Perusahaan Ungkap Cara Mereka Beradaptasi

Lebih dari seribuan warga Waa-Banti, Kimbeli dan Opitawak diungsikan sementara waktu ke Timika sejak awal Maret lalu saat beberapa kelompok KKB Papua dibawah komandan operasi Lekagak Telenggen memasuki wilayah Distrik Tembagapura pada Februari.

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw beberapa waktu lalu menyebut rombongan besar KKB Papua termonitor masuk ke wilayah Distrik Tembagapura pada 14 Februari 2020.

Rombongan besar KKB Papua itu merupakan gabungan dari empat kelompok itu dipimpin oleh Lekagak Telenggen selaku komandan operasi.

Lekagak Telenggen sendiri diketahui merupakan pimpinan KKB Papua Yambi yang bermarkas di Kabupaten Puncak Jaya.

Ikut dalam rombongan besar itu, KKB Papua Yambi, KKB Papua Ilaga pimpinan Militer Murib, KKB Papua Tembagapura pimpinan Seltius Waker dan KKB Papua Ugimba pimpinan Guspi Waker.

Kelompok-kelompok ini kemudian bergabung dengan KKB yang ada di wilayah Mimika yang dikenal sebagai KKB Papua Kali Kopi pimpinan Joni Botak dan Hengky Wanmang.

Hengky Wanmang sendiri akhirnya tewas saat tim gabungan TNI-Polri menggerebek markasnya di kawasan Kali Kopi, Mimika pada 16 Agustus lalu.

Baca Juga: Bagai Macan yang Terbangun dari Tidur Panjangnya, Ahok Galak Kuliti Aib Pertamina yang Sebut Ada Manipulasi Gaji dan Direksi Suka Lobi Menteri: Harusnya Kementerian BUMN Dibubarkan!

Setelah memasuki kawasan Distrik Tembagapura, gabungan KKB Papua itu kemudian melakukan sejumlah teror penembakan dan gangguan keamanan khususnya di kawasan pertambangan PT Freeport Indonesia baik di Tembagapura, bahkan melakukan penyerangan ke pusat perkantoran Freeport di Kuala Kencana yang menewaskan seorang pekerja berkewarganegaraan Selandia Baru, Graeme Thomas Wall pada 30 Maret lalu.

TNI-Polri Serbu 3 Markas KKB Papua Sekaligus

Diberitakan sebelumnya, TNI-Polri melakukan penyerbuan ke markas KKB Papua yang biasa beroperasi di kawasan Kali Kopi, Kabupaten Mimika.

Tak tanggung-tanggung, TNI-Polri langsung menyerbu tiga lokasi yang menjadi markas KKB Papua di sana.

Dalam penyerbuan yang dilakukan pada Minggu (16/8/2020) itu, TNI-Polri berhasil menembak mati satu pentolan KKB Papua yang selama ini berperan jadi "penyelenggara perang".

Berikut kronologinya dilansir dari Kompas dalam artikel 'Satu Pimpinan KKB di Timika Tewas Ditembak Aparat Gabungan'

1. Serbu 3 sasaran

Baca Juga: Dendam 4 Hari Pesanannya Tak Kunjung Tiba, Pelanggan di Makassar Nekat Tikam Pengantar Air Galon, Pelaku Ngaku-ngaku Wartawan Saat Akan Ditangkap

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menjelaskan, kronologinya berawal pada Kamis (13/8/2020) tim gabungan TNI-Polri melakukan penyelidikan ke markas KKB Papua Kali Kopi.

Untuk melakukan aksi tersebut, pasukan dibagi menjadi tiga kelompok untuk tiga sasaran, Kali Kopi, Kali Kopi Baru dan markas baru di Amoko.

2. Tembak pentolan KKB Papua

Tim gabungan kemudian melakukan penyisiran di sekitar Kali Kopi dan menemukan lokasi persembunyian pentolan KKB Papua, Hengki Wuamang.

Hengki Wuamang berhasil ditembak mati oleh TNI-Polri saat itu.

Petugas kemudian mengamankan barang bukti di lokasi yakni satu pucuk senjata api laras pendek jericho, satu pucuk laras pendek rakitan, satu pucuk senjata api laras panjang rakitan, 376 butir munisi, uang tunai Rp 22 juta, tiga buah bendera bintang kejora.

"Kemarin (16/8/2020) pada pukul 06.00 WIT di Kali Kopi, Tim Gabungan melakukan penindakan terhadap anggota KKB Papua di Makodap 3 Timika.

Baca Juga: Hendak Pimpin Rapat Paripurna, Ketua DPRD DIY Alami Insiden Tali Lift Putus, Wakil Ketua Dewan Singgung Soal Standarisasi

Hasilnya ada satu orang pimpinan KKB Hengki Wuamang meninggal dunia," ujar Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw di Jayapura, Senin (17/8/2020).

3. Hengki Wuamang sebagai penyelenggara perang

Menurut Paulus, Hengki Wuamang merupakan sosok penting yang merencanakan sejumlah aksi di kawasan Tembagapura yang merupakan areal operasional PT Freeport Indonesia (PTFI), sejak 2017.

"HW merupakan salah satu Waimung atau penyelenggara perang yang ingin melawan negara, jadi (HW) adalah aktornya, perancang dan juga sebagai pelaku," kata dia.

4. Memimpin KKB Papua sejak 2018

Keberadaan Hengki Wuamang sebagai salah satu pimpinan KKB Papua Kali Kopi yang masuk dalam wilayah Kodap III Timika telah berlangsung sejak 2018, atau semenjak Toni Kwalik yang merupakan panglimanya meninggal dunia.

"Sejak meninggalnya Toni Kwalik, panglima Kodap 3 pada 2018, HW bersama JB mengambil peran sebagai pimpinan KKB Papua di Kali Kopi sebelum ada pergantian pimpinan yang baru.

Baca Juga: Bongkar Sendiri Status Hubungannya dengan Ayu Ting Ting di Layar Kaca, Raffi Ahmad Buat Nagita Slavina Geram: Udah Ah, Kata Raffi Itu Keluarganya!

HW adalah orang yang mengajak beberapa KKB di pegunungan tengah untuk masuk ke Tembagapura, dia yang mengatur semua untuk melakukan aksi di areal PTFI," kata Paulus.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul KKB Papua Bubar dan Balik ke Wilayah Masing-masing Setelah Hengky Wuamang Tewas, Polri Terus Pantau.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Surya