GridHot.ID - Kelakuan ibu berinisial LH (26) sungguh keji.
Betapa tidak, LH tega membunuh anaknya sendiri lantaran korban sulit diajari saat belajar online.
Dikutip dari Kompas.com, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lebak, AKP David Adhi Kusuma memberikan keterangan lengkapnya.
"Dia merasa kesal, merasa anaknya ini susah diajarkan, susah dikasih tahu, sehingga kesal dan gelap mata," kata David, Senin (14/9/2020).
Baca Juga: Tetangga Curiga Karena Anaknya Menangis Semalaman, Seorang Ibu Ditemukan Tewas di Samping Anaknya, Bau Busuk Langsung Menusuk Hidung Saat Pintu Indekos DibukaDavid mengatakan, saat itu anaknya tengah belajar online mengerjakan tugas sekolah.Korban saat ini duduk di bangku sekolah dasar kelas 1.LH yang merasa kesal kemudian mulai melakukan serentetan penganiayaan, seperti mencubit, memukul dengan tangan kosong hingga menggunakan gagang sapu.Akibat penganiayaan tersebut, korban sempat tersungkur dan lemas, namun dianggap berpura-pura oleh pelaku.
Penganiayaan kemudian dilanjutkan LH dengan memukul bagian belakang kepala korban sebanyak tiga kali."Dicubit di bagian paha, selanjutnya dipukul dengan tangan kosong di bagian paha. Lalu si anak juga dipukul dengan gagang sapu dari kayu sebanyak lima kali di bagian kaki, paha, betis dan tangan," kata David.Sementara itu fakta baru tentang kekejaman LH yang lain perlahan mulai terungkap.Dari ponsel wanita tersebut polisi menemukan sejumlah foto yang mengiris hati.
Baca Juga: Akrab dengan Orang Tua Lesti Kejora, Inilah Sosok Daniel Eddy, Ayah Rizky Billar yang Warisi Wajah Tampan dan Hidung Mancung pada PutranyaTernyata LH kerap menganiaya korban, dan memfoto sejumlah luka yang ada ditubuh bocah tersebut."Betul sering dianiaya. Kami dapati dari dokumen file di handphone pelaku, ada beberapa foto korban mengalami lebam di mata dan bibir," kata David Adhi Kusuma.Kejahatan TerungkapSetelah dianiaya oleh LH, korban kemudian meninggal dunia.Untuk menghilangkan jejak, LH dan suaminya IS kemudian membawa jenazah korban ke pedalaman Banten di Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak dengan menggunakan sepeda motor.
Di sana korban dimakamkan di TPU Gunung Kendeng dengan pakaian lengkap.Dua minggu setelah peristiwa nahas tersebut warga di sekitar TPU Gunung Kendeng curiga.Mereka mendapati ada sebuah makam baru yang berada di tempat pemakaman umum tersebut.Padahal warga mengingat, tak ada orang yang baru meninggal dan dikubur dalam waktu sebelumnya.
Baca Juga: PSBB Total Ibu Kota Jilid 2, Anies Baswedan Terapkan Penanganan Berbeda dari Fase PSBB Sebelumnya, Berikut Aturan-aturan Baru yang DiberlakukanAkhirnya, warga melaporkan makam mencurigakan tersebut ke pihak berwajib."Awalnya berdasarkan laporan masyarakat setempat, akhirnya kita bongkar sama-sama," kata Kapolsek Cijaku AKP Zaenudin dilansir dari Kompas.com.Penggalian makam berlangsung menghebohkan setelah muncul anggota badan manusia masih berpakaian utuh."Baru digali setengah kelihatan kakinya," tutur Kapolsek.
Selanjutnya, Tim Identifikasi Polres Lebak melanjutkan penggalian.Warga semakin terkejut ketika mengetahui ada mayat bocah perempuan dalam kondisi telah rusak.Saat ditemukan, korban memakai baju oranye lengan panjang putih, celana panjang, kerudung motif bunga, rambut hitam sebahu, dan tinggi sekira 117 cm.Jasad bocah malang itu kemudian dibawa ke RSUD dr Adjidarmo untuk diotopsi.
Baca Juga: Eksekusi Matinya Hanya Hoax Belaka, Mantan Kekasih Kim Jong Un Nyatanya Masih Santai Keluyuran Sampai Manggung di Pyongyang, Sering Bikin Cemburu Ibu Negara, Sosoknya Ternyata Penting di Pemerintahan Korea UtaraPinjam cangkul alibi kubur kucingTak butuh waktu lama setelah korban ditemukan, polisi langsung menangkap orangtua bocah tersebut.Hal itu dikatakan Kasat Reskrim Polres Lebak, AKP David Adhi Kusuma, Minggu (13/9/2020)."Sudah ditangkap, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan untuk mendalami motif," kata David di Polres Lebak.David mengatakan, penangkapan terhadap kedua pelaku berdasarkan jejak dari cangkul yang dipinjam oleh IS saat hari penguburan di TPU Gunung Kendeng, Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijaku, Lebak.
Cangkul dipinjam oleh IS dengan alasan hendak menguburkan kucing."Kita dapat informasi dari warga karena ada yang meminjam cangkul, dari sana kami lakukan lidik," kata David.Pihak polisi saat ini tengah melakukan pemeriksaan terhadap kedua pelaku untuk mendalami kasus tersebut.Keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan dengan jeratan Pasal 80 Ayat 3, UU No 35 Tahun 2104 Perubahan atas UU No 23 Tahun 2002 Tentang Lerlindungan Anak dan atau Pasal 338 KUHP.Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Bunuh Anak Karena Susah Diajari Belajar Online, Sang Ibu Terciduk Simpan Foto-foto Keji di Ponsel"(*)