GridHot.ID - Sebuah insiden kecelakaan di Jayapura pada Rabu (16/9/2020) pagi menewaskan seorang anggota polisi di Papua.
Kecelakaan tersebut melibatkan sebuah sepeda motor dan mobil yang masing-masing dikendarai oleh Bripka Christin M Batfeny dan Wakil Bupati Yalimo, Erdi Dabi.
Saat kejadian, Wakil Bupati Yalimo diduga dalam pengaruh minuman keras.
Terungkap, sebelum menabrak Bripka Christin M Batfeny hingga tewas, Wakil Bupati Yalimo, Erdi Dabi pesta minuman keras (miras).
Ironisnya, dia meneggak miras itu di depan Kantor Gubernur Papua.
"Dari pemeriksaan, (tersangka) mengakui bahwa yang mengemudikan itu dia sendiri. Ia juga mengakui sebelumnya kurang lebih jam tiga (pagi) minum miras (minuman keras) di depan Kantor Gubernur Papua," kata Kasat Lantas Polresta Jayapura, AKP Viky Pandu Widhapermana di Jayapura, Senin (21/9/2020).
Kepada polisi, Erdi mengaku menenggak minuman keras itu bersama rekannya AM setelah pulang dari Jembatan Youtefa.
Dia mengonsumsi tak hanya satu jenis miras dan dengan jumlah yang cukup banyak sehingga membuatnya hilang kesadaran.
"Minumnya Vodka empat botol (250 ml), bir enam kaleng, dan dihabiskan berdua hingga tersisa satu kaleng," ujar Viky.
Sebelumnya diberitakan, Polresta Jayapura menetapkan Wakil Bupati Yalimo Erdi Dabi sebagai tersangka kasus kecelakaan lalu lintas di Jayapura, Papua, pada Rabu (16/9/2020) pagi.
Kecelakaan itu menewaskan seorang polisi wanita (polwan) bernama Bripka Christin Meisye Batfeny (36) yang hendak mengikuti apel di Mapolda Papua.
Saat sedang mengendarai motor, ibu tiga anak itu ditabrak mobil Toyota Hilux yang dikendarai Erdi di daerah Polimak, Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua.
Duka keluarga
Suami korban, Bripka Rifael Mubarak, mengingat pesan terakhir mendiang istrinya sebelum sang istri berangkat dengan motornya kemarin pagi menuju Mapolda Papua.
Rifael menuturkan, istrinya itu memintanya untuk menjaga tiga anak mereka.
Rifael menyebut bahwa seharusnya yang mengendarai motor itu adalah dirinya, bukan sang istri.
"Kita berangkat ke kantor, ibu jalan duluan pakai motor. Harusnya yang pakai motor itu saya," tutur Rifael sambil memeluk anak kedua dan ketiganya di rumah duka, Kamis (17/9/2020).
"Ibu pesan, 'Pa, saya pergi duluan ke kantor, tolong lihat anak-anak, mereka ada ujian online',"sambung dia.
Rifael tak menyangka perjalanan istrinya kemarin pagi itu adalah yang terakhir kalinya.
Kecelakaan tragis yang dialami korban membuat Rifael, terlebih ketiga anaknya begitu terpukul saat melihat orang yang mereka cintai sudah terbujur kaku.
"Waktu ibu meninggalkan kami, anak-anak lagi sementara tidur. Begitu lihat ibunya pulang sudah dalam keadaan meninggal, mereka sangat syok, tidak tahu mau bilang apa lagi," kata dia.
Rifael berharap penabrak istrinya bisa dihukum seberat-beratnya karena telah menghilangkan sosok ibu bagi ketiga anaknya.
Diusut tuntas
Polisi memastikan kasus tersebut akan ditangani hingga tuntas meski pelaku adalah seorang pejabat.
"Kasus kecelakaan ini dalam penanganan unit lalu lintas Polresta Jayapura Kota dan pelaku ED dalam tahap pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik satuan lalu lintas," kata Gustav.
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw ikut berduka atas meninggalnya Bripka Christin.
Paulus memerintahkan Dirlantas Polda Papua untuk menyita barang bukti dan memproses hukum pelakunya.
‘’Saya sudah perintahkan Dirlantas untuk memproses pelaku penabrak, menyita barang bukti karena akibat yang ditimbulkan sangat fatal,’’ ujar Paulus dikutip dari Tribun-Medan.com
‘’Saya sangat kehilangan anggota yang sangat baik, disiplin dan rajin. Kejadian ini sangat tak terduga. Polda Papua sangat kehilangan,’’ ujarnya.
Paulus menyesalkan dan prihatian seorang pejabat mengendarai mobil juga dalam kondisi mabuk.
‘’Seorang perjabat memiliki kemampuan intelektual yang cukup tetapi masih mabuk-mabukan dengan minuman keras, perilaku ini sangat memprihatinkan dan mengecewakan, dampak dari mabuk-mabuknya itu sangat fatal membuat orang lain kehilangan nyawa," bebernya.
Kepada keluarga besar almarhumah Bripka Christin, Paulus menyampaikan turut berduka cita dan semoga keluarga diberi kekuatan.
‘’Kepada keluarga besar almarhumah saya menyampaikan duka cita yang mendalam, kita semua kehilangan orang yang baik, dan kepada semua pihak yang turut merasakan duka cita dan bersimpati, saya juga mengucapkan terima kasih,’’ jelasnya.
Berdasarkan penelusuran Tribun-Medan.com, Pilkada Yalimo 2020 diikuti dua bapaslon yakni petahana Bupati Lakius Peyon-Nahum Mabel dan Erdi Dabi-Jhon W Wilil.
Erdi Dabi adalah anak Bupati Yalimo pertama Er Dabi yang meninggal 2016. Setelah Er Dabi meninggal, wakilnya Lakius Peyon diangkat menjadi Bupati Yalimo.
Sedangkan anak Er Dabi, yakni Erdi Dabi dipilih DPRD Yalimo menjadi Wakil Bupati Yalimo.
Kini Lakius Peyon dan Erdi Dabi akan bersaing di Pilkada Yalimo 2020.
(TribunJakarta/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judulSebelum Tewaskan Polwan, Wakil Bupati Yalimo Tenggak 4 Botol Vodka di Depan Kantor Gubernur(*)