Anak Buahnya Tembak Mati dan Bakar Pejabat Korsel Hanya Gara-gara Takut Corona, Kim Jong Un Akui Dirinya Menyesal dengan Apa yang Terjadi, Surat 'Minta Maaf' Langsung Dikirim ke Korea Selatan

Jumat, 25 September 2020 | 19:00
Twitter/@StratSentinel

Kim Jong Un

Gridhot.ID - Baru-baru ini Korea saling bersinggungan.

Hal ini diakibatkan gara-gara Korea Utara menembak mati seorang pejabat Korsel.

Bahkan jasadnya juga dibakar diduga karena ketakuran mereka akibat wabah corona.

Korea Utara langsung menyatakan penyesalannya pada Jumat (25/9) atas kematian seorang warga Korea Selatan.

Baca Juga: Undangannya Tak Digubris Menteri Kesehatan, Najwa Shihab Sentil Terawan di Depan Luhut Binsar Panjaitan, Menko: Dia Mungkin Tidak Suka Bicara

Pyongyang mengatakan, pasukannya menembak pria itu sebagai bagian dari tindakan untuk memerangi Covid-19.

Reuters melaporkan, Departemen Front Bersatu Korea Utara, yang bertanggungjawab atas hubungan lintas batas, mengirim surat ke kantor Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, sehari setelah Seoul menyatakan tentara Korea Utara membunuh seorang warga Korea Selatan sebelum menyiram tubuhnya dengan minyak dan membakarnya.

Surat itu mengutip Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang mengatakan, dia "menyesali" insiden penembakan itu mengecewakan publik Korea Selatan dan seharusnya tidak terjadi, menurut penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan Moon Suh Hoon.

Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan Korea Selatan berusia 47 tahun menghilang dari kapal patroli dan berakhir di perairan Pyongyang, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengungkapkan pada Kamis (25/9).

Baca Juga: Karier Sebagai Biduan Nyaris Tamat, Wika Salim Ngaku Sempat Dilempari Penonton Karena Hal Ini: Sekarang Aku Malah Jago!

Pria itu berada di atas kapal di dekat Pulau Yeonpyeong, perbatasan Barat Korea Selatan dan Korea Utara.

Setelah melakukan analisis intelijen, militer Korea Selatan "mengonfirmasi bahwa Korea Utara menembaki seorang warga Korea Selatan yang mengapung di perairan dan membakar tubuhnya," kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan seperti dikutip Reuters.

"Tentara Korea Utara melepaskan lebih dari 10 tembakan ke pria itu, setelah dia tidak mengungkapkan identitasnya dan mencoba melarikan diri, ungkap Suh, mengutip isi surat dari Korea Utara.

Tetapi, surat tersebut menyebutkan, tentara Korea Utara membakar pelampung yang pejabat Korea Selatan gunakan, berdasarkan panduan penanganan virus corona mereka, dan bukan tubuhnya.

Baca Juga: Berdampingan dengan Sungai Citatih, Rumah Milik Pria Ini Bikin Bingung, Tetap Bersih Meski Pohon dan Lumpur Mengepung: Sebagai Pengingat

"Pasukan Korea Utara tidak dapat menemukan penyusup tak dikenal selama pencarian setelah melepaskan tembakan, dan membakar perangkat tersebut di bawah langkah-langkah pencegahan penyakit darurat nasional," kata Suh mengacu ke surat itu, seperti dilansir Reuters.

Tidak segera jelas, bagaimana pria itu bisa berada di dalam air. Laporan sebelumnya mengatakan, sepatunya ditemukan di kapal patroli, yang mengarah ke spekulasi dia mungkin mencoba membelot.

Surat dari Korea Utara itu datang ketika Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menghadapi dampak politik yang intens atas insiden tersebut, yang bertepatan dengan dorongan baru untuk kebijakan untuk melibatkan Pyongyang.

Komandan Pasukan AS-Korea Selatan Robert Abrams menyatakan pada awal bulan ini, Korea Utara mengeluarkan perintah tembak-untuk-membunuh untuk mencegah virus corona memasuki negara itu dari China, menciptakan "zona penyangga" di perbatasan dengan tentara pasukan khusus yang siap membunuh.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Lewat surat, Kim Jong Un menyesali insiden tentaranya tembak mati warga Korea Selatan.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber kontan