Canggih! UGM Sukses Ciptakan 'GeNose' Alat Pendeteksi Covid-19 Berbasis AI, Diklaim Dapat Melacak dalam Waktu 80 Detik Hanya dari Hembusan Nafas

Rabu, 30 September 2020 | 17:25
ugm.ac.id

Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menciptakan inovasi sebuah alat pendeteksi pasien positif Covid-19 melalui hembusan napas bernama GeNose.

Gridhot.ID- Universitas Gadjah Mada (UGM) menciptakan alat pendeteksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19.

Alat berbasis teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ini diklaim dapat mendeteksi COVID-19 dari hembusan nafas orang yang terinfeksi.

Bernama GeNose, alat ini disebut dapat mendeteksi virus corona dalam tubuh manusia tanpa waktu lama, yakni hanya butuh waktu kurang dari 2 menit dengan hasil tes udah dapat diketahui.

Baca Juga: Kasus Pemakaman Ricuh di Sawangan Berbuntut Panjang, Tenaga Medis Sampai Relawan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Trauma Urus Pasien Suspec Corona, Dinkes: Kami Ketakutan

"Kalau sebelumnya butuh waktu sekitar 3 menit, kemarin saat uji di BIN sudah bisa turun menjadi 80 detik sehingga lebih cepat lagi," kata anggota tim peneliti GeNose, Kuwat Triyono, mengutip Kompas.com.

Sementara, Menteri Riset dan Teknologi/ Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Prof. Bambang Brodjonegoro mengharapkan agar alat pendeteksi virus melalui hembusan napas kelak bisa menggantikan Polymerase Chain Reaction (PCR) atau Swab test.

Pasalanya, menurut Bambang, pengganti PCR atau Swab Test diperlukan lantaran pengaplikasiannya membutuhkan biaya yang besar.

Baca Juga: Dicari-cari Hingga Diwakilkan Kursi Kosong di Hadapan Najwa Shihab, Keberadaan Menkes Terawan Buat Banyak Orang Penasaran, Ternyata Segini Harta Kekayaan Sang Menteri Kesehatan

Selain itu, hasil deteksi Covid-19 hingga keluar butuh waktu yang relatif lama.

"Kita ingin melahirkan alat screening Covid-19 yang murah dan cepat. Tentunya orang mengharapkan hasil yang murah, cepat, dan akurat," ucap Bambang dalam Serah Terima Alat GeNose dari UGM dan Konsorsium kepada Kemenristek/BRIN, Kamis (24/9/2020).

Cara Kerja GeNose

Dian Kesumpramudya Nurputra, peneliti UGM yang terlibat dalam penelitian menerangkan, bahwa GeNose bekerja dengan cara mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 lewat hembusan napas seseorang.

Hembusan itu diambil melalui sensor-sensor dan kemudian diolah datanya dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) untuk meneteksi hingga mengambil keputusan hasil.

GeNose juga mengaplikasikan desain yang mudah dibawa, efisien, dan dapat dioperasikan oleh seseorang secara mandiri.

Baca Juga: Mirip Detik-detik Jelang Tsunami, Video Surutnya Air Laut Pantai Benteng Portugis Jepara Bikin Geger Netizen, Berikut Penampakannya

dokumen ristekbin.god.id

Inovasi dilakukan Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan mengembangkan teknologi pengendus Covid-19 (GeNose). GeNose bekerja mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 lewat embusan napas seseorang.

Menurut Dian, GeNose telah melalui uji profiling dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta.

Dari uji tersebut diketahui hasilnya menunjukkan tingkat akurasi 97 persen.

Harapannya, GeNose bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat luas.

Baca Juga: Berseteru dengan Mantan Danjen Kopassus Gara-gara Dilengserkan dari Partainya Sendiri, Intip Gurita Bisnis Tommy Soeharto, Pantas Berjuluk Pangeran Cendana

Setidaknya pada Desember 2020, alat yang dikembangkan oleh para peneliti UGM ini dapat digunakan untuk skrining.

"Jika sudah uji klinis dan mendapat ijin edar dari Kemenkes, pastikan alat disampaikan pada Satgas bisa menjadi alat tes untuk membantu upaya Indonesia meningkatkan rasio testing," pungkas Dian. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "GeNose UGM Mampu Deteksi Covid-19 dalam 80 Detik"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com