Siap Kembali ke Jalur Kampanye, Donald Trump Sebut Tak Perlu Takut Corona, Presiden AS: Jangan Biarkan Covid-19 Mendominasi Anda

Rabu, 07 Oktober 2020 | 05:13
NBC News

Presiden AS Donald Trump lepas masker usai dinyatakan sembuh dari Covid-19

Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari

GridHot.ID - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sempat dirawat di rumah sakit karena terinfeksi virus corona.

Diketahui, ia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Militer Walter Reed pada Jumat (2/10/2020).

Namun, kini ia telah pulang dan disebut akan melanjutkan perawatan di Gedung Putih.

Baca Juga: Saham Turun Sampai Harga Emas Naik, Donald Trump Positif Corona Buat Perekonomian Global Langsung Gonjang-ganjing Tak Terkira

Melansir Tribunnews.com, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah meninggalkan rumah sakit, setelah tiga hari dirawat karena positif virus corona.

Trump keluar dari Walter Reed National Military Medical Center, Washington DC, Senin (5/10/2020) malam waktu setempat.

Sebelumnya, Trump telah memberikan kabar tersebut melalui akun Twitter-nya, @realDonaldTrump.

Baca Juga: Donald Trump Bikin Geger, Seenak Jidat Sapa Pendukungnya di Luar Rumah Sakit, Dokter Beri Kecaman Keras: Mereka Mungkin Mati untuk Teater Politik!

"Saya akan meninggalkan Walter Reed Medical Center hari ini, pukul 6.30 malam. Merasa sangat baik saat ini!

Jangan takut dengan Covid. Jangan biarkan hal itu mendominasi hidupmu.

Di bawah Pemerintahan Trump, kamu telah mengembangkan beberapa obat dan pengetahuan yang sangat hebat.

Saya merasa lebih baik daripada 20 tahun yang lalu!" tulis Trump.

Sebagai lanjutannya, Trump juga menulis, "Akan segera kembali ke jalur kampanye! Berita palsu hanya menampilkan polling palsu."

trump

Baca Juga: Terawangan Peramal Buta Asal Bulgaria Terbukti Nyata, Sudah Prediksi Donald Trump Terinfeksi Corona, Presiden AS Disebut Bakal Tuli dan Idap Tumor Otak

Dilansir dari Kompas.com, Presiden AS Donald Trump akhirnya kembali ke Gedung Putih setelah tiga malam dirawat karena terinfeksi Covid-19.

Segera setelah sampai, dia mengunggah dua video. Satu yang memperlihatkan helikopternya mendarat diiringi musik orkestra latar.

Saat keluar dari helikopter dan menaiki tangga South Portico, dia melepas masker dan melakukan gerakan salut ketika Marine One terbang.

Baca Juga: Ucap Insya Allah Saat Debat Capres, Joe Biden Dianggap Lakukan Penghinaan, Ternyata Ini Maksud yang Ingin Disampaikan Saingan Donald Trump

Pada saat itu, dilaporkan napasnya masih terlihat sesak di mana maskernya tersimpan di dalam sakunya sebelum di masuk ke dalam.

Kemudian video yang kedua berisi pernyatannya diapit bendera AS. Presiden 74 tahun itu meminta publik untuk "tidak takut" dan "pergilah keluar".

Padahal, saat ini AS adalah negara yang paling terdampak Covid-19, di mana kasusnya sudah mencapai 7,5 juta dengan 210.000 korban meninggal.

"Jangan biarkan (virus) ini mendominasi Anda. Jangan takut akan hal ini," kata Trump dalam video sebagaimana diberitakan Sky News Senin (5/10/2020).

Dia mengimbau kepada warga untuk pergi bekerja seperti biasa, di mana dia mengeklaim sebagai pemimpin mereka, dia sudah mencontohkannya.

Presiden dari Partai Republik itu menuturkan dia memahami ada bahaya dan risiko akan adanya virus corona. Tapi dia harus melakukannya.

Baca Juga: Demi Lawan China, Ketua DPR Taiwan Doakan Agar Donald Trump Segera Sembuh dari Corona: Dia Dapat Pimpin Dunia...

"Tidak ada pemimpin yang mau melakukannya seperti saya. Tentu ada bahaya, saya paham. Tapi saya baik-baik saja. Mungkin saya kebal. Saya tak tahu," jelasnya.

Menanggapi komentar Trump, Dr David Nace dari Pusat Medis Universitas Pittsburg berujar, Covid-19 tetaplah menjadi "ancaman terbesar".

Sementara Dr Sadiya Khan dari Jurusan Kedokteran Northwestern University Feinberg berkata, perkataan sang presiden berbahaya.

"Saya bisa mengatakan lebih lanjut bahwa apa yang (dikatakan Trump) dapat memicu atau memperburuk penyebaran," papar Dr Khan.

Baca Juga: Berbulan-bulan Terima Ejekan Donald Trump, Joe Biden Kini Kebut Kampanye Saat Rivalnya Terisolasi, Penasihat Sebut Makin Sulit Melihat Kemenangan Lawan

Sang presiden melanjutkan, dia menjanjikan obat yang dikembangkan untuk menyembuhkan virus tersebut "sudah mendapat persetujuan" dan vaksin bakal disebarkan.

Dia tidak membeberkan kapan persisnya obat itu bisa diperoleh publik. Namun untuk vaksin diyakini baru bisa dipatenkan tahun depan. (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, Tribunnews.com