Putar Otak di Tengah Pandemi, Perusahaan Maskapai Ini Berhasil Kembalikan Omzet Pengahasilannya Usai Gulung Tikar Saat Wabah Corona, Banting Stir Jajakan Gorengan hingga Buka Cabang

Sabtu, 10 Oktober 2020 | 19:42

Putar Otak di Tengah Pandemi, Perusahaan Maskapai Ini Berhasil Kembalikan Omzet Pengahasilannya Usai Gulung Tikar Saat Wabah Corona, Banting Stir Jajakan Gorengan hingga Buka Cabang

Gridhot.ID - Pandemi corona membuat kelabakan sebagian besar sistem ekonomi negara.

Hal ini membuat para pengusaha turun omzet hingga mengalami kebangkrutan.

Seperti yang dialami salah satu perusahaan penerbangan satu ini.

Baca Juga: Atas Nama Keadilan, Indonesia Berhasil Minta Belanda Kembalikan Berlian 70 Karat yang Dulu Dijarah Penjajah, Harta Berharga Milik Sultan Banjarmasin yang Dirampas Sepihak Oleh Kompeni

Salah satu maskapai penerbangan di Thailand bangkrut yang menyebabkan perusahaan banting setir menjadi penjual gorengan.

Maskapai penerbangan tersebut adalah Thai Airways.

Kini perusahaan penerbangan itu menjadi penjual gorengan olahan sendiri.

Baca Juga: Dimandat Mantan Bos Intermilan untuk Jadi Komisaris Jaga PT INTI, Marsekal Madya TNI Trisno Hendradi Punya Pengalaman Memimpin di Militer yang Tak Sembarangan, Jebolan AU yang Penah Jadi Kepala Sekretariat Militer Presiden

Gorengan itu bernama patong-go, sejenis roti goreng atau cakwe yang per bulannya bisa menghasilkan omzet sekitar 10 juta baht (Rp 4,7 miliar).

Untungnya, peralihan bisnis ini cukup menjanjikan.

Chansing Treenuchagron yang bertindak sebagai presiden maskapai mengatakan, gorengan itu sangat populer sampai orang-orang rela antre panjang membelinya tiap pagi.

Diberitakan Bangkok Post, Jumat (2/10/2020), setiap kotak seharga 50 baht (Rp 23.600).

Setiap kotak berisi tiga gorengan dan sebungkus saus celup yang terbuat dari ubi ungu dan telur custard.

Baca Juga: Detik-detik Anggota TNI Bunuh Istri Sah Demi Pelakor Terbongkar, Pakai Modus Ala Begal, 2 Perempuan Hajar Korban Pakai Linggis Saat Boncengan

Ada lima gerai makanan produksi Thai Airways itu di Bangkok.

Ke depannya mereka berencana membuat franchise.

Kelima gerai itu berlokasi di toko roti Puff & Pie di pasar Or Tor Kor, di kantor pusatnya di distrik Chatuchak, gedung Rak Khun Tao Fa, gedung Thai Catering di distrik Don Muang, serta kantor cabang Thai Airways di Silom.

Baca Juga: 20 Tahun Masuk Daftar Hitam Sampai Tak Bisa Hadiri Wisuda Anaknya, Prabowo Subianto Akhirnya Bakal Injakkan Kaki ke Amerika Serikat, Dokter Bakal Jadi Pengawal Terdekatnya Selama Kunjungan

Jajanan itu juga dijual di dua gerai provinsi Chiang Mai.

Thai Airways rutin menjualnya pada pagi hari, tetapi beberapa outlet tidak setiap hari buka.

Thai Airways bangkrut setelah bertahun-tahun mismanajemen keuangan dan diperparah oleh pandemi virus corona.

Maskapai ini dinyatakan bangkrut dengan total utang 332,2 miliar baht (Rp 157 triliun).

Pengadilan Kebangkrutan Sentral kemudian memberikan persetujuan untuk restrukturisasi utang.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Maskapai ini bangkrut dan beralih ke bisnis gorengan, hasilnya lumayan menjanjikan"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kontan.co.id