Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari
GridHot.ID - Aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja terjadi di sejumlah daerah disebut-sebut didalangi oleh sejumlah pihak.
Sosok Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pun tak luput dari tudingan tersebut.
Diberitakan GridHot sebelumnya, SBY meminta pejabat negara yang menyebut ada dalang dalam aksi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja untuk mengungkapnya secara jelas kepada masyarakat.
Baca Juga: Mantan Anak Buah SBY Mengaku Biayai Demo Tolak Pengesahan UU Cipta Kerja: Kita Kasih Uang Makan
Menurut SBY, jika tidak ada kejelasan pihak yang dituduh sebagai dalang, maka akan menciptakan suasana tidak baik di masyarakat dan akan menimbulkan saling curiga, hingga akhirnya memunculkan kabar bohong.
"Kalau tidak (disebut), nanti dikira negaranya melakukan hoaks, tidak bagus karena kita harus percaya pada pemerintah kita," ucap Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.
SBY pun menyakini, penyataan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Kemarimanan dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dan Badan Intelijen Negara (BIN), terkait aktor atau dalang unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja bukan ditujukan untuknya.
"Hubungan saya dengan Pak Airlangga selama ini baik, dengan Pak Luhut juga baik, dengan BIN juga tidak ada masalah. Saya tidak yakin kalau BIN menganggap saya ini sebagai musuh negara, saya kira tidak," ucap SBY.
"Tapi yang paling bisa menjawab (siapa aktornya), yang paling bisa mengklarifikasi semuanya ini ya beliau-beliau dan saya yakin kalau beliau ditanya oleh pers, oleh rakyat mesti mau menjelaskan itu. Begitulah etika yang harus dimiliki oleh siapapun yang mengemban amanah memimpin negeri ini," sambung SBY.
Tak hanya SBY, putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga tak luput dari tudingan tersebut.
Melansir Tribunnews.com, putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu juga dituduh sebagai dalang aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja.
"Ada 'akun bodong' yang menyerang diri saya pribadi dan @PDemokrat hanya karena kami berbeda pendapat. Disebar hoax, bahwa saya mendalangi demo UU Ciptaker," kata AHY.
AHY mengatakan, tuduhan tak berdasar itu pun terbantahkan karena berbagai elemen masyarakat banyak yang menolak UU Cipta Kerja.
"Alhamdulillah, rakyat kita cerdas. Tuduhan itu dibantah oleh berbagai elemen masyarakat yang melakukan penolakan UU Ciptaker. Saya tegaskan, tuduhan tak berdasar itu sangat menyakiti hati nurani rakyat, yang memang sungguh-sungguh ingin berjuang untuk kehidupannya yang lebih baik," ucap AHY.
Lebih lanjut, AHY mengimbau semua pihak agar menghargai perbedaan pendapat.
Sementara itu, dilansir dari akun Twitter @AndiArief__, politikus itu menyinggung Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.
Andi Arief menuntut adanya klarifikasi dari Menko Polhukam, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Kemarimanan dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, dan Badan Intelijen Negara (BIN).
Hal itu terkait tudingan menjadi dalang unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja yang ditujukan terhadap SBY dan AHY.
Andi Arief bahkan menyebut jika tak ada klarifikasi atas tuduhan tersebut, tak ada jaminan bahwa ketegangan politik di Tanah Air akan mereda.
"Kalau sampai tidak ada klarifikasi dari Pak @mohmahfudmd, Pak Airlangga, Pak Luhut dan BIN atas tuduhan bahwa Pak SBY, AHY dan demokrat yang difitnah di belakang demo besar ini, maka tidak ada jaminan ketegangan politik akan mereda," cuitnya di akun Twitter @AndiArief__.
Namanya ikut dicatut, Menko Polhukam, Mahfud MD pun angkat bicara.
Melalui akun Twitternya yang terverifikasi, Menko Polhukam itu justru menanyakan kembali kepada Andi Arief.
"Klarifikasi macam apa yg diminta Mas @AndiArief__ ?," balasnya di akun Twitter @mohmahfudmd.
Mahfud MD pun menyatakan jika tak ada seorang pun di antara orang yang dicatut oleh Andi Arief sebelumnya mengatakan jika SBY ataupun AHY merupakan dalang.
"Tak seorang pun di antara kami pernah bilang Pak SBY atau AHY sbg dalang atau membiayai unras," tambahnya.
"Sebaliknya, tolong diklarifikasi kapan kami bilang begitu. Kalau ada nanti kami selesaikan. Itu kan hanya di medsos2 yg tak jelas," pungkasnya.
Menanggapi balasan dari Sang Menteri, Andi Arief pun berterima kasih.
"Terimakasih pak Prof @mohmahfudmd," balasnya. (*)