Dikabarkan Sedang Tunggu Proses Beli Tiket Pulang ke Indonesia, Habib Rizieq Shihab Disebut-sebut Bakal Pimpin Revolusi, Begini Komentar Istana

Rabu, 14 Oktober 2020 | 13:25
(TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab saat tiba untuk menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/2/2017).

Gridhot.ID - Rizieq Shihab dikabarkan akan segera kembali ke Indonesia.

Hal ini disampaikan langsung oleh pihak DPP FPI.

Dalam keterangan pers yang disampaikan DPP FPI kepulangan Rizieq setelah melalui proses perundingan panjang antara Rizieq dengan otoritas Arab Saudi.

"Alhamdulillah, baru saja kami mendapatkan informasi penting dari kota suci Mekkah terkait rencana kepulangan IB-HRS." dikutip dari siaran pers tersebut, Selasa (13/10).

Rencana kepulangan Rizieq disebutkan karena masa pencekalannya yang sudah berakhir.

Dalam siaran pers tersebut juga dikatakan Rizieq dibebaskan dari denda apa pun.

"Pada hari ini IB-HRS secara resmi sudah dicabut cekalnya dan sudah dibebaskan dari denda apa pun, karena IB-HRS tidak bersalah. Selanjutnya IB-HRS menunggu proses administrasi bayan safar (Exit Permit) dan pembelian tiket, serta penjadwalan untuk kepulangan ke Indonesia," tulisnya.

Baca Juga: Bukti Tajirnya Calon Suami Ayu Ting Ting, Ivan Gunawan Bongkar Fakta Mengejutkan Soal Adit Jayusman, Sang Biduan: Namanya Juga Orang Kaya

Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis juga sempat menyampaikan soal kepulangan Rizieq Syihab saat berunjukrasa menolak Undang-undang Cipta Kerja di Kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Sama seperti yang dituliskan dalam siaran pers, Lubis menyebut rencana kepulangan Rizieq setelah masa pencekalannya berakhir.

"Imam besar Habib Rizieq Shihab akan segera pulang ke Indonesia untuk memimpin revolusi," kata Shabri dari atas mobil komando.

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Arab Saudi.

"Dewan Pimpinan Pusat FPI dan umat Indonesia menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya terhadap pemerintah Saudi dan semua pihak yang membantu Habib Rizieq Shihab, termasuk semua umat Islam yang mendoakan beliau agar selalu dilindungi dan segera pulang ke Indonesia," ujarnya.

Sementara itu massa PA 212 saat melakukan unjuk rasa meminta Presiden Jokowi mundur dari jabatannya.

Hal itu terlihat dari spanduk besar yang bertuliskan 7 tuntutan ANAK NKRI terkait UU Omnibus Ciptaker.

Baca Juga: Viral, Jet Tempur Siluman Rusia Terbang di Langit Astrakhan dengan Kokpit Terbuka, Su-57 Bisa Lindungi Pilot Mati Kedinginan?

Salah satu yang menjadi sorotan yakni meminta agar Presiden Joko Widodo mundur.

Berikut tulisan dalam spanduk itu:

1. MENDUKUNG AKSI RAKYAT TOLAK UU CILAKA DI INDONESIA

2. STOP KEZALIMAN TERHADAP RAKYAT

3. BEBASKAN SEMUA PELAKU AKSI ANTI UU CILAKA YANG DITANGKAP DAN STOP PENYIKSAAN TERHADAP MEREKA

4. MENDORONG SEMUA ELEMEN BANGSA UNTUK BANGKIT

5. SEGERA BATALKAN UU CILAKA

6. MENUNTUT JOKOWI MUNDUR

7. MENUNTUT SEMUA PARTAI PENDUKUNG UU CILAKA UNTUK SEGERA MEMBUBARKAN DIRI

Baca Juga: Adiknya Diciduk BNN Lantaran Diduga Terlibat Sindikat Narkoba, Pasha Ungu Ogah Campur Tangan: Kami Menghargai Proses Hukum

Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bakmumin, mengatakan, aksi kali ini sebenarnya merupakan aksi lanjutan dari sebelumnya.

Mereka menuntut agar Presiden menerbitkan Perppu untuk membatalkan UU Omnibus Law Ciptaker.

"Aksi ini kan dari aksi lanjutan dari tolak RUU OBL (Omnibus Law) dan RUU HIP yang sebelumnya pernah dilaksanakan pada Februari jauh sebelum demo buruh kemaren dan aksi kali ini pun sama selain menyerukan untuk dikeluarkan Perppu untuk pembatalan UU OBL (Omnibus Law) dan juga penolakan RUU HIP/PIP/BPIP," tuturnya.

Diketahui pendemo yang menolak UU Cipta Kerja mulai memadati dan berdatangan ke Area Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat.

Mereka datang dalam kurun waktu beragam.

Ada yang sudah hadir sekira pukul 11.00 WIB.

Namun, sekitar pukul 12.56 WIB, area tersebut mulai padat.

Baca Juga: Ada Campur Tangan Irwan Mussry, Maia Estianty Ngaku Masih WhatsApp-an dengan Ahmad Dhani, Begini Isi Obrolannya dengan Mantan Suami

Massa aksi yang hadir adalah Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI, PA 212, FPI, hingga GNPF Ulama. Adapun akses Jalan Medan Merdeka Barat menuju Istana Kepresidenan sudah ditutup.

Nampak barrier beton dan kawat berduri menutup akses itu.

Kebanyakan dari mereka yang datang mengenakan pakaian muslim serba putih.

Ada pula satu mobil komando yang nampak terparkir.

Sejumlah laskar FPI yang mengenakan seragam dan topi putih nampak berjaga di depan barrier beton serta kawat berduri.

Beberapa orang terlihat membawa bendera.

Akan tetapi pantauan Tribun terpantau pula sekelompok anak muda berpakaian bebas yang nampak berbeda dari kelompok FPI hingga PA 212.

Baca Juga: Pungut Diary Sarwendah yang Tergeletak di Samping Kasur, Ruben Onsu Terkejut Saat Baca Isinya: Ini Adalah...

Di sisi lain, puluhan personel Polri terlihat juga sudah berjaga dan bersiaga di lokasi.

Mereka nampak berjaga dari kejauhan.

Terlihat juga kendaraan taktis hingga mobil V8 Raisa disiagakan.

Terpisah, Tenaga Ahli Utama KSP Ade Irfan Pulungan enggan mengomentari lebih lanjut soal kepulangan Rizieq Shihab ke tanah air.

Menurutnya hal itu diserahkan sepenuhnya kepada polisi.

"Masalah itu biarkan kepada penegak hukum saja yang menilai ucapan itu," ujar Ade.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Rizieq Shihab akan Pimpin Revolusi di RI, Istana Serahkan Kepada Kepolisian.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Tribun Jateng