Diincar China Mati-matian, Perairan Natuna Ternyata Simpan Cadangan Minyak dan Gas Luar Biasa Besar, Kesaksian Para Kontraktor Buktikan Mengapa Xi Jinping Ngebet Senggol Indonesia

Rabu, 14 Oktober 2020 | 14:13
Dok TNI AL

(ilustrasi) KRI Usman Harun-359 menangkap dua Kapal Ikan Asing (KIA) asal Vietna, saat melakukan pencurian ikan atau illegal fishing di Laut Natuna Utara, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (19/9/2020)

Gridhot.ID - Tahun 2020 memang menjadi tahun yang panas.

Bukan hanya masalah krisis, namun suasana geopolitik juga nampak penuh tensi tinggi.

Salah satunya adalah urusan China dengan Indonesia.

Sepanjang tahun 2020 ini banyak sekali insiden masuknya kapal-kapal nelayan asal China yang dikawal kapal coast guard terdeteksi masuk ke perairan Natuna secara ilegal.

Baca Juga: Gaya Semasa Pacaran Terbongkar, Ardi Bakrie Pernah Ajak Nia Ramadhani Liburan ke Bali dengan Tujuan Ini: Aku Dulu Ngetes...

Masuknya kapal-kapal Negeri Tirai Bambu di Zona Eksklusif Ekonomi (ZEE) Indonesia membuat berang pihak Indonesia.

Pemerintah sendiri, lewat Kementerian Luar Negeri, telah mengirim nota protes resmi dan memanggil Dubes China untuk Indonesia di Jakarta April lalu.

Dilansir dari Harian Kompas, 23 Juli 2016, Haposan Napitupulu, mantan Deputi Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas, menjabarkan kalau laut Natuna memiliki cadangan minyak dan gas ( migas) yang sangat besar.

Baru-baru ini, Kontraktor Kontrak Kerja Sama ( KKKS) Medco E&P Natuna kembali menemukan cadangan komersial untuk dikembangkan melalui pemboran sumur eksplorasi West Belut-1.

Baca Juga: Bukti Tajirnya Calon Suami Ayu Ting Ting, Ivan Gunawan Bongkar Fakta Mengejutkan Soal Adit Jayusman, Sang Biduan: Namanya Juga Orang Kaya

Pelaksana Tugas Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih mengatakan, dengan temuan tersebut membuat sepanjang tahun 2020 Medco E&P Natuna memiliki success ratio pemboran sebesar 100 persen.

Sebelumnya KKKS tersebut juga berhasil menemukan cadangan hidrokarbon melalui 3 sumur eksplorasi di Wilayah Kerja (WK) South Natuna Sea Block B.

“Hasil uji pertama mencatat interval reservoir Formasi Udang terbukti mengalirkan hidrokarbon berupa gas sebesar 11,2 juta kaki kubik per hari (mmscfd),” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (13/10/2020).

Menurutnya, temuan tersebut menunjukkan di wilayah Natuna potensi gas bumi masih menjanjikan.

Baca Juga: Viral, Jet Tempur Siluman Rusia Terbang di Langit Astrakhan dengan Kokpit Terbuka, Su-57 Bisa Lindungi Pilot Mati Kedinginan?

“Hasil-hasil tersebut menunjukkan potensi cadangan gas di wilayah Natuna masih besar," katanya.

Lebih lanjut, ia memastikan, cadangan tersebut akan segera dikembangkan sesuai strategi jangka panjang SKK Migas yaitu percepatan undeveloped discovery menuju 12.000 mmscfd gas di 2030.

Susana menambahkan, ke depan akan ada 4 reservoir yang akan dilakukan pengujian.

“Melalui well testing ini diharapkan dapat menjelaskan performa produktivitas target reservoir gas di Struktur West Belut dan sehingga dapat menambah potensi cadangan migas di wilayah Natuna," tuturnya.

Baca Juga: Pungut Diary Sarwendah yang Tergeletak di Samping Kasur, Ruben Onsu Terkejut Saat Baca Isinya: Ini Adalah...

Pengembangan cadangan tersebut diyakini mampu mendongkrak penerimaan negara dan kesejahteraan rakyat.

"Aktivitas hulu migas di area tersebut akan membantu memberikan dukungan kepada Pemerintah dalam menunjukkan kedaulatan negara di wilayah Natuna yang berdekatan dengan Laut China Selatan yang saat ini menjadi kawasan yang menjadi perhatian banyak negara”, ucap Susana.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Pantas Jadi Incaran China, Cadangan Gas Kembali Ditemukan di Natuna, Dinilai Jadi Potensi yang Masih Menjanjikan.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber intisari