Presiden Xi Jinping: Biarkan Dunia Tahu, Rakyat China Tak Boleh Dianggap Enteng

Jumat, 23 Oktober 2020 | 16:00
thestandard.com.hk

Presiden China Xi Jinping

Gridhot.ID - China kembali buat geger.

Kali ini pidato Xi Jinping kembali berusaha menggetarkan semangat China dan membuat kagum dunia.

Presiden China Xi Jinping mengatakan pada hari Jumat (23/10/2020), China tidak akan pernah membiarkan kedaulatan, keamanan dan kepentingan pembangunannya dirusak.

Baca Juga: Sempat Mewek Saat Nurdin Rudyhtia Diceraikan Bini Kedua, Atin Kini Gerah Suaminya Dituding Main Dukun untuk Gaet Nita Thalia: Sudah Kaya dari Dulu!

Dia juga menegaskan rakyat China tidak boleh dianggap enteng.

Mengutip Reuters, Xi dalam pidatonya di Aula Besar Rakyat mengatakan, setiap tindakan unilateralisme, monopoli, dan intimidasi tidak akan berhasil, dan hanya akan mengarah pada jalan buntu.

"Biarkan dunia tahu bahwa rakyat China sekarang terorganisir, dan tidak boleh dianggap enteng," kata Xi, mengutip Mao Zedong, bapak pendiri Republik Rakyat China.

Baca Juga: Pengikutnya Sudah Ratusan Ribu, Instagram Mayangsari Mendadak Lenyap, Ternyata Ini Penyebab Akun Istri Bambang Trihatmodjo Menghilang

Xi berbicara pada peringatan 70 tahun pengerahan pasukan China ke semenanjung Korea untuk membantu Korea Utara melawan pasukan PBB dan Korea Selatan yang dipimpin AS selama perang 1950-53.

Xi tidak secara langsung merujuk pada Amerika Serikat saat ini, yang mana hubungannya dengan China telah tenggelam ke titik terendah dalam beberapa dekade terakhir di tengah perselisihan dengan pemerintah Presiden AS Donald Trump.

Dua ekonomi terbesar dunia mengalami pertikaian yang disebabkan oleh beragam masalah, mulai dari perdagangan, persaingan teknologi dan keamanan hingga hak asasi manusia dan virus corona.

Baca Juga: Pembayaran Barang Online Shop Seret, 2 Emak-emak Nekat Adu Pukul di Depan Mal Kota Madiun, Videonya Langsung Viral, Begini Keterangan Polisi

Xi juga menyerukan untuk mempercepat modernisasi pertahanan dan angkatan bersenjata negara.

“Tanpa tentara yang kuat, tidak akan ada ibu pertiwi yang kuat,” katanya.

Ketegangan dengan AS

Baca Juga: Fotonya Viral, 2 Pendaki Pria yang Berpose Telanjang di Lokasi Sakral Wilayah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Jadi Buronan Polisi, Kepala Balai Besar TNGGP: Sebaiknya Minta Maaf Secara Terbuka

Korea Utara berperang pada tahun 1950 dengan Korea Selatan, yang didukung oleh pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang sebagian besar terdiri dari pasukan AS.

Pada Oktober 1950, pasukan Tiongkok menyeberangi Sungai Yalu di perbatasan dengan Korea Utara, sementara Soviet menyediakan perlindungan udara.

Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953. Ini bukan perjanjian damai, sehingga meninggalkan semenanjung itu dalam keadaan perang teknis.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Xi Jinping: Rakyat China tidak boleh dianggap enteng.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber kontan