Soroti Ambruknya Atap RSUD Ciamis Saat Diguyur Hujan Gerimis, Ahli Bangunan Beri Peringatan, Sebut Mudah Ambrol Jika Gunakan Genteng Tanah dan Keramik, Ini Alasannya

Jumat, 23 Oktober 2020 | 18:00
tribunnews.com

Ilustrasi atap baja ringan ambruk, rsud ciamis ambruk

Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari

GridHot.ID - Senin (19/10/2020) malam terjadi kepanikan di Ruang UGD RSUD Ciamis, Jawa Barat.

Pasalnya, atap lantai 2 UGD RSUD Ciamis tiba-tiba ambruk saat hujan gerimis mengguyur.

Melansir TribunJabar.id, ambruknya bagian atap genteng lantai 2 Gedung UGD RSU Ciamis sekitar pukul 21.30 Senin (19/10/2020) malam tersebut, menurut Kompol Redy Setia Permana, telah menyebabkan tiga orang petugas ruang UGD mengalami luka ringan, yakni seorang dokter jaga, perawat, dan satpam.

Baca Juga: Terlanjur Pede Tarik Motor di Pinggir Jalan, Debt Collector Ini Malah Berakhir Minta Ampun Sampai Kena Hukuman Push Up, Kronologi Bongkar Sosok Pemilik Kendaraan yang Sebenarnya

Jajaran Polres Ciamis katanya masih mendalami kasus ambruknya bagian atap lantai 2 UGD RSU Ciamis.

“Beberapa sampel sudah diambil seperti baja ringan dan genteng. Kejadian ini masih dalam penyelidikan. Sejumlah barang bukti sudah diamankan untuk mengetahui penyebab ambruknya bagian atap lantai 2 UGD tersebut,” katanya.

Sementara itu Direktur RSU Ciamis, dr H Rizali Sofyan Mkes kepada Tribun pengakui bahwa petugas Polres Ciamis sudah melakukan identifikasi di lokasi kejadian menyusul ambruk bagian atap lantai 2 Gedung UGD RSU Ciamis tersebut.

Baca Juga: Pembunuhan dan Pembakar Mayat Kerabat Jokowi Tertangkap, Polisi Bongkar Bisnis Ayam yang Diduga Jadi Asal Mula Konflik Besarnya, Begini Kronologi Lengkapnya

“Tadi siang tim teknis dari Dinas PUPR Ciamis juga sudah melakukan pengecekan lokasi kejadian,” ujar Direktur RSU Ciamis, dr H Rizali Sofyan kepada Tribun, Selasa (20/10).

Gedung UGD berlantai 2 RSU Ciamis tersebut menurut dr Rizali dibangun tahun 2005. Sampai tahun 2020 belum pernah mengalami renovasi atau rehabilitasi.

“Yang pernah dilakukan baru perbaikan ringan tahun 2014 dan tahun 2019,” katanya.

Selain itu, saat kejadian, ada 13 pasien yang menjalani perawatan di lantai 1 IGD rumah sakit. Pasien sudah dipindahkan ke ruangan perawatan RSUD Ciamis, dan rumah sakit lain.

Selain pasien yang dirawat di IGD, petugas juga mengalihkan 4 pasien Covid-19 dari ruangan isolasi. Pasien Covid dialihkan ke lantai 3 Gedung Hasan Sobari RSUD Ciamis.

Baca Juga: Pembayaran Barang Online Shop Seret, 2 Emak-emak Nekat Adu Pukul di Depan Mal Kota Madiun, Videonya Langsung Viral, Begini Keterangan Polisi

Dilansir dari GridHits.id, ahli bangunan peringatkan atap baja ringan kanal C yang pakai genteng tanah rawan ambruk.

Untuk itu, kita perlu hati-hati saat hendak memakai genteng tanah, lalu dipasangkan dengan baja ringan.

Menurut kanal youtube Fajar Daily, Genteng tanah yang memakai rangka Atap Baja ringan Canal C rawan ambruk.

Baca Juga: Terungkap, Inilah Curhatan Bribda MI Sebelum Ditemukan Tewas Bunuh Diri di Musala Polres Kepulauan Selayar: Saya Ingin Mati Saja...

Ia pun menyoroti kasus ambruknya atap di RSUD Ciamis padaSenin (19/10/2020) malam.

"Berdasarkan pengamatan saya dari foto-foto yang beredar, RSUD Ciamis menggunakan genteng tanah dipasangkan dengan baja ringan kanal C.

Ahli bangunan yang juga memiliki sejumlah toko bangunan ini mengatakan, baja ringan sendiri memiliki berbagai macam model, sesuai dengan ukuran dan ketebalannya.

Ia memperingatkan, atap baja ringan tidak cocok dipasangkan dengan genteng tanah.

"Sebab, atap baja ringan sendiri tidak memiliki daya tekan yang kuat, alias kekuatannya sangat kurang. Sedangkan bobot genteng tanah sangat lumayan, hingga cocoknya pakai rangka kayu, besi, atau material lebih kuat lainnya.

Baca Juga: Awalnya Jadi Tukang Aduk Kopi Milik Dosen, Perwira TNI AL Ini Akhirnya Raih Gelar Magister di UIN Sunan Ampel Surabaya, Begini Kisahnya

Kalaupun mau memaksa pakai baja ringan, bisa memakai baja ringan dengan ketebalan 1 mm, atau 0,75 mm full.

Itu pun dengan syarat pemasangannya harus benar-benar profesional, tak boleh ada lekukan.

"Bobot genteng tanah atau keramik sangat besar, kalau ada lekukan atau meleot sedikit, kemudian dipasang. Awalnya mungkin tak apa-apa, "tuturnya.

Baca Juga: Buat Heboh Seisi Pesawat, Penumpang Wanita Ini Tampar Pramugari Gara-gara Diingatkan Pakai Masker, Nasibnya Justru Sengsara Sendiri

Ia pun melihat dari ambruknya genteng tanah yang dipasangi baja ringan di RSUD Ciamis.

"Awalnya mungkin kuat, saat hujan biasa juga kuat. Tapi ketika hujan besar dan lebat melanda, maka tekanan kepada genting dan atap pun bertambah, maka atap baja ringan akan mudah ambruk, apalagi ada bagian atap baja ringan yang meleot atau sedikit tertekuk."

Selain itu, atap baja ringan biasanya disambungkan lewat baut-baut khusus yang tersambung satu sama lain.

"Akhirnya, lama-lama semua bagian atap akan ambrol," jelasnya.

Baca Juga: Fotonya Viral, 2 Pendaki Pria yang Berpose Telanjang di Lokasi Sakral Wilayah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Jadi Buronan Polisi, Kepala Balai Besar TNGGP: Sebaiknya Minta Maaf Secara Terbuka

Masalah yang kedua, pastikan saat pemasangan dilakukan oleh para profesional dan jujur. Pemasangan meliputi kerapatan atau aturan jarak dengan material genteng. Semakin rapat semakin baik.

Kalau mau aman, pakailah genteng metal atau genteng pasir yang ringan. Meskipun hujan yang deras dan lebat, genteng metal dan atap baja ringan sanggup menahannya.

Ingat, berat genteng tanah mencapai 1,8 kilogram sampai dengan 3 kilogram per satuannya.

Baca Juga: Susah Dibersihkan, Wajah Gadis Ini Jadi Berwarna Kuning Usai Pakai Masker Kunyit, Sampai Malu Keluar Kosan: Nggak Hilang 2 Hari!

"Ingat, perbandingan genteng tanah dan genteng metal berbanding satu dan dua puluh," jelasnya. (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber TribunJabar.id, GridHits.ID