Gridhot.ID - China belakangan ini dicap sebagai bangsa yang sedang gampang cari masalah dengan negara lain.
Sejumlah negara besar seperti Amerika, Jepang dan India pun terlibat konflik panas dengan China.
Bahkan sang Presiden Xi Jinping mengatakan, rakyat China tidak akan pernah duduk diam sementara kepentingan kedaulatan, keamanan, dan pembangunan negara dirusak. Dan, jika situasi seperti itu terjadi, mereka pasti akan menghadapinya secara langsung.
Xi mengutip mendiang pemimpin Mao Zedong yang menyatakan, rakyat China tidak bisa dianggap enteng. Dan, tidak mudah menghentikan rakyat negeri tembok raksasa begitu mereka gusar.
"Penting untuk berbicara dengan penjajah dalam bahasa yang mereka ketahui, yaitu perang harus dilakukan untuk mencegah invasi, dan kekerasan harus dihadapi dengan kekerasan," kata Xi yang menambahkan, kemenangan diperlukan untuk memenangkan perdamaian dan rasa hormat.
"Bangsa China tidak akan pernah gemetar menghadapi ancaman, atau ditundukkan oleh penindasan," tegas dia seperti dikutip Global Times.
Xi membuat pernyataan itu pada pertemuan memperingati 70 tahun tentara Relawan Rakyat China (CPV) masuk ke Korea Utara dalam Perang Korea di Beijing, Jumat (23/10). China menyebutnya sebagai Perang untuk Melawan Agresi Amerika Serikat (AS) dan Membantu Korea.
Tidak mengejar hegemoni
Menurut Xi, China tidak akan pernah mencari hegemoni atau ekspansi, dan sangat menentang hegemonisme dan politik kekuasaan.
"Mengejar unilateralisme, proteksionisme, dan egoisme ekstrem tidak membawa hasil. Pemerasan, blokade, dan tekanan ekstrem tidak akan berhasil. Tindakan hegemoni dan penindasan apa pun tidak akan pernah berhasil. Ini pada akhirnya akan mengarah pada jalan buntu," ujarmya.
Xi mengatakan, Perang untuk Melawan Agresi AS dan Membantu Korea menentang invasi dan motif ekspansi imperialisme serta menjaga keamanan China Baru.
"Perang juga menjaga kehidupan damai rakyat China, menstabilkan situasi di Semenanjung Korea, dan menegakkan perdamaian di Asia dan dunia," sebut dia
Xi menyebutkan, kemenangan besar Perang untuk Melawan Agresi AS dan Membantu Korea akan selamanya terukir dalam sejarah bangsa China dan sejarah perdamaian, perkembangan, serta kemajuan umat manusia.
Pada 19 Oktober 1950, atas permintaan Korea Utara, pasukan CPV menyeberangi Sungai Yalu untuk membantu perang. CPV melancarkan pertempuran pertamanya pada 25 Oktober melawan satu batalion pasukan Korea Selatan.
Pada 1951, Komite Sentral Partai Komunis China memutuskan untuk memperingati pertempuran itu setiap tahun pada tanggal tersebut.(*)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Xi Jinping: Bangsa China tidak akan pernah gemetar menghadapi ancaman"