Gridhot.ID -Nia Ramadhani dan sang putri, Mikhayla tak bisa membendung air matanya.
Hal tersebut bermulasaat Mikhayla ditanya sang bundasoal hari yang sempurna menurut versinya.
Kala itu Mikhayla bersiap menjalani perawatan kecantikan dengan Nia di tempat spa di Bali.
"Mikha aku ingin bertanya sesuatu kepada kamu," ucap Nia dikutip dari YouTube Trans TV Official, Senin (25/10/2020).
"Bagaimana kamu mendeskripsikan hari yang sempurna?" tanya Nia.
Mulanya cucu Ardi Bakrie itu tampak tak mengerti pertanyaan sang ibunda.
"Hari ini?" kata Mikhayla.
"Bukan hari ini, hari yang sempurna, coba kamu membayangkan sambil menutup matamu," ucap Nia.
"Kamu boleh bilang apapun," imbuhnya.
Mikhayla lantas mengatakan hari yang sempurna baginya adalah menghabiskan waktu bersama keluarga.
Namun, Nia tak puas dengan jawaban putrinya itu.
Menurut Nia, hampir setiap saat Mikhayla memiliki waktu yang berkuliatas dengan keluarganya.
"Punya banyak waktu dengan keluargaku," kata Mikhayla.
"Tidak, kamu sudah melakukan itu setiap saat," jawab Nia.
Nia kemudian mengungkapkan hari yang sempurna menurutnya.
"Kalau mama, tiba-tiba ditelepon sama Westlife," ucap Nia.
Sempat terdiam beberapa saat,putri Ardi Bakrieitu lalu mengatakan hari sempurna menurutnya.
Rupanya, ia sangat ingin mediang ayah Nia, yang disebutnya dengan Aki bisa hidup kembali.
Ayah Nia, Priya Ramadhani diketahui meninggal dunia pada 7 Maret 2014 karena kanker tulang.
"Hari yang sempurna buat aku mau, aku mau Aki hidup lagi," kata Mikhayla tegas.
Mendengar jawaban Mikhayla, Nia langsung terdiam, tatapan matanya tampak kosong.
"Kalau Aki hidup lagi kamu ngomong apa?" ucap Nia sesaat kemudian.
"Aku akan menangis, aku akan peluk, aku cium," ujar Mikhayla sambil memeluk sang ibu.
Keduanya tak bisa membendung air mata. Nia kemudian berusaha menghibur sang putri.
"Udah, udah ini kita mau senang-senang," katanya mengelap air mata Mikhayla.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: "Mikhayla Ingin Mendiang Sang Kakek Hidup Kembali, Nia Ramadhani Sontak Terdiam dan Menangis."
(*)