Find Us On Social Media :

Anggotanya Tetap Dilaporkan Meski Permintaan Maaf Telah Terucap, Mantan Pangkostrad Ketua Rombongan Moge Aniaya TNI di Bukit Tinggi: Persoalan Kecil Bisa Jadi Besar

Mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Djamari Chaniago

 

GridHot.ID - Beberapa waktu lalu viral di media sosial penganiayaan yang diduga dilakukan anggota moge terhadap TNI di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Aksi pengeroyokan diduga dilakukan anggota klub Harley Owners Gruop.

Kejadian tersebut terjadi di Simpang Tarok, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Jumat (30/10/2020), sekitar pukul 16.30 WIB.

Baca Juga: Sempat Dipandang Remeh Tetangga, Putri Tukang Ojek Buktikan Diri Mampu Jadi Parjurit TNI, Istri KSAD Andika Perkasa Terharu Melihatnya, Hetty: Saya Lihat dari Matanya Desi Akan Berprestasi

Mantan Pangkostrad yang menjadi ketua rombongan moge Harley Davidson mengatakan, insiden yang terjadi antara anggota rombongannya dengan anggota TNI merupakan kesalahpahaman belaka.

Pernyataan ini diucapkan mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Djamari Chaniago dalam sebuah channel Youtube Madaysinatra.

"Sudah selesai, jangan lagi kau tanya-tanya. Pak Dandim ada, Pak Subdenpom ada. Itu kesalahpahaman saja. Biasa itu, apa persoalan kecil saja bisa jadi besar," katanya.

Baca Juga: Tak Pernah Menyerah Meski Terkendala Biaya untuk Sekolah, Seorang Kuli Bangunan Asal Papua Akhirnya Jadi Anak Buah KSAD Andika Perkasa, Punya Pangkat Letjen, Ini Sosoknya

Sementara menjawab duduk persoalan yang terjadi dalam insiden di Simpang Tarok, Djamari mengatakan, "Enggak ada apa-apa. Naik motor, padat sekali. Jatuh mungkin."

Dalam video tersebut Djamari yang berkaos hijau bertuliskan Long Way Up Sabang Island, menjawab pertanyaan beberapa orang di sekitarnya. Belum diketahui di mana perbincangan ini terjadi.