Padahal Sedang Banyak Kapal Militer Berlayar Adu Otot, Laut China Selatan Sedang Terancam Dihajar Kekuatan Terkuat di Dunia, Makan Korban Tewas, Indonesia Bisa Ikut Kena Jika Tak Waspada

Kamis, 05 November 2020 | 11:13
Google Maps via GridHot.ID

Laut China Selatan.

Gridhot.ID - Kondisi dunia memang sedang tiak stabil di tahun 2020 ini.

Selain wabah corona adapula konflik sengketa yang terjadi di Laut China Selatan.

Dalam beberapa bulan terakhir, wilayah Laut China Selatan telah menjadi sasaran sengketa dan konflik teritorial.

Akibatnya wilayah ini dipenuhi kapal-kapal militer dan layaknya 'medan perang'.

Baca Juga: Sudah di Luar Batas, China Sengaja Taruh Perangkap Tank di Area Pantai, Taiwan Kini Hidup di Bawah Ancaman Brutal Negeri Tiongkok

Namun sepertinya semua orang yang ada di Laut China Selatan harus waspada.

Bukan soal perang. Melainkan karena topan.

Dilansir dari express.co.uk pada Rabu (4/11/2020), Laut China Selatan berada di jalur Topan Goni yang telah melanda Filipina dengan cuaca buruk.

Dan itu berimbas ke negara lain.

Baca Juga: Tenggelam dari Dunia Hiburan, Mantan Bintang Sinetron 'Inikah Rasanya' Ini Ternyata Hijrah ke Singapura, Kini Alih Profesi Jadi DJ di Negara Tetangga

Badan Meteorologi dan Geofisika Indonesia (BMKG) memperingatkan warga untuk bersiap menghadapi badai yang datang.

Dr Herizal, Deputi Klimatologi BMKG, mengatakan Indonesia bisa dilanda angin kencang dan badai petir dalam beberapa hari mendatang.

Dia memperingatkan bahwa topan telah berkembang menjadi siklon tropis Kategori 5, yang merupakan klasifikasi tertinggi dalam skala tersebut.

"Topan Goni, yang telah berkembang menjadi siklon tropis Kategori 5, adalah seruan untuk berhati-hati karena dapat memicu gelombang tinggi, badai petir, dan angin kencang di beberapa wilayah di Indonesia," kata Dr Herizal .

Baca Juga: 'Tantang' Nikita Mirzani, Segerombolan Pria Kekar Tiba-tiba Geruduk Nyai Saat Lagi Syuting: Gue Nggak Suka Sama Dia, Suka Nyindir Orang

Topan Goni adalah salah satu Topan terkuat di dunia tahun ini.

Ini juga merupakan jenis topan yang sudah menghantam Filipina selama akhir pekan lalu dan menyebabkan kerusakan serius.

Dilaporkan topan itu menghancurkan bangunan, menumbangkan pohon dan menyebabkan banjir dan tanah longsor di Filipina pada hari Minggu (1/11/2020).

Menurut laporan, setidaknya 17 orang tewas dan lebih dari dua juta terkena dampak setelah topan melanda negara itu.

Baca Juga: Sempat Terjerumus Aliran Sesat Selama 9 Tahun, Artis Lawas Ini Ternyata Jadi Saksi Mata 'Bibit Centil' Raffi Ahmad: Suka Gelendot-gelendot Manja

Dr Herizal mengatakan topan itu diperkirakan akan melewati Filipina dan bergerak menuju Laut China Selatan selama beberapa hari ke depan.

Di Filipina, Kepala Divisi Pertahanan Sipil Jessar Adornado mengatakan bahwa sebagian besar kematian akibat topan itu terjadi baik dari orang-orang yang tersapu air banjir atau terkubur dalam tanah longsor.

Hampir 90 persen rumah telah hancur oleh topan di beberapa bagian negara itu, menurut Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.

Dalam siaran pers pada hari Senin, Ketua Palang Merah Filipina Richard Gordon memperingatkan dampak yang ditimbulkan badai tersebut.

Baca Juga: Intel Korsel Ungkap Persiapan Korea Utara, Sebut Kim Jong Un Sedang Bangun 2 Kapal Selam, Rudal Balistik Mengerikan Jadi Senjatanya

"Topan ini telah menghantam kehidupan dan mata pencaharian orang di atas korban fisik, emosional dan ekonomi Covid-19 yang tanpa henti," ungkap Richard Gordon.

Tercatat, topan mencapai kecepatan angin dan hembusan hingga 164mph pada hari Minggu.

Diketahui, China telah meningkatkan kehadirannya di wilayah Laut China Selatan dalam beberapa bulan terakhir.

Dan mereka juga mengadakan latihan militer di bagian perairan yang disengketakan.

Baca Juga: China Ungkap Cara Liciknya Taklukan Taiwan Tanpa Gunakan Kekerasan Sama Sekali

Tapi sekarang wilayah itu akan dilanda topan kolosal dalam beberapa hari mendatang.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Sedang Jadi 'Medan Perang', Tiba-tiba Laut China Selatan Akan Dihantam 'Kekuatan Terkuat di Dunia', Indonesia Juga Bisa Kena Imbasnya, Hati-hati!

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber intisari