Find Us On Social Media :

Garuda Indonesia Kena Lagi, Baru Selesai Kasus Pengadaan Mesin Rolls-Royce, Perusahaan Plat Merah Itu Kini Harus Berurusan dengan KPK Ingris Bareng Bombardier, Ini Masalahnya

Pesawat baru Garuda Indonesia

Gridhot.ID - Dua tahun ke belakang memang menjadi tahun yang tidak menyenangkan untuk PT Garuda Indonesia.

Beberapa kasus menghampiri erusahaan plat merah tersebut sehingga PT Garuda Indonesia terus menjadi sorotan.

Namun sayangnya di akhir tahun 2020 ini, perusahaan tersebut kembali menjadi sorotan bahkan di tingkat internasional.

The Serious Fraud Office (SFO) atau lembaga yang menyelidiki kasus penipuan dan korupsi yang serius di Inggris, Kamis (5/11), mengumumkan bahwa mereka sedang menyelidiki produsen pesawat terbang asal Kanada, Bombardier, atas dugaan penyuapan dalam kontrak penjualan pesawat ke PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

Baca Juga: Sekian Lama Berjuang dalam Kondisi Sekarat Ekonomi, Indonesia Akhirnya Resmi Jatuh ke Lubang Resesi, Rakyat Kelas Menengah dan Bawah dalam Bahaya

Penyelidikan dilakukan setelah pengadilan di Indonesia menjatuhkan hukuman penjara terhadap mantan Direktur Utama Garuda Indonesia pada Mei 2020 lalu karena penyuapan dan pencucian uang terkait pengadaan pesawat dan mesin dari Airbus dan Rolls-Royce.

"SFO sedang menyelidiki Bombardier Inc atas dugaan suap dan korupsi terkait kontrak dan / atau perintah dari Garuda Indonesia," tulis SFO, Kamis (5/11) seperti dikutip Reuters.

"Karena ini adalah investigasi langsung, SFO tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut," tambahnya.

Garuda Indonesia belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters terkait soal ini.

Baca Juga: Susah Payah Tumpah Darah Demi Merdeka dari Indonesia, Timor Leste Hampir Saja Hancur Akibat Kesalahan Pemerintahannya Sendiri, Krisis Besar Buat Rakyatnya Marah Besar Tak Percaya Negara

Di Montreal, Bombardier menyatakan telah diberitahu tentang penyelidikan SFO beberapa minggu lalu dan akan bekerja sama. Bombardier telah menunjuk pengacara eksternal untuk menjalankan tinjauan internal.

Saham Bombardier yang juga melaporkan hasil kinerja keuangan, turun lebih dari 3% pada Kamis (5/11), setelah pengumuman SFO.