Gridhot.ID-Pertarungan pemilu presiden Amerika Serikat makin sengit.
Keda calon yaitu Joe Biden dan Donald Trump mengandalkan banyak cara untuk memperoleh kemenangan.
Sementara ini, calon presiden dan calon wakil presiden Joe Biden-Kamala Haris di posisi unggul.
Mengutip update dari The Associated Press (6/11/2020), sejauh ini Biden mengumpulkan 264 suara elektoral sementara pasangan Donald Trump-Mike Pence mengumpulkan 214 suara elektoral.
Keduanya belum ada yang bisa dinyatakan menang, sampai salah satu di antaranya mencapai angka 270 suara elektoral.
Total semuanya ada 538 suara elektoral dari 50 negara bagian di Amerika Serikat.
Suara elektoral adalah jumlah suara yang dimiliki oleh setiap negara bagian AS.
Jumlah suara ini berbeda-beda di setiap negara bagian tergantung dari kepadatan penduduknya.
Total suara dari 50 seluruh negara bagian di AS adalah 538 suara.
Suara elektoral adalah penentu kemenangan dalam Pilpres AS.
Dilansir dari AP News, Minggu (1/11/2020) untuk memenangi jalan menuju Gedung Putih, seorang kandidat Presiden harus memenangkan setidaknya 270 suara elektoral.
Setiap negara bagian diberikan jumlah suara elektoral yang berbeda, berdasarkan jumlah perwakilan yang dimilikinya di House of Representatives, ditambah dua senatornya.
Namun, sebelum hasil final diumumkan, keduakandidat dan tim pendukungnya belum berhenti berjuang.
Seperti misalnya, mungkin, dengan melakukan ritual.
Pendeta Megachurch dan televangelist Paula White-Cain merupakan penasihat spiritual Presiden Donald Trump.
Melansir USA Today, Kamis (5/11/2020), White-Cain menyampaikan kebaktian pada Rabu malam dalam upaya untuk mengamankan pemilihan kembali Trump.
Selama kebaktian, yang disiarkan di Facebook Live, White-Cain meminta "bantuan malaikat" dari benua Afrika dan Amerika Selatan.
"Saya mendengar suara kemenangan, Tuhan berkata itu sudah selesai," katanya. "Sebab malaikat bahkan telah dikirim dari Afrika sekarang ... Dalam nama Yesus dari Amerika Selatan, mereka datang ke sini."
Dalam doanya, White-Cain juga terdengar berbicara dalam bahasa roh.
Itu adalah kejadian di mana seorang pembicara berbicara dalam bahasa yang tidak mereka ketahui, biasanya selama pengalaman religius yang intens.
Speaking in tongues (berbicara dalam bahasa roh) telah dipraktekkan di berbagai denominasi Kristen, serta agama lain.
Video White telah menjadi viral sejak online Rabu malam.
Dan banyak yang mengungkapkan kemarahan atas kata-katanya.
"Tuhan mengirim malaikat dari tempat yang disebut Trump (sumpah serapah) untuk membantunya terpilih kembali?" Uskup Talbert Swan, seorang pendeta, aktivis dan Ketua Cabang NAACP, menulis di Twitter. "'Aku mendengar suara kemenangan ...' Pertimbangkan alat bantu dengar."
"Dia akan beruntung jika Stephen Miller tidak mengirim malaikat-malaikat itu ke Pusat Penahanan ICE," tulis Ana Navarro-Cárdenas, ahli strategi politik dan komentator untuk CNN, Telemundo dan The View.
White-Cain juga menyatakan bahwa "konfederasi setan ... berusaha mencuri pemilihan dari Trump."
Pada Kamis pagi, Joe Biden memiliki 264 suara elektoral dan Trump 214, menurut hitungan USA TODAY .
Bahkan sebelum kemarahan atas video hari Rabu tersebut, White-Cain adalah tokoh kontroversial di kalangan Kristen karena dia mengkhotbahkan teologi kemakmuran (atau Injil kemakmuran ).
Itu merupakan sebuah keyakinan bahwa Tuhan akan memberi hadiah kepada orang percaya dengan kekayaan materi jika mereka menyumbang dengan murah hati untuk tujuan keagamaan.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Demi Menangkan Sang Petahana, Penasihat Spiritual Donald Trump Panggil Malaikat dari Afrika dan Amerika Selatan"