Mutasinya Lebih Ganas dari Sebelumnya, WHO Temukan Pertumbuhan Virus Corona Baru di Peternakan Cerpelai, Penularannya ke Manusia Lebih Cepat

Sabtu, 07 November 2020 | 11:13
Pixabay

iIustrasi Covid hari ini

Gridhot.ID - Masalah wabah virus corona masih diusahakan untuk segera dibasmi oleh WHO.

Dengan bermacam-macam cara WHO melakukan penanggulangn virus ini.

Namun, masalah baru selalu muncul berkaitan dengan cepatnya mutasi virus ini.

Baca Juga: Usianya Baru 5 Tahun, Thalia Onsu Ternyata Sempat Stress hingga Harus Dipanggilkan Psikolog, Sarwendah: Dia Tiba-tiba nangis Sendiri

Baru-baru ini WHO melihat biosekuriti di sekitar peternakan cerpelai di negara-negara di seluruh dunia untuk mencegah "wabah virus corona baru" lebih lanjut.

WHO melakukan langkah tersebut, setelah Denmark memerintahkan pemusnahan cerpelai karena wabah virus corona melanda peternakan bulu hewan itu.

Maria van Kerkhove, Kepala Teknis WHO untuk Covid-19, mengatakan, penularan virus corona baru antara hewan dan manusia "menjadi perhatian".

Baca Juga: Tahu Diri, Nia Ramadhani Sempat Tak Ma Minta Bantuan Suami Ketika Ayahnya Sakit Keras: Keluarga Ardi Kan Perusahaannya Banyak, Keluarga Gue...

Namun, dia menambahkan: "Mutasi (pada virus) adalah normal. Jenis perubahan pada virus ini (corona baru) adalah sesuatu yang telah kami lacak sejak awal".

Mutasi virus corona menimbulkan kekhawatiran

Risiko penularan virus corona, menurut van Kerkhove, jauh lebih rendah pada hewan ternak selain cerpelai, yang tampaknya jauh lebih rentan terhadap infeksi.

"Kami bekerja dengan kantor regional (WHO), di mana ada peternakan cerpelai, dan melihat biosekuriti dan untuk mencegah kejadian limpahan," kata van Kerkhove, Jumat (6/11), seperti dikutip Reuters.

Denmark mengatakan minggu ini, berencana untuk memusnahkan seluruh populasi cerpelai dan mengumumkan langkah-langkah penguncian baru yang ketat di bagian Utara untuk mencegah virus corona yang bermutasi menyebar pada hewan dan manusia.

Baca Juga: Mau Fokus Rawat Anak, Teddy Serahkan Urusan Berkas Harta Gono-gini yang Diambil Putri Delina ke Pengacara: Yang Jelas Sekarang...

Ini telah menimbulkan kekhawatiran bahwa mutasi virus corona dapat memengaruhi potensi kemanjuran vaksin COVID-19 yang sedang dalam pengembangan.

Soumya Swaminathan, Kepala Ilmuwan WHO, menyatakan, terlalu dini untuk mengambil kesimpulan tentang implikasi mutasi pada virus yang ditemukan di cerpelai.

"Kita perlu menunggu dan melihat apa implikasinya, tetapi saya tidak berpikir kita harus mengambil kesimpulan tentang apakah mutasi khusus ini akan memengaruhi kemanjuran vaksin," ujarnya.

Baca Juga: Dinobatkan Jadi Menteri Berkinerja Terbaik Versi Survei Indo Barometer, Prabowo Subianto Malah Akui Tak Nyaman dengan Prestasinya, Ini Alasannya

"Kami tidak memiliki bukti apa pun saat ini bahwa itu akan terjadi," imbuh dia.

Institut Serum Negara Denmark, yang menangani penyakit menular, menyebutkan, strain virus corona SARS-CoV-2 yang bermutasi telah ditemukan pada 12 orang dan di 5 peternakan cerpelai.

Cerpelai adalah inang yang sangat baik

Kerkhove mengatakan, keputusan Denmark untuk memusnahkan cerpelai ditujukan untuk mencegah pembentukan "reservoir hewan baru untuk virus corona".

Virus corona baru diperkirakan pertama kali melompat dari hewan ke manusia di China, mungkin melalui kelelawar atau hewan lain di pasar makanan di Wuhan. Meskipun, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Mamalia lain telah diketahui terjangkit virus corona, seperti kucing. Yang lainnya, tikus dan musang, sengaja terinfeksi untuk penelitian medis.

Baca Juga: Nekat Naikkan UMP Tahun 2021 di Tengah Krisis Ekonomi, Ganjar Pranowo Langsung Terhantam Resikonya, Gubernur Jateng Digugat Para Pengusaha

"Selalu ada potensi bahwa ini bisa kembali ke manusia," ungkap Mike Ryan, Pakar Kedaruratan WHO, seperti dilansir Reuters.

"Itu mengkhawatirkan karena spesies mamalia seperti cerpelai adalah inang yang sangat baik dan virus dapat berevolusi di dalam spesies tersebut terutama jika mereka dalam jumlah besar dan saling berdekatan," sebutnya

Tetapi, Ryan menambahkan, hewan ternak lainnya, seperti babi dan unggas, memiliki biosekuriti yang "sangat ketat" untuk mencegah virus melompati penghalang spesies.(*)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Mutasi virus corona ditemukan di cerpelai dan menular ke manusia, WHO waspada"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kontan.co.id