Find Us On Social Media :

Jadi Pemimpin yang Ditakuti Banyak Negara, Presiden Soekarno Sempat Jadi Incaran CIA untuk Dibunuh, Dokumen Diplomatik Bongkar Semuanya

Soekarno (kiri) dan Josep Broz Tito (kanan) saat di Yugoslavia tahun 1960.

Gridhot.ID - Banyak kisah mengerikan yang terjadi selama masa pemerintahan Indonesia yang baru merdeka.

Salah satunya adalah upaya pemusnahan pemimin negara yang diperintahkan oleh negara-negara lain yang merasa terancam.

Salah satunya CIA yang pernah menggelar operasi di Indonesia.

Operasi CIA di Indonesia dengan cara mendukung aksi pemberontakan PRRI/Permesta (1958) gagal dan salah satu anggota CIA, Allan Pope malah berhasil ditangkap pasukan TNI.

Namun demikian keinginan AS dan CIA untuk menggulingkan Presiden Soekarno yang telah diyakini telah berkiblat ke ideologi komunis melalui operasi rahasia ternyata masih terus berlanjut.

Tidak hanya operasi rahasia untuk menggulingkan Presiden Soekarno, CIA juga mendalangi upaya pembunuhan terhadap Presiden dengan cara merekrut kelompok tertentu dan salah satunya penerbang tempur AURI, Letnan Udara II Daniel Maukar.

Pada 9 Maret 1960, dengan menggunakan jet tempur MiG-17, Maukar sempat menyerang Istana Merdeka di Jakarta dan Istana Bogor serta menyerang kilang minyak di Tanjung Priuk, Jakarta Utara.

Tapi meskipun Istana Merdeka sempat diberondong tembakan, Presiden Soekarno luput dari serangan karena sedang tidak berada di tempat.

Upaya pembunuhan Presiden Soekarno terus berlanjut, sebulan kemudian (April 1960) ketika Perdana Menteri Uni Soviet, Nikita Kruschev berkunjung ke Indonesia ternyata terjadi upaya percobaan pembunuhan.

Hadirnya tokoh komunis Soviet nomor satu yang didampingi Presiden Soekarno dalam kunjungan di wilayah Jawa Barat itu ternyata dihadang kelompok bersenjata yang telah bersiap melakukan penyergapan di Jembatan Rajamandala.

Baca Juga: Tanpa Muntahan Bom dan Peluru, Perang Dunia Ketiga Disebut Sudah Dimulai Tanpa Kita Sadar, Ahli: Kita Semua Umpan Meriam Saat Ini

Keberanian para penyergap yang kemudian diidentifikasikan sebagai anggota DI/TII itu jelas tidak akan muncul jika tidak didukung oleh para agen CIA mengingat salah satunya (Kruschev) merupakan tokoh dunia.