Ditemukan Dalam Keadaan Diikat Rantai, Pedagang Sayur Ini Tolong Bocah dalam Kondisi Mengenaskan yang Disekap Dalam Kios Kosong, Dalangnya Ternyata tantenya Sendiri

Senin, 09 November 2020 | 18:42
Huffpost.com

Ilustrasi

Gridhot.ID- Malang betul nasib bocah satu ini.

Ia ditemukan dalam keadaan disekap di sebuah kios pasar.

Seorang pedagang pasar menemukan bocah berinisial RK (11) disekap oleh tantenya di sebuah kios dalam pasar.

Baca Juga: Santai Hisap Rokok Usai Bikin Onar Gara-gara Tak Diberi Jatah Preman, Pria yang Ngaku-ngaku 'Orang Sini' Ini Malah Nantangin Anggota TNI: Mau Dibawa ke Langit Aja Saya Ikut!

Keberadaan RK ditemukan oleh seorang pedagang di Pasar Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Kondisi bocah yang ditemukan pada Minggu (8/11/2020) itu mengenaskan.

Kaki dan tangan anak itu diikat dengan rantai. Mulutnya juga ditutup dengan lakban.

Baca Juga: Wabah Corona Buat Dunia Kocar-kacir, Perang Dunia Ketiga Diprediksi Bakal Meletus Suatu Saat Nanti, Ahli: Sejarah Tidak Akan Terulang, Tapi Memiliki Ritme!

Sarifuddin (33), salah satu pedagang di pasar Baruga yang menemukan sang bocah menceritakan, saat itu tengah mengupas sayur, tiba-tiba mendengar suara orang meminta tolong dari dalam kios yang terkunci.

Kemudian ia mencari sumber suara tersebut, ternyata berasal dari kios milik SR, tante bocah yang disekap.

Selanjutnya Sarifuddin membuka paksa pintu kios tersebut dan menemukan korban dengan posisi miring.

Kedua tangan dan kaki anak itu terikat dengan rantai menjadi satu dengan menggunakan gembok dalam keadaan terkunci serta mulut terlakban warna kuning.

"Saya bersama iparku bawa ini anak keluar dari kios, lalu buka lakban dari mulutnya. Namun rantai yang mengikat kedua tangan dan kedua kakinya tidak bisa terbuka karena dalam posisi terkunci dengan gembok," tutur Sarifuddin berdasarkan keterangannya di Polsek Baruga, Senin (9/11/2020).

Baca Juga: Dikenal Dekat dengan Trump, Keluarga Kerajaan Arab Saudi Tak Segan Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Biden, Penyelesaian Kasus Khashoggi Jadi Imbalannya

Selang satu jam kemudian tante sang bocah datang ke pasar.

Sarifuddin dan pedagang pasar Baruga yang lain meminta agar gembok rantai yang membelit RK dilepas.

"Kami lihat ini anak mengalami luka lebam bekas cubitan di kedua pahanya," ungkapnya.

Baca Juga: Berani Ganggu Istri Orang, Pelajar SMA di Gowa Meregang Nyawa di Tangan Suami Sah, Pelaku: Saya Sakit Hati

Selanjutnya, kejadian itu dilaporkan ke Manager Operasional PD Pasar Kota Kendari, Evan. Laporan kemudian diteruskan ke Polsek Baruga.

RK juga dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk divisum.

Kapolsek Baruga AKP I Gusti Komang Sulatra mengatakan, telah mengamankan tante RK beserta barang bukti berupa rantai dan lakban warna kuning untuk kepentingan penyelidikan.

Berdasarkan keterangan pelaku yang merupakan tante korban, tindakan itu dilakukan sebagai efek jera agar RK tidak nakal lagi.

"Setelah kami Interogasi pelaku, korban ini agak bandel, nakal sehingga si ibu asuh ini bermaksud memberi efek jera," kata Komang dalam keterangan persnya di Mapolsek Baruga.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Usai Terima Kekalahan Telak di Pilpres AS 2020, Donald Trump Dirumorkan Dapat Gugatan Cerai dari Melania

Dijelaskan, sang bocah merupakan yatim piatu. Orangtuanya sudah meninggal saat usianya 4 tahun.

Sejak itu, RK diasuh pelaku yang merupakan tantenya sendiri.

Tindakan pelaku memborgol tangan dan kaki korban, lanjut Komang, baru dilakukan kemarin.

Baca Juga: Dipecundangi Joe Biden, Donald Trump Ternyata Lulusan Akmil Amerika, Sabet Gelar Terbaik Tapi Tak Bisa Kalahkan Sosok Ini Saat Jadi Tentara

"Perlu kami sampaikan saat ini ibu asuh dalam kondisi sehat, hanya sebelumnya dia mengalami depresi setelah habis operasi," ujarnya.

Saat ini, korban diasuh oleh tetangganya di Pasar Baruga.

Untuk proses hukum, tambah Komang, pelaku dikenakan Undang-undang Perlindungan Perempuan dan Anak dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bocah 11 Tahun Disekap Tantenya di Pasar, Tangan dan Kaki Dirantai"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com