Berjuang di Tengah Krisis Wabah Corona, Indonesia Bisa Bernapas Sedikit Lega Setelah Terima Pinjaman Rp 15 Triliun dari Australia, Sri Mulyani: Kita Tidak Bisa Pulih Sendirian

Kamis, 12 November 2020 | 17:25
Kompas.com/Garry Andrew Lotulung

Tentara bersiaga di atas kapal perang Angkatan Laut Australia HMAS Perth III yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/6/2016)

Gridhot.ID - Wabah corona memang membuat Indonesia harus berjuang keras.

Pasalnya wabah tersebut membuat ekonomi Indonesia memasuki masa krisis.

Meski begitu kini Indonesia bisa bernapas sedikit lega akibat Australia.

Pemerintah Indonesia resmi mendapatkan pinjaman dari pemerintah Australia sebesar AUD 1,5 miliar atau setara Rp 15,3 triliun.

Pemberian pinjaman ini diumumkan langsung oleh Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Baca Juga: Untuk Pertama Kalinya, Putin Berani Sombong di Hadapan Publik Setelah Sekian Lama Kejar-kejaran, Senjata Militer Rusia Kini Jadi yang Terkuat di Dunia

Masa pembayaran kembali pinjaman itu selama 15 tahun.

Pemberian pinjaman ini merupakan wujud kerja sama strategis yang komprehensif serta kemitraan yang kuat antara Australia dan Indonesia.

Pinjaman ini ditujukan untuk mendukung program Covid-19 Active Response and Expenditure Support (CARES), yang dikoordinasikan oleh Asian Development Bank (ADB).

Covid-19 memberikan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada wilayah Indo-Pasifik dan dunia.

Menteri Keuangan (Menkeu) Australia Josh Frydenberg mengatakan bahwa Australia berkeyakinan Indonesia dapat menangani pandemi Covid-19 dengan baik serta melakukan pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat, antara lain didukung oleh manajemen fiskal yang hati-hati.

Baca Juga: Adiknya Digoda Tukang Bengkel, Tubuh Pria Ini Tiba-tiba Disiram Spiritus dan Dibakar Hidup-hidup, Got di Bahu Jalan Berhasil Selamatkan Nyawanya

“Indonesia dan Australia menghadapi pandemi Covid-19 ini sebagai mitra. Sebagai mitra, kami akan pulih bersama. Dalam semangat kemitraan inilah, Australia dan Indonesia menandatangani pinjaman sebesar 1,5 miliar dollar Australia,” kata Frydenberg dalam pertemuannya dengan Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati, Kamis (12/11).

Frydenberg menuturkan dengan manajemen fiskal Indonesia yang penuh kehati-hatian, pemerintah Australia percaya bahwa pemulihan yang cepat dan kuat akan dapat dilakukan oleh Indonesia.

“Pemulihan ekonomi ini tidak hanya penting bagi Indonesia, tetapi juga penting bagi Australia dan kawasan,” jelasnya.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menambahkan Australia dan Indonesia juga sangat terpengaruh oleh krisis kesehatan yang luar biasa ini, dimana tindakan pengendalian dan ketidakpastian telah menurunkan pertumbuhan ekonomi global dan perdagangan internasional.

Pinjaman ini akan digunakan untuk mendukung pembiayaan anggaran tahun 2020, yang fokus pada pengendalian Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca Juga: Disinggung Soal Video Syur 19 Detik Mirip Gisel, Gading Marten Murka dan Semprot Pembully Mantan Istrinya: Lucu Kan Menurut Lo, Sini!

Kata Menkeu, pinjaman ini juga mencerminkan semangat dari kedua negara untuk secara bersama-sama menangani tantangan pandemi Covid-19 yang luar biasa, baik dalam melindungi masyarakat maupun membantu dunia usaha.

Sebagai tetangga dekat, kedua negara saling membutuhkan dalam menghadapi ancaman pandemi Covid-19, serta perlu saling mendukung satu sama lainnya dalam masa yang sulit ini.

Australia dan Indonesia akan terus melanjutkan kerja sama serta saling berbagi pengalaman untuk bersama-sama melangkah menuju pemulihan ekonomi.

“Kemitraan ini tidak hanya menunjukkan kuatnya hubungan antara Australia dan Indonesia, tetapi juga pemahaman sebagai negara tetangga, bahwa kita mempunyai tujuan yang sama untuk pemulihan dan penguatan ekonomi, dan bahwa kita tidak bisa pulih sendirian di tengah pandemi Covid-19,” kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Beri pinjaman Rp 15,3 triliun ke Indonesia, ini kata Menteri Keuangan Australia.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber kontan