GridHot.ID - Turki abaikan ancaman Amerika Serikat (AS).
Di tengah tekanan yang dilakukan AS, Turki tetap melanjutkan persiapan untuk mengaktifkan sistem rudal anti-pesawat S-400 buatan Rusia."Kami terus memeriksa dan mempersiapkan sistem (rudal anti-pesawat S-400) sesuai dengan rencana kami," kata Menteri Pertahanan Hulusi Akar, Kamis (12/11/2020)."Kami akan menggunakan S-400 seperti beberapa anggota NATO menggunakan S-300," ujarnya seperti dikutip TASS dari kantor berita Anadolu
Baca Juga: Nyalinya Kelewat Besar, Turki Masih Nekat Cari Masalah dengan Prancis, Kekuatannya Militernya Kalah Jauh Tapi Tetap Pede Karena Punya Keunggulan IniTapi, menurut Akar, proposal Turki untuk membentuk gugus tugas teknis dengan AS untuk mempelajari kompatibilitas S-400 dan jet tempur generasi kelima F-35 tetap berlaku.Kemungkinan sanksi tetap ada
Sementara Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik-Militer Clarke Cooper menyatakan pada awal November lalu, kemungkinan Washington akan menjatuhkan sanksi terhadap Turki atas pembelian sistem rudal permukaan-ke-udara S-400 buatan Rusia masih tetap ada.Rusia mengumumkan pada September 2017 bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan senilai US$ 2,5 miliar dengan Turki untuk pengiriman sistem rudal anti-pesawat S-400 ke Ankara.
Berdasarkan kontrak tersebut, Ankara menerima satu set resimen sistem rudal pertahanan udara S-400. Kesepakatan itu juga termasuk transfer sebagian teknologi produksi ke Turki.