Kerap Dikeluhkan Masyarakat, Cuaca Indonesia Belakangan Ini Jadi Sangat Panas dan Menyengat, Ini Penjelasan BMKG

Senin, 16 November 2020 | 17:35
Freepik

Ilustrasi cuaca panas di Indonesia.

Gridhot.ID- Sadarkah Anda bahwa dalam beberapa hari terakhir ini cuaca begitu panas?

Jika Anda juga merasakannya, maka Anda tidak sendiri.

Sebab, hampir seluruh masyarakat di seluruh Indonesia merasakannya.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Kapolri Copot Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jabar

Suhu panas tak hanya terasa di siang hari, melainkan juga saat malam tiba.

Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah kita sudah memasuki musim hujan?

Kepala Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko mencoba menjelaskannya.

Baca Juga: Didampingi Pemimpin Pasukan Elite, Panglima TNI Tiba-tiba Buat Pernyataan Penting, Hadi Tjahjanto: Tidak Satu Pun Musuh yang Dibiarkan!

Dalam pemantauan BMKG, memang menunjukkan adanya peningkatan suhu tertinggi siang hari pada beberapa hari terakhir.

"Cuaca panas yang terjadi terutama dirasakan di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara," kata Hary saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (15/11/2020).

Hary menambahkan, pada 12 November 2020, tercatat suhu lebih dari 36 derajat celcius terjadi di Bima, Sabu dan Sumbawa.

Dengan suhu tertinggi teramati di Bandara Sultan Muhammad Salahudin, Bima dengan suhu berada pada 37,2 derajat celcius.

"Namun catatan suhu ini bukan merupakan penyimpangan besar dari rata-rata iklim suhu maksimum pada wilayah ini."

"Ini masih berada dalam rentang variabilitasnya di bulan November," ujar dia.

Baca Juga: Ditanya Seorang Kuli Gimana Caranya Jadi Prajurit TNI Tanpa Pendidikan Tinggi, Jenderal Andika Perkasa Langsung Beri Jawaban Tak Terduga, Para Perwira Tinggi Langsung Jadi Percontohan

Penyebab cuaca panas

Ia menjelaskan, suhu maksimum yang meningkat dalam beberapa hari setidaknya dapat disebabkan oleh beberapa hal.

Salah satunya, pada November, kedudukan gerak semu matahari tepat di atas Pulau Jawa dalam perjalannya menuju posisi 23 lintang selatan setelah meninggalkan ekuator.

Posisi semu Matahari di atas Pulau Jawa akan terjadi dua kali, pada November dan April.

Baca Juga: Apes! Baru 4 Hari Kerja di Penginapan, Pria Ini Temukan Jasad Wanita dalam Karung, Rekan Korban: Biadab!

"Sehingga puncak suhu maksimum mulai dari Jawa hingga NTT terjadi di seputar bulan-bulan tersebut," tuturnya.

Selain itu, cuaca cerah juga menyebabkan penyinaran langsung sinar matahari ke permukaan lebih optimal sehingga terjadi pemanasan suhu permukaan.

Sementara itu, cuaca cerah di Jakarta dalam dua hari terakhir berkaitan dengan berkembangnya siklon tropis VAMCO di Laut Cina Selatan yang menarik masa udara dan awan-awan.

Fenomena itu menjadikan awan menjauhi wilayah Indonesia bagian selatan sehingga cuaca cenderung menjadi lebih cerah.

Baca Juga: Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo Tolak Bintang Mahaputera, Politisi PKB: Itu Artinya Anggap Pemberian Negara Abal-abal

Sampai kapan cuaca panas terjadi?

Hary memperkirakan, cuaca panas masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.

"Dalam 1-3 hari ke dapan relatif trendnya sudah mulai kembali seperti sediakala," ujar Hary.

Sebelumnya, BMKG telah membantah bahwa Indonesia mengalami gelombang panas.

Baca Juga: Masih Ngambek, Donald Trump Ngotot Ogah Akui Kekalahannya Meski Biden Sudah Mulai Tugas Tangani Corona: Dia Hanya Menang di Mata Media Berita Palsu!

Pernyataan tersebut muncul setelah beredar kabar melalui aplikasi WhatsApp yang menyebut Indonesia tengah dilanda gelombang panas.(*)

Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Penjelasan BMKG soal Penyebab Cuaca Panas Akhir-akhir Ini"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com