Grid Hot - Seputar peristiwa terkini

Manuver Paling Berani Malaysia untuk Tantang China, Seakan Tak Peduli Jika Dimusuhi Sang Naga, Negeri Jiran Yakin Ini Keputusan yang Tepat

Selasa, 17 November 2020 | 15:25
Grid Networks Presiden Xi Jinping
Xinhua

Presiden Xi Jinping

Gridhot.ID - China memang seakan nekat mencari musuh di kawasan Asia.

Setelah Indonesia kali ini giliran Malaysia yang kena konfliknya

Hubungan Malaysia dengan China memang terancam memanas.

Baca Juga: Mau Tagih Biaya Sewa, Pengusaha Rental Ini Kaget Bukan Main Temukan Sang Penyewa Terbujur Kaku Dalam Mobil Miliknya, Korban Sempat Tuliskan Pesan Begini

Hal ini setelah Kuala Lumpur tak akan mengekstradisi warga Uighur yang telah melarikan diri dari China.

Meski tak pernah diungkapkan ke publik, namun keputusan ini ditemukan dalam sebuah catatan dari pemerintah Malaysia kepada parlemennya.

Hal ini menandai pertama kalinya Malaysia menyatakan posisinya soal isu Uighur.

Baca Juga: 13 Jamaah Haji Indonesia Positif Corona, Pemerintah Arab Saudi Hentikan Proses Visa Umroh Indonesia

Sean R. Roberts, seorang profesor studi pembangunan internasional di Universitas George Washington, dengan tindakan ini, Malaysia mengambil sikap penting di saat banyak negara lain di Asia Tenggara termasuk Indonesia dan Thailand enggan untuk mengambilnya.

"Ini kemungkinan akan membuat marah Beijing, tetapi itu adalah posisi yang bertanggung jawab," ujar Robert.

Posisi Malaysia mungkin mengakibatkan beberapa orang Uighur yang tersisa dan masih tersebar di seluruh Asia Tenggara mencari perlindungan di Malaysia.

Baca Juga: Belajar Tatap Muka Siap Dilaksanakan, Guru dan Murid Diharapkan Jalani Swab Test Sebelum Masuk ke Sekolah, P2G: Dana BOS Bisa...

Sementara sebagian besar orang Uighur yang telah melarikan diri dari China melalui Asia Tenggara pada akhirnya berusaha untuk melakukan perjalanan ke Turki.

“Tidak ada bukti bahwa Uighur saat ini dapat melarikan diri dari China sama sekali,” kata Roberts.

Mustafa Akyol, penulis asal Turki yang berfokus pada Islam dan modernitas, mengatakan posisi Malaysia menandai awal langkah dari negara-negara mayoritas Muslim untuk melindungi Uighur dari murka China.

Baca Juga: Gagal Nikah Gara-gara Tak Sanggup Gelar Resepsi Mewah, Wanita Ini Beri Balasan Menohok untuk Eks Calon Suaminya: Buat Dia Atau Laki-laki di Luar Sana...

Di saat penganiayaan terhadap warga Uighur di China telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir, dia bilang banyak pemimpin Muslim berpaling ke arah lain, karena persahabatan mereka dengan China.

Menurutnya, pesan Beijing bahwa tiap negara tidak boleh ikut campur dalam urusan dalam negeri satu sama lain, kemungkinan beresonansi dengan di antara pemimpin.

Ribuan orang Uighur meninggalkan Tiongkok melalui Asia Tenggara dari tahun 2010 hingga 2016 sebagai akibat dari meningkatnya represi di wilayah Uighur di China.

Baca Juga: Gantikan Posisi Irjen Nana Sudjana, Sosok Irjen Fadil Imran Rupanya Tak Asing di Kepolisian, Kapolda Jatim yang Dikenal Tegas dan Dikabarkan Masuk Bursa Calon Kapolri

Human Rights Watch (HRW) telah mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia yang serius terhadap orang Uighur, termasuk penahanan sewenang-wenang massal terhadap setidaknya 1 juta orang, penghilangan paksa, pengadilan yang sangat politis yang berakhir dengan hukuman mati dan penyiksaan dalam tahanan.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Berani Ambil Risiko Dimusuhi China, Inilah Keputusan Penting yang Diambil Malaysia, Terungkap Dalam Catatan Pemerintah.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber intisari