Laporan Wartawan GridHot.ID, Septia Gendis Pangestu
GridHot.ID - Sempat membuat heboh jagat maya, pembunuhan sadis yang dilakukan oleh seorang tukang bakso bernama Juana (20) akhirnya terungkap.
Korban yang bernama Didin, ternyata dikuburkan tersangka di bawah ubin kontrakan di daerah Gunung Pongkor, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Setelah sekian lama keluarga Didin mencari keberadaannya, akhirnya kematian Didin dapat terungkap dan keluarga bisa sedikit lega usai jasadnya ditemukan.
Sebelumnya, keluarga mengaku sempat didatangi Didin dalam mimpi.
Reni, adik Didin mengatakan jika Didin memberikan pesan lewat mimpi.
Reni mengaku jika kakaknya, Didin, datang meminta pertolongan padanya dan keluarga.
“Saya dimimpiin, abang bilang cariin dia, dia mau pulang katanya,” ucap Reni sambil berkaca-kaca, Jumat (20/11/2020).
“Cariin aa' (sebutan untuk kaka laki-laki dalam bahasa sunda), cariin aa', aa' mau pulang,” sambungnya mengulang perkataan Didin dalam mimpinya.
Dalam mimpi, Reni melihat Didin dalam keadaan sehat dan masih berpakaian seperti yang ia kenakan terakhir kali saat meninggalkan rumah.
Reni mengatakan, jika bukan hanya dirinya yang didatangi almarhum Didin di dalam mimpi.
“Keluarga yang lain juga. Sama intinya minta dicariin, dia (almarhum Didin) mau minta pulang,” ujarnya, seperti dilansir GridHot.ID dari Tribunnews Bogor.
Setelah sekian lama keluarga menanti kabar Didin, akhirnya pencarian ini berakhir, setelah polisi berhasil menemukan jasad Didin terkubur di dalam sebuah hutan di Gunung Pongkor, daerah Bogor, Jawa Barat.
Kronologi penemuan jasad
1. Pemilik kontrakan curiga dengan ubin yang belang
Sukiswo (60), pemilik kontrakan yang merupakan penemu pertama benda yang diduga tulang itu.
Awalnya, istrinya yang memintanya memperbaiki toilet rumah kontrakan itu karena tersumbat.
"Tapi, setelah saya lihat, ada ubin lantai yang warnanya beda. Maka saya curiga dengan lantai itu."
"Saya cek, saya pukul-pukul, memang kopong, sehingga saya putuskan untuk membongkarnya," lanjutnya, seperti dilansir GridHot.ID dari Kompas.com.
Lalu, ia menancapkan linggis dan membongkarnya.
"Begitu saya goyang-goyangkan linggis, ada bau. Setelah itu saya lapor ke Pak RT dan RW," kata Sukiswo.
"Baru setelah dilanjutkan menggali sedikit lagi, kelihatan ada seperti dengkul, tapi belum pasti, tapi kelihatannya seperti itu (dengkul)," imbuhnya.
2. Kontrakan sempat dihuni tukang bakso asal Bogor
Sebelumnya, rumah kontrakan itu dulunya pernah disewa oleh pedagang bakso gerobakan.
"Sebelumnya dikontrak pedagang bakso dari Bogor. Namanya saya lupa, ada dua orang pedagang bakso malang yang kontrak di sini," ujar Sukiswo.
"Dia mulai kontrak itu sejak 17 Juli sampai kemarin hari Minggu (keluar) lalu menitipkan kunci sama tetangga," ucapnya.
3. Diduga mayat hasil pembunuhan
Hasil penggalian lebih dalam oleh tim identifikasi dari kepolisian, tulang rangka manusia itu ditemukan masih utuh, meski sosoknya sulit dikenali.
Beberapa sisa helai pakaian masih melekat di jasad itu.
"Diduga mayat itu ditanam di rumah kontrakan itu. Tindak lanjutnya, jasad ini dikirim ke RS Polri Kramatjati," jelas Sutrisno, Kamis dini hari (19/11/2020).
4. Ada tanda-tanda kekerasan
Dengan dugaa bahwa korban tewas dibunuh, diperkuat oleh keterangan Kapolres Metro Depok, Kombes Azis.
"Hasil otopsi belum keluar, namun petugas yang mengevakuasi menemukan tanda-tanda kekerasan, di antaranya ditemukan di bagian dari memar, kemudian ada juga di bagian gigi yang rontok," jelas Azis kepada wartawan, Kamis (19/11/2020).
5. Polisi periksa saksi sampai ubin rumah
Keterangan para saksi, termasuk di antaranya pemilik kontrakan dan tetangga sekitar, kemudian dikombinasikan dengan temuan sidik jari oleh tim identifikasi di lokasi.
"Dari hasil pengambilan keterangan beberapa saksi, kami menduga bahwa jenazah ini seseorang dengan inisial D," ungkap Azis.
"Saya belum menyebutkan nama terangnya, karena memang belum ada kroscek dengan keterangan lain atau dengan keterangan keluarga dengan identitasnya, ini baru temuan sidik jari," jelasnya.
"Ubin juga menjadi temuan kita, apakah ini ubin lama atau ubin baru, lalu diperoleh dari mana," kata Azis.
(*)