Tak Main-main, Pemerintahan Donald Trump Lagi-lagi Bongkar Laporan 89 Perusahaan China yang Bekerja Sama dengan Militer Tiongkok, Peperangan Bisa Pecah Jika Semuanya Terbongkar

Selasa, 24 November 2020 | 05:42
Reuters

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Gridhot.ID - Sentimen Amerika Serikat ke China memang masih panas.

Bahkan ketegangan ini terjadi di masa akhir pemerintahan Donald Trump.

Dilaporkan Amerika Serikat (AS) kembali mengumumkan daftar perusahaan China yang memiliki hubungan dengan militer Tiongkok.

Baca Juga: Jangan Tertipu dengan Kesederhanaannya, Pejabat Ini Ternyata Sembunyikan 'Uang Haram' Hasil Korupsi di Dinding Rumah, Jumlahnya Ratusan Miliar Rupiah, Ini Penampakannya

Kali ini, ada 89 perusahaan yang bergerak di berbaagai sektor termasuk aviasi.

Reuters yang menerima salinan daftar perusahaan tersebut menyebutkan, jika daftar tersebut dipublikasikan, bisa semakin meningkatkan ketegangan perdagangan dengan Beijing dan merugikan perusahaan AS yang menjual suku cadang juga komponen penerbangan sipil ke China.

Dalam laporannya, Reuters mencatat nama Commercial Aircraft Corp of China Ltd (COMAC), yang memelopori upaya China untuk bersaing dengan Boeing dan Airbus, ada dalam daftar.

Baca Juga: Direkam Teman Wijin Malam-malam, Gisella Anastasia Kepergok Lakukan Hal Ini Bareng Pria Lain, Mantan Istri Gading Marten Ungkap Pembelaannya

Termasuk, Aviation Industry Corporation of China (AVIC) dan 10 entitas terkait.

Daftar tersebut termasuk dalam draf aturan yang mengidentifikasi perusahaan China dan Rusia yang AS anggap sebagai “military end users". Ini berarti, pemasok AS harus meminta lisensi untuk menjual sebagian besar barang yang tersedia secara komersial kepada mereka.

Pada April lalu, Departemen Perdagangan AS memperluas definisi “military end users", tidak hanya mencakup angkatan bersenjata dan kepolisian, juga setiap orang atau entitas yang mendukung atawa berkontribusi pada pemeliharaan atau produksi barang-barang militer. Bahkan, bisnis non-militer.

Baca Juga: Masih Ogah Sentuh Amerika Serikat Sampai Tunda Beri Selamat ke Joe Biden, Putin Tegaskan Hubungan Rusia ke AS Memang Sudah Jelek dari Dulu: Anda Tidak Bisa Merusak Hubungan yang Sudah Buruk

Masih bisa bertambah

Pembatasan ekspor berlaku untuk item yang berbeda seperti perangkat lunak komputer, mulai pengolah kata, peralatan ilmiah semisal osiloskop digital, hingga suku cadang dan komponen pesawat.

Dalam daftar terbaru yang Reuters lihat, Departemen Perdagangan AS mengatakan, kemampuan untuk mengontrol aliran teknologi Amerika ke perusahaan yang terdaftar adalah penting untuk melindungi kepentingan keamanan nasional negeri uak Sam.

Baca Juga: Ditangkap Bareng Pria J di Hotel, Hasil Tes Urin Millen Cyrus Positif Sabu, Unggahan Ashanty Langsung Diserbu Netizen: Yang Sabar Ya Bun...

Selain 89 perusahaan China yang terdaftar, rancangan aturan itu juga menunjuk 28 entitas Rusia, termasuk Irkut, yang juga bertujuan untuk masuk ke pasar Boeing dengan pengembangan pesawat jet MC-21.

Dengan sekitar 117 nama perusahaan yang sudah masuk dalam daftar, Departemen Perdagangan AS menyatakan, daftar tersebut masih dalam tahap awal. Artinya, masih ada kemungkinan penambahan perusahaan lain, bahkan dari negara lain.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Bertambah, AS sebut ada 89 perusahaan China yang berafiliasi dengan militer Tiongkok.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber kontan