Laporan Wartawan GridHot.ID, Desy Kurniasari
GridHot.ID - Nasib nahas menimpa Faisal (26) warga Palembang, Sumatera Selatan.
Pasalnya, jelang hari pernikahannya, ia justru ditemukan tewas tenggelam.
Jasadnya ditemukan di kolam milik calon mertuanya di Jalan Rawasari, Kelurahan Sialang, Kecamatan Kalidoni Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (23/11/2020).
Melansir Sripoku.com, korban pertama kali ditemukan oleh Sugiarto (43) yang curiga karena tidak menemukan korban di dekat kolam ikan namun melihat adanya sandal korban di sekitaran kolam.
Dikatakan Sugiarto awalnya dia ditelpon oleh Arianto (54) (red calon mertua korban) untuk melihat korban yang memberi makan kambing di kolam milik Arianto.
"Pak Arianto menelpon saya untuk lihatin dia (korban) bekerja, karena pak Arianto sedang ke Mariana. Ketika saya ke TKP saya panggil Faisal tapi tidak ada jawaban," kata Sugiharto saat ditemui, Senin (23/11/2020).
Tak ada jawaban, Sugi pun masuk dan mencari sekitaran kolam hingga akhirnya mencoba masuk ke kolam tersebut dan menemukan Faisal.
Korban pun akhirnya di evakuasi oleh warga dan RT setempat yang kemudian datang anggota kepolisian ke lokasi.
Namun keluarga tidak bersedia jenazah korban dilakukan otopsi dan langsung dibawa ke rumah duka.
Sementara itu, Arianto mengatakan bahwa korban merupakan calon menantunya yang pada bulan Desember ini akan melangsungkan pernikahan bersama anak perempuannya.
Korban sendiri baru sehari berada di rumah Arianto untuk memberi makan kambing miliknya. Karena Arianto beserta keluarga sedang pergi ke Mariana, Banyuasin.
"Dia ini baru semalam di sini, memang saya minta untuk menjaga rumah karena ada kambing yang harus diberi makan. Dia dan anak saya Meliarti akan melangsungkan pernikahan pada 13 Desember nanti," kata Arianto.
Arianto menyebut, korban dan anaknya sudah sejak lama berpacaran dengan anaknya. Bahkan keluarga pun sudah mengenal sangat dekat dengan korban.
Undangan pun sudah tersebar dikarenakan pernikahan sudah dekat.
Dilansir TribunSumsel.com, Sugiharto yang menjadi saksi pertama pun tampak gemetar menceritakan detik-detik penemuan jenazah Faisal.
"Awalnya saya sendiri yang masuk ke dalam kolam ikan. Airnya sebatas pinggang dan saya sendiri berjalan merayap ke dalam kolam itu. Soalnya saya curiga ada sendal Faisal yang cuma sebelah di pinggir kolam," ujarnya.
Kejadian itu bermula saat Sugi sedang sedang memperbaiki pagar rumahnya.
Tiba-tiba ia dikagetkan dengan teriakan minta tolong dari Meliarti (23) anak Ariyanto (54), pengurus taman lokasi penemuan jenazah sekaligus calon istri korban.
Saat itu calon istri korban lari menghampiri Sugi seraya meminta tolong untuk mencari keberadaan calon suaminya itu.
"Dia minta tolong panik cari Faisal. Saya tanya dia berenang tidak, terus dijawab bisa," ujarnya.
Setibanya di TKP, Sugi lantas berkeliling taman dan mencari keberadaan korban.
Ia kemudian melihat satu sendal korban yang berada di pinggir kolam dan tak jauh dari kandang kambing.
Tanpa pikir panjang, Sugi seorang diri lalu masuk ke dalam kolam yang berisikan air sebatas pinggang tersebut.
"Terus saya berjalan merayap sendirian ke dalam kolam. Waktu berjalan maju ke depan, kaki saya tersentuh tangan yang saya yakini itu tangan manusia. Kemudian saya maju lagi sedikit, terasa tersentuh kaki. Disitu saya langsung gemetar," ujarnya.
Dalam situasi panik, Sugi lantas berteriak pada Meliarti (calon istri korban) agar segera memanggil para tetangga guna membantunya untuk mengevakuasi korban.
Sembari Meliarti pergi meminta pertolongan tetangga, Sugi kemudian memutuskan untuk mengangkat tubuh korban yang terbenam di dalam kolam.
Tubuh korban kemudian ia pinggirkan ke tepi kolam.
"Harapan saya dia masih hidup, jadi cepat-cepat saya bawa ke tepi kolam," ujarnya.
Namun nyatanya, korban sudah tak memiliki nyawa setelah diperiksa oleh tetangga yang berdatangan. Sugi mengaku sama sekali tak menyangka akan menjadi saksi pertama yang menemukan jenazah korban.
"Padahal paginya saya sempat datang kesini mau pinjam palu karena mau memperbaiki pagar rumah. Saya mau pinjam sama Pak Aryanto (penjaga taman), tapi malah ketemu sama Pak Ilham (pemilik taman).
Tapi kata Pak Ilham, taman lagi tidak bisa dibuka soalnya pak Aryanto lagi ke luar kota. Jadinya ya sudah, saya langsung pulang," ujarnya.
"Saya lupa jam berapa menemukan jenazah Faisal tadi. Saya kaget, jadi sama sekali tidak lihat waktu," ujarnya. (*)