Diduga Nekat Memerintah dari Balik Penginapan Mewahnya, Raja Thailand Bakal Ditendang dari Negeri Jerman, Pemerintah Bingung Sang Raja Masih Kebal Hukum

Selasa, 24 November 2020 | 13:13
SCMP

Raja Thailand bersama istri barunya

Gridhot.ID - Thailand memang sedang berkecamuk.

Banyak masalah terjadi di negara tersebut meski sedang ada pandemi corona yang mengintai.

Salah satunya adalah pemerintahan sang Raja Thailand yang dianggap bermasalah oleh rakyatnya.

Aktivitas Raja Thailand Maha Vajiralongkorn di Jerman tengah menjadi sorotan.

Parlemen Jerman menyatakan Raja Thailand akan diusir jika terbukti menjalankan pemerintahan dari vilanya di Bayern.

Baca Juga: Buat China Kalang Kabut, Jenderal Bintang Dua Angkatan Laut AS Mendadak Kunjungi Taiwan, Beijing Langsung Bereaksi Begini

Lamanya ia menetap di Eropa menjadi sorotan publik Thailand di tengah aksi protes yang berkecamuk.

Bundestag, sebutan bagi parlemen Jerman, mengatakan bahwa Vajiralongkorn menikmati kekebalan diplomatik selama ia tinggal di sebuah vila di Bayern. Namun Jerman memiliki kuasa untuk dapat mengusirnya sewaktu-waktu.

Menurut penilaian Layanan Akademis Bundestag (WD) yang ditugaskan oleh Partai Kiri yang berhaluan sosialis, pemerintah Jerman hanya memiliki sedikit kuasa untuk mengusir Raja Thailand, meskipun baru-baru ini Vajiralongkorn diancam oleh Menteri Luar Negeri Heiko Maas agar tidak memerintah negaranya dari wilayah Jerman.

Ancaman Maas tersebut disampaikannya saat aksi protes tengah berkecamuk di Thailand, menentang pemerintahan raja yang tidak demokratis.

Lebih dari 50 orang terluka dalam demonstrasi yang terjadi di Bangkok pada pekan lalu.

Baca Juga: Cium Bau Amis, Puskappi Duga Pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat Berhubungan dengan Pilpres 2024, Maizal Alfian: Upaya Pembersihan Kelompok Tito Karnavian

"Kami telah menjelaskan bahwa kebijakan yang mempengaruhi negara Thailand tidak dilakukan dari tanah Jerman," kata Maas pada awal Oktober.

Tetapi, selain mengusir raja dari Jerman sebagai persona non grata, penegak hukum tidak dapat mewakili rakyat Thailand untuk menuntut raja, bahkan ketika dia sedang berlibur, kata Bundestag. Artinya, karena kekebalan diplomatik, raja tidak dapat dihukum atas kejahatan yang dilakukan di Jerman.

Mewahnya kehidupan raja di tengah lockdown

Vajiralongkorn menghabiskan waktu selama berbulan-bulan di vilanya di tepi Danau Starnberg, tepat di sebelah selatan Munchen.

Di musim semi, raja juga sering menginap di sebuah hotel mewah di resor ski Garmisch-Partenkirchen.

Baca Juga: Sebut Kalina Ocktaranny Kena Pelet, Sosok Ini Bongkar Bagian Tubuh yang Jadi Daya Pikat Vicky Prasetyo: Sebelum Jadi Artis Dia Sering Nyoba-nyoba

Saat itu ia terbukti melanggar aturan menginap di hotel ketika negara bagian Bayern tengah memberlakukan kebijakan lockdown wilayah.

Raja sempat kembali ke Thailand pada Oktober, tetapi partai kiri meminta pemerintah Jerman untuk melarang dia masuk kembali ke Jerman.

"Siapapun yang (berperilaku) seperti raja, secara brutal menindas gerakan demokrasi dengan junta militer, seharusnya tidak diberikan visa untuk kemewahan tinggal yang diperpanjang di Jerman," kata anggota parlemen partai kiri, Sevim Dagdelen dan Heike Hansel dalam sebuah pernyataan bersama.

Sebelumnya, pada November, Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan tidak menemukan bukti bahwa raja mengeluarkan dekrit dari Bayern yang melanggar hak asasi manusia, meskipun politisi oposisi menganggap ini kurang kredibel, mengingat lamanya raja tinggal di Jerman.

"Pertanyaan tentang apa yang dilakukan pemerintah untuk melawan tindakan yang melanggar hukum masih belum terjawab," kata Margarete Brause dari partai Hijau dalam sebuah pernyataan.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Jadi sorotan, Jerman akan usir Raja Thailand jika terbukti memerintah dari Bayern.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber kontan