Laporan Wartawan GridHot.ID, Septia Gendis Pangestu
GridHot.ID - Rumah seharusnya menjadi tempat ternyaman dan paling aman untuk berlindung anak-anaknya.
Namun bagaimana jika sebaliknya?
Seperti dilansir dari Mirror, telah terjadi sebuah pembunuhan yang dilakukan oleh orang tuanya sendiri di Sheffield, West Yorkshire, Inggris.
Seorang wanita bernama Sarah Barrass mencekik kedua putranya dengan kantong plastik di rumah mereka.
Mayat Tristan dan Blake Barrass yang berusia 13 dan 14 tahun, ditemukan pada Selasa (24/11/2020) lalu.
Anak laki-laki itu dicekik dengan tali gaun kemudian dibekap dengan kantong plastik.
Sarah Barrass dan Brandom Machin, yang merupakan saudara tirinya, dilaporkan sebagai dalang di balik kejahatan mengerikan itu.
Ternyata mereka telah merencanakan pembunuhan ini.
Keduanya dijerat hukuman seumur hidup atas pembunuhan tersebut.
Menurut Pengadilan Sheffield Crown, mereka juga berencana untuk membunuh empat anak lainnya.
Barrass dan Machin menghabiskan sembilan hari untuk menyusun rencana tersebut.
Mereka mencoba meracuni empat anak mereka pada 23 Mei dengan memaksa mereka meminum sejumlah obat termasuk obat ADHD yang diresepkan.
Mereka berharap anak-anak itu mati pada malam itu juga.
Tetapi anak-anak itu selamat sehingga lantas Barrass memanggil Machin yang tak jauh dari rumahnya.
Kemudian mereka menangkap Blake dan Tristan, Machin mencekik Blake sementara Barrass mencekik Tristan menggunakan tali gaun.
Polisi, petugas medis, dan ambulans udara bergegas ke rumah tersebut pada pukul 7.30 pagi kemudian merawat mereka yang terluka parah.
Tristan dinyatakan meninggal pada pukul 9.14 pagi dan Blake meninggal 12 menit kemudian.
Barrass dan Machin sama-sama mengakui dua tuduhan pembunuhan, lima percobaan pembunuhan dan satu konspirasi untuk membunuh enam anak.
Mereka dipenjara seumur hidup dengan hukuman minimal 35 tahun pada November tahun lalu.
Seorang ibu yang membunuh kedua anak kandungnya dengan sadis.
Kini rumah yang telah membuat Tristan dan Blake terbunuh itu akan dihancurkan.
Rumah tersebut akan diganti dengan ruang terbuka dan ditanami pepohonan.
"Kami peka akan dampak besar dari peristiwa ini, baik secara lokal maupun nasional," ucap Direktur Operasi Sanctuary Housing, Daren Nowlan yang mengurus rumah tersebut.
(*)