Dapat Mandat dari Kapolri untuk Buru Ali Kalora Cs, Inilah Sepak Terjang Irjen Abdul Rakhman Baso, Punya Pengalaman Bongkar Kasus Teroris di Indonesia

Jumat, 04 Desember 2020 | 12:13
Gani Kurniawan/Tribun Jabar dan HO

Irjen Abdul Rakhman Baso

Gridhot.ID -Kapolri Jenderal Idham Azis memerintahKapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Basoberkantor di Poso untuk buru kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.

"Perintah Kapolri hari Selasa 1 Desember 2020, Kapolda Sulteng berkantor di Poso dan di-back up oleh tim terbaik Bareskrim Polri," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, dalam keterangannya, Rabu (2/12/2020).

Ali Kalora Cs diduga menjadi pelaku pembunuhan satu keluarga dan pembakaran rumah di Kabupaten Sigi, Jumat (27/11/2020).

Baca Juga: Sosok Irjen Abdul Rakhman Baso, Kapolda Sulteng yang Diperintahkan Kapolri Idham Azis Berkantor di Poso untuk Kejar Ali Kalora Cs

Rekam jejak Irjen Abdul Rakhman Baso pun tak perlu diragukan lagi karena ia beberapa kali berhasil mengungkap kasus teroris.

Dari profil dan biodata Irjen Abdul Rakhman Baso, Kapolda Sulteng cukup berpengalaman di bidang Brigade Mobil atau Brimob.

Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto dalam rilisnya pernah mengatakan, Irjen Abdul Rakhman Baso banyak menghabis pengabdiannya sebagai polisi di satuan Brimob.

"Setidaknya tercatat empat kali menjabat Kasat Brimob, yaitu di Polda NTT 2001, Polda Sulawesi Tenggara 2002, Polda Sumatera Selatan dan Kasat brimob Polda Jabar 2012," katanya dilansir dari Antara.

Bahkan, kata Didik, sebelum dipercaya menjadi Kapolda Sulteng oleh Kapolri, lulusan Akpol tahun 1988 ini bergelut di Korbrimob Polri.

Antara lain sebagai Analisa kebijakan (Anjak) Madya bidang Brimob Korbrimob Polri 2013, Kabag Ops Korbrimob Polri 2015, Danpas Pelopor Korbrimob Polri 2017 dan Wakil Komandan Korbrimob Polri 2018.

Baca Juga: Terbongkar, Inilah Trik yang Digunakan Ali Kalora Cs untuk Hindari Satgas Tinombala, Brigjen Awi Setiyono: Mereka Tiarap...

via Tribun Palu

Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso

Polisi kelahiran Agustus 1963 ini juga pernah bertugas sebagai polisi umum menjadi Wadir Samapta Polda Lampung, Kapolrestabes Bandung 2012 dan Karo Ops Polda Sumatera Barat 2014.

Didik mengatakan dengan latar belakang sebagai anggota Brigade Mobil, Irjen Abdul Rakhman Baso mempunyai sifat yang tegas, akan tetapi tetap humanis.

"Saat menjabat Kapolrestabes Bandung sejumlah prestasi dan keberhasilan yang dicapai oleh Brigjen Pol Abdul Rakhman Baso."

"Di antaranya berhasil mengamankan aksi demo kala itu di depan Gedung Sate yang menjadi pusat pemerintahan di Kota Bandung dan pengungkapan sejumlah kasus dugaan teroris," katanya.

Diketahui, Irjen Abdul Rakhman Baso mengemban amanat sebagai Kapolda Sulteng sejak 3 Agustus 2020.

Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Wakil Kepala Korps Brimob Polri.

Baca Juga: Jadi Buron yang Paling Dicari, Kelompok Teroris Ali Kalora Tak Akan Bisa Lagi Berkutik, Pasukan TNI Satgas Tinombala III Siap Buru 14 DPO MIT Poso

Riwayat Jabatan:

- Kasat Brimob Polda NTT (2001)- Kasat Brimob Polda Sultra (2002)- Wadir Samapta Polda Lampung- Kasat Brimob Polda Sumsel- Kasat Brimob Polda Jabar (2010)- Kapolrestabes Bandung (2012)- Analis Kebijakan Madya bidang Brimob Korbrimob Polri (2013)- Karoops Polda Sumbar (2014)- Kabagops Korbrimob Polri (2015)- Danpas Pelopor Korbrimob Polri (2017)- Wakil Komandan Korbrimob Polri (2018)- Kapolda Sulawesi Tengah (2020)

Ali Kalora Cs Sudah Terdesak karena Kehabisan Bekal

Kabar Ali Kalora Cc terdesak diungkap Kabiro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono, Rabu (2/12/2020).

Menurut Awi, karena terdesak dan kehabisan bekal, Ali Kalora meneror masyarakat, meminta makanan, mencuri, atau merampok dengan kekerasan hingga pembunuhan.

"Selama ini beberapa hasil penyelidikan yang dikasih dalam artian dalam tekanan mereka (MIT) kasih (makanan), tidak dianiaya. Namun kemarin (di Sigi), karena ada perlawanan tidak diberi sehingga yang terjadi demikian," ucap Awi.

Baca Juga: Ikut Buru Kelompok Teroris Ali Kalora, Inilah Kehebatan Pasukan Tontaikam, Disebut-sebut Mampu Kacaukan Kondisi Psikologis Lawan

Rilis Polri
Rilis Polri

Ini nama dan foto 11 anggota kelompok MIT Poso yang menjadi buronan aparat.

Saat ini, Satgas Tinombala, Densus 88 Antiteror Polri, anggota Brimob, serta prajurit TNI pun masih memburu anggota kelompok MIT yang tersisa 11 orang.

Awi mengungkapkan, kondisi geografis menjadi salah satu kendala dalam pengejaran kelompok MIT pimpinan Ali Kalora.

Menurut keterangan polisi, Ali Kalora Cs selama ini bergerak di wilayah pegunungan dengan ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut.

Rentang wilayah pergerakan kelompok itu antara Poso, Parigi Moutong, dan Sigi.

Dari keterangan anggota kelompok MIT yang tertangkap, hutan yang lebat membuat mereka mudah bersembunyi dari kejaran Satgas Tinombala.

Maka dari itu, aparat harus menyusuri berbagai jalan tikus di hutan.

"Beberapa penuturan dari yang tertangkap menyampaikan, kadang-kadang Satgas Tinombala lewat, jarak 10 meter, 20 meter, mereka tiarap sudah enggak ketahuan karena memang hutan lebat," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Rabu (2/12/2020).

Di sisi lain, kelompok MIT disebut sangat menguasai medan.

Baca Juga: Tak Segan Potong Leher Korbannya, Teror Sadis Kelompok Ali Kalora Buat Warga Trauma, 150 Prajurit Terbaik TNI Dikerahkan dalam Operasi Tinombala

Menurut Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf, Ali Kalora merupakan mantan penebang kayu sehingga menguasai jalur di dalam hutan.

Awi mengatakan, tim gabungan akan memantau apabila kelompok MIT turun dari gunung untuk meminta makanan kepada warga.

"Dia naik turun, naik turun gunung. Ini yang tentunya menjadi evaluasi Satgas Tinombala Densus 88 Antiteror, Polda Sulteng, BKO TNI di sana, termasuk Brimob, ini menjadi bahan mereka untuk mengambil langkah-langkah dalam melakukan pengejaran," ucap Awi.

Meski prosesnya begitu panjang, Polri mengklaim kinerja Satgas Tinombala telah membuahkan hasil.

Dari daftar pencarian orang (DPO) yang dirilis Polri, terdapat 7h anggota yang telah ditangkap sehingga tersisa 11 orang.

"Makanya tadi saya sampaikan per tanggalnya kapan DPO yang 7 orang ketangkap, baik itu hidup maupun meninggal dunia. Bawasannya apa, progresnya itu ada, mereka pun juga kita lakukan penindakan," ungkap Awi.

Dari7 anggota itu,5 orang meninggal dunia. Rinciannya, Rajif Gandi Sabban alias Rajes meninggal pada 25 April 2020, Ali alias Darwin Gobel meninggal pada 15 April 2020, Muis Fahron alias Abdullah meninggal pada 15 April 2020.

Baca Juga: Tak Segan Potong Leher Korbannya, Teror Sadis Kelompok Ali Kalora Buat Warga Trauma, 150 Prajurit Terbaik TNI Dikerahkan dalam Operasi Tinombala

Terbaru, Wahid alias Aan alias Bojes dan Azis Arifin alias Azis meninggal dalam kontak tembak dengan aparat pada 17 November 2020.

Satu anggota bernama Udin alias Usman menyerahkan diri pada 17 Maret 2020.

Satu anggota lainnya bernama Moh Faizal alias Namnung terkonfirmasi terkena tembakan di tahun 2017.

Namun polisi belum menemukan mayatnya. Polri pun meminta masyarakat ikut memberi informasi untuk mempermudah pencarian.

"Berikan informasi sebanyak-banyaknya sehingga bisa mempersempit pergerakan karena ini luas wilayahnya di dalam hutan," tutur Awi.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul: "Rekam Jejak Irjen Abdul Rakhman Baso yang Buru Ali Kalora Cs, Berpengalaman Ungkap Kasus Teroris."

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Surya.co.id