1,2 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Kadung Tiba di Tanah Air, Epidemiolog Ini Justru Sebut Sinovac Belum Aman dan Beri Peringatan, Kenapa?

Selasa, 08 Desember 2020 | 15:13
Twitter @setkabgoid

1,2 juta dosis vaksin virus corona (Covid-19) dari Sinovac telah sampai di Bandara Soekarno Hatta

Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari

GridHot.ID - Minggu (6/12/2020) kemarin, pemerintah telah mendatangkan vaksin covid-19.

Vaksin tersebut ialah Sinovac yang berasal dari China dan tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Minggu (6/12/2020) malam.

Kadung terbeli dan sampai di Tanah Air, seorang epidemiolog justru mengatakan jika vaksin Sinovac belum aman. Kenapa?

Baca Juga: Bak Harta Berharga Usai Pemerintah Gelontorkan Rp 637,3 Miliar, Vaksin Covid-19 Dikawal Ketat ke Bandung, Bagaimana Proses Selanjutnya?

Diberitakan Kontan.co.id sebelumnya, pemerintah telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin virus corona (Covid-19). Vaksin yang didatangkan merupakan vaksin Sinovac yang berasal dari China.

Vaksin Sinovac merupakan vaksin yang saat ini sedang dalam proses uji klinis tahap tiga di Bandung.

"Hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19," ujar Jokowi dalam keterangannya, Minggu (6/12/2020).

Baca Juga: Resmi Diteken Menkes, 6 Kandidat Vaksin Ini Digadang-gadang Bakal Dipakai untuk Vaksinasi Covid-19 di Indonesia, Apa Saja?

Vaksin yang didatangkan dari China tersebut tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta. Vaksin tersebut diangkut menggunakan pesawat miliki PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Presiden Joko Widodo menyebut Indonesia terus berupaya mendatangkan vaksin Covid-19. Rencananya Indonesia juga akan mendatangkan vaksin pada Januari 2021 mendatang.

"Kita juga masih mengupayakan 1,8 juta dosis vaksin yang akan tiba di awal Januari 2021," terang Jokowi.

Indonesia juga akan mendatangkan bahan baku curah vaksin Sinovac. Jokowi menyebut bahan baku tersebut akan didatangkan sebanyak 15 juta dosis pada bulan Desember ini dan 30 juta dosis pada Januari 2021 mendatang.

Baca Juga: Sudah Lama Ditunggu-tunggu Akhirnya Datang! 1,2 Juta Dosis Vaksin Corona Telah Tiba di Indonesia, Kapan Vaksinasi Mulai Dilakukan?

Jokowi menyebut dengan tibanya vaksin akan membantu Indonesia mencegah penularan Covid-19. Namun, tahap vaksinasi harus mendapat persetujuan terlebih dahulu oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sementara itu, dilansir dari Kompas.com, epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai, vaksin Covid-19 buatan Sinovac belum aman lantaran belum diumumkan tingkat efikasinya (keampuhan) hingga kini.

Padahal, tingkat efikasi yang akan menjadi penentu awal bagi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengeluarkan izin edar darurat bagi vaksin Covid-19 dari Sinovac.

Baca Juga: Warga di 5 Negara Ini Tak Perlu Khawatir, Pemerintahnya Bakal Gratiskan Vaksin Corona untuk Penduduk, Mana Saja?

“Sinovac kan belum ada data awalnya, hasil risetnya yang mengatakan dari sekian jumlah berapa yang diberi plasebo berapa yang disuntik vaksin sehingga efikasinya belum ada. Walapupun belum berakhir uji klinis tahap tiga tapi data awal (efikasi) lebih dari 50 persen itu harus ada,” kata Dicky kepada Kompas.com, Senin (7/12/2020).

“Tentu tidak atau belum aman jika dijadikan bagian program vaksinasi Covid saat ini dan harus hati-hati dalam mengeluarkan izin edar darurat,” kata dia.

Ia mengatakan, vaksin Covid-19 dari Sinovac belum aman jika dijadikan sebagai vaksin yang akan disuntikkan kepada masyarakat dalam program vaksinasi Covid-19 secara massal.

Ia pun mencontohkan perusahaan farmasi lainnya seperti Pfizer Inc. and BioNTech dan Moderna yang juga mengembangkan vaksin Covid-19.

Keduanya telah mengumumkan tingkat efikasi yang mencapai 90 persen.

Baca Juga: Resmi! Vaksin Moderna 100% Ampuh Cegah Virus Corona dengan Kasus Terparah, Kepala Petugas Medis Sampai Menangis Bahagia Lihat Data Akhirnya

Setelah mengumumkan tingkat efikasinya, baru keduanya mengajukan izin edar darurat kepada otoritas negara yang akan menggunakan vaksin mereka.

Dengan adanya tingkat efikasi, BPOM akan bisa menganalisis seberapa ampuh vaksin tersebut dalam memicu antibodi yang akan memerangi virus corona di dalam tubuh.

Meskipun uji klinis tahap ketiga masih berlangsung, Dicky bilang, setidaknya produsen vaksin harus menyampaikan tingkat efikasinya dari 50 persen relawan yang telah disuntikkan vaksin.

Baca Juga: Dipisah Jadi Dua Kategori Bantuan Pemerintah dan Mandiri, Vaksin Corona Disebut Erick Thohir Bakal Dipasangi Barcode, Mantan Bos Intermilan: Data Detail Siapa yang Akan Disuntik!

“Itu (efikasi) artinya itulah data yang bisa dijadikan dasar awal untuk izin edar darurat itu yang diajukan. Dan untuk Sinovac kan belum ada data (efikasi) awalnya,” ucap Dicky. (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kontan.co.id, KOMPAS.com