Find Us On Social Media :

Tiongkok Gigit Jari, Pangkalan Militer yang Dibangunnya dengan Susah Payah di Laut China Selatan Ternyata Mudah Dihancurkan Musuh, Ini Alasannya

(Ilustrasi) Pangkalan militer China di Laut China Selatan

GridHot.ID -  Laut China Selatan serupa ladang emas yang diperebutkan.

Ada beberapa pemain di jaringan kompleks klaim wilayah yang tumpang tindih di Laut China Selatan.

China menjadi salah satunya.

Mereka mengklaim bagian terbesar, mempertahankan haknya atas hampir 90 persen Laut China Selatan, menduduki semua Kepulauan Paracel dan sembilan terumbu karang di Spratley, termasuk Fiery Cross Reef dan Johnson South Reef.

Melansir Intisari Online, China juga disebut sebagai negara yang aktif membangun pangkalan militer di Laut China Selatan.

Baca Juga: Usaha Tak Mengkhianati Hasil, Jauh-jauh Sampai Amerika, Menhan Prabowo Subianto Berhasil Bawa Pulang Jet Tempur F-15 dan F-18 untuk Indonesia

China membangun pangkalan militer itu dengan cara yang terbilang kontroversial.

Tidak seperti Amerika Serikat yang bisa bekerja sama dengan negara lain untuk membangun pangkalan militer di suatu negara, China tidak berhasil mendapatkan kepercayaan tersebut.

Alhasil, mereka menyasar timbulan batu-batu karang yang ada di Laut China Selatan kemudian melakukan reklamasi lahan di tempat tersebut.

China memulai proyek-proyek tersebut sejak tahun 2013 lalu.

Semenjak itu terumbu-terumbu karang tersebut diubah sedemikian rupa untuk menjadi pangkalan militer oleh Beijing.

Baca Juga: Taring Angkatan Laut AS Makin Tajam, Negeri Paman Sam Kirimkan Kapal Pendarat Amphibi di Laut China Selatan, Apa Tujuannya?

Namun dilaporkan dari Naval and Merchant Ships, musuh China malah disebutkan bisa dengan mudah menyerang pangkalan militer yang berdiri dari batu karang tersebut.