GridHot.ID - Kebanyakan orang Indonesia tentu sudah pernah makan Indomie.
Sebagaimana diketahui, Indomie merupakan salah satu merek mi instan yang disukai banyak orang.
Hal itu terkuak dalam acara dialog nasional mengenai kekerasan berbasis gender dan seksual yang terjadi saat pandemi Covid-19.
Dalam dialog yang diadakan STAR-Ghana Foundtion, pakar gender dan ketenagakerjaan Bashiratu Kamal memaparkan temuannya mengenai lonjakan kehamilan pada remaja.
Kamal menjelaskan, dengan semakin meningkatnya kemiskinan saat wabah Covid-19, banyak gadis muda dipaksa untuk berhubungan seks.
Oleh pria hidung belang, para korban dijanjikan mendapatkan bahan pokok seperti mi instan Indomie, uang, hingga kartu kredit.
"Dalam beberapa kasus, 'seks transaksional' ini justru mendapat dorongan dari orangtua si perempuan agar mereka mendapatkan makanan," jelas Kamal.
Dia menjelaskan bahwa pada situasi itu, si orangtua mendorong putrinya agar bisa mencukupi kebutuhan hariannya melalui hubungan seks tersebut.
Dilansir World of Buzz Jumat (25/12/2020), Kamal memaparkan orangtua korban tidak bekerja dan hanya berada di rumah saja selama wabah.
"Mereka perlu sesuatu untuk bertahan hidup. Karena itulah, mereka harus melakukannya demi mendapatkan uang," papar si pakar dalam dialog itu.
Kamal melanjutkan, temuan ini menunjukkan kemiskinan tidak hanya menimpa orang dewasa, namun juga generas muda demi bertahan hidup.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indomie Disebut Jadi Barang "Seks Transaksional" di Ghana"
(*)