Sering Buat Dunia Gonjang-ganjing, China Akhirnya Menentang Segala Peperangan dengan Amandemen UU Pertahanan Nasional

Rabu, 30 Desember 2020 | 05:42
Burkitt, Janet, CTR, DIMOC JCCC

Ilustrasi Tentara China

Gridhot.ID - China memang seringkali membuat beberapa belahan dunia panas.

Laut China Selatan dan beberapa perbatasan dilaporkan bergejolak di tahun 2020 akibat aksi mereka.

Namun kini semuanya bakal berbeda.

Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional, badan legislatif tertinggi China, pada Sabtu (26/12), mengesahkan perubahan Undang-Undang Pertahanan Nasional

Baca Juga: Wajib Waspada, Mutasi Virus Corona D614G Ternyata Sudah Ada di Kalimantan Barat Sejak Agustus 2020, Kepala Dinkes Kalbar Bongkar Datanya

Mengutip Kantor Berita Xinhua, Global Times melaporkan, Undang-Undang Pertahanan Nasional China yang baru akan langsung berlaku pada hari pertama tahun 2021.

Seorang pejabat di Biro Legislatif di bawah Komisi Militer Pusat (CMC) China menekankan, lewat undang-undang yang baru, China mengikuti kebijakan pertahanan nasional yang bersifat defensif.

Dan, China akan secara aktif mendorong pertukaran dan kerjasama militer internasional. Ini berarti, Tiongkok menjaga perdamaian dunia dan menentang tindakan invasi juga ekspansi.

"Ini mencerminkan keyakinan China yang konsisten bahwa China mencintai perdamaian dan menentang perang," kata pejabat CMC yang tidak disebutkan namanya itu seperti dikutip Xinhua.

Baca Juga: Sukses Jadi Anggota DPR Meski Dulu Mantan Sopir, Ahmad Sahroni Terus Bermimpi Jadi Presiden: Orang yang Dulu Miskin Juga Punya Hak

Terlibat dalam pertahanan negara

Menurut pejabat CMC, Undang-Undang Pertahanan Nasional yang baru juga mewujudkan konsep bahwa setiap warga negara China harus terlibat dan meningkatkan keterampilan dalam pertahanan negara.

Lalu, semua organisasi nasional, partai politik, kelompok sipil, perusahaan, organisasi sosial, dan organisasi lainnya harus mendukung serta mengambil bagian dalam pembangunan pertahanan negara.

Baca Juga: Pemakamannya Dihadiri Ratusan Orang, Habib Hasan Assegaf Terkenal Berkat Kesederhanaannya, ke Masjid Selalu Pakai Onthel dan Tak Pandang Bulu Hadiri Hajatan Orang

Termasuk, memenuhi tugas pertahanan negara dan menjalankan misi pertahanan nasional sesuai dengan undang-undang.

Perubahan undang-undang lainnya mencakup penyesuaian fungsi dan kekuasaan organisasi nasional, pengayaan misi dan tujuan pembangunan angkatan bersenjata.

Kemudian, penetapan kebijakan pertahanan di bidang keamanan utama berdasarkan kebutuhan kegiatan dan kepentingan di bidang keamanan baru, serta kebijakan dalam hubungan militer luar negeri.

Song Zhongping, ahli militer China, mengatakan kepada Global Times, Undang-Undang Pertahanan Nasional yang baru menunjukkan, negeri tembok raksasa akan membuat dirinya didengar dalam hal keadilan global.

Baca Juga: Transferan Rp 800 Triliun yang Bikin Masalah di Bank Mandiri Terbukti Hoax, Pelaku Langsung Ngemis Maaf Sampai Seret Nama Keluarga Kerajaan Saudi

Terutama, dalam menentang tindakan invasi dan ekspansi oleh hegemoni regional dan global, di samping melindungi kepentingan, kedaulatan, keamanan, dan pembangunan China.

"Dengan hegemoni egois yang bersekongkol dan melakukan tindakan serta meningkatnya keberadaan terorisme, pemisahan diri dan nasionalisme, dunia saat ini tidak damai dan membutuhkan China untuk memainkan peran unik dalam membuat keadilan yang sehat," kata Song.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Amandemen UU Pertahanan Nasional, China menentang perang.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber kontan