Petani yang Jual Cabai Rawit Disemprot Cat Merah Tertangkap, Untung Tak Seberapa 15 Tahun Penjara Ancam Hidupnya

Jumat, 01 Januari 2021 | 18:00
Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain

Petani yang jual cabai palsu akhirnya tertangkap

Gridhot.ID - Banyumas kini sedang geger.

Pasalnya banyak cabai rawit yang dicat merah terjual di beberapa pasar tradisional.

Peredaran cabai rawit merah yang dicat semprot hanya ditemukan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Baca Juga: Dianggap Salah Satu Negara Miskin di Dunia, Zimbabwe Digandeng Indonesia Bentuk Kerjasama Pertahanan Baru, Berikut yang Jadi Agenda Utama

"Kejadian hanya di Kabupaten Banyumas," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Berry melalui pesan singkat, Kamis (31/12/2020).

Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menemukan cabai yang dicat semprot tersebut di tiga lokasi, yaitu Pasar Wage, Pasar Cermai dan Pasar Sokaraja (sebelumnya disebut Pasar Kemukusan).

"Pelaku sudah diamankan oleh Polres Temanggung berdasarkan hasil koordinasi. Kemudian saat ini perjalanan ke Purwokerto untuk ditangani oleh Polresta Banyumas," ujar Berry.

Baca Juga: Di Depan Mata Kepalanya Sendiri Sang Tetangga Kejang-kejang dalam Kobaran Api, Pria Ini Panik Siramkan Air Kelapa Parut: Spontan Pakai Air di Ember

Atas perbuatannya, BN (35), petani asal Temanggung, yang memalsukan cabai rawit merah dengan dicat semprot terancam kurungan 15 tahun penjara.

Pelaku akan diancam dengan tiga pasal yaitu Pasal 136 Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

"Atau Pasal 204 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara atau pasal 383 angka 2 KUHP dengan ancaman hukuman 1 tahun 4 bulan," kata Berry.

Baca Juga: Pandemi Corona Bikin yang Kaya Makin Tajir, Sukses Kuasai Vaksin dan Air, Pria Berjuluk 'Serigala Tunggal' Berhasil Lompati Kekayaan Jack Ma, Kok Bisa?

Diberitakan sebelumnya, cabai rawit berwarna merah yang ditemukan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ternyata dicat menggunakan cat semprot.

Untuk mengelabui pembeli, kata Berry, terduga pelaku mencampur cabai rawit kuning yang dicat merah dengan cabai rawit merah asli dalam satu kemasan.

Pelaku mengecat cabai rawit kuning dengan warna merah karena harga cabai rawit merah di pasaran sedang tinggi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Petani yang Palsukan Cabai Rawit Merah dengan Cat Semprot Terancam Kurungan 15 Tahun"

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com