Gridhot.ID - Calon Kapolri pengganti Idham Azis yang akan pensiun pada Februari 2021 masih jadi pertanyaan.
Namun, Presiden Jokowi dikabarkan akan memajukan KomjenBoy Rafli Amarsebagai calon Kapolri.
Diketahui,Boy Rafli Amar kini menjabatKepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Boy Rafli akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR RI jika benar-benar menjadi pilihan Jokowi untuk memimpin Korps Bhayangkara.
Menanggapi isu yang beredar tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Pangeran Khairul Saleh, angkat bicara.
Pangeran mengatakan, penentuan nama calon Kapolri merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
Hal itu sebagaimana sesuai undang-undang usulan dari Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) atau Kompolnas hanya sebagai usulan ataupun masukan saja.
"Baik usulan administrasi atau teknis, semua terserah kepada Presiden sebagai user. Siapapun yang ditunjuk Presiden itu haknya," kata Pangeran dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (1/1/2021).
Menurut Pangeran, sampai saat ini pihak Istana Kepresidenan belum menyampaikan Surat Presiden (Surpres) yang berisi nama-nama calon Kapolri yang sudah ditandatangani Jokowi, untuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR RI.
Namun demikian, Pangeran berharap Jokowi dapat memperhatikan usulan Wanjakti, karena mereka yang mengetahui kondisi internal Kepolisian.
"Begitu juga dengan Kompolnas yang memahami kondisi sosial masyarakat terkait institusi Kepolisian," ujar politikus PAN itu.
Lebih lanjut, Pangeran berharap siapapun pilihan Jokowi bisa benar-benar yang terbaik, sehingga dapat meneruskan hal-hal baik dari kepemimpinan Kapolri sebelumnya.
Juga sekaligus dapat memperbaiki yang menjadi kekurangan sebelumnya. Dengan begitu, kinerja Polri ke depan semakin baik.
"Sehingga kinerja Polri semakin baik ke depannya dan selalu mendapat kepercayaan oleh masyarakat," kata Pangeran.
Profil Komjen Boy Rafli Amar
Jenderal polisi bintang tiga bernama lengkap Boy Rafli Amar Gala Datuak Rangkayo Basa ini lahir di Jakarta pada 25 Maret 1965.
Ayahnya berasal dari Solok, sedangkan ibunya dari Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat. Ia adalah cucu dari sastrawan Indonesia, Aman Datuk Madjoindo.
Boy Rafli menikah dengan Irawati. Dari pernikahan tersebut, keduanya telah dikaruniai dua anak.
Pada 29 November 2013, Boy diangkat sebagai kepala kaum suku Koto, nagari Koto Gadang, Agam, dengan gelar Datuak Rangkayo Basa.
Boy menempuh pendidikan di AKABRI bagian Kepolisian (AKABRI Kepolisian) dan lulus pada tahun 1988 dengan pangkat Letnan Dua Polisi (Letda Polisi).
Pada tahun 1991 pangkatnya naik menjadi Letnan Satu Polisi (Lettu Polisi).
Ketika berpangkat Kolonel Polisi pada 1999, ia ditugaskan ke Bosnia sebagai Wakil Komandan Kontingen Garuda XIV.
Karier Boy Rafli mirip dengan Tito Karnavian yang melejit setelah menjabat sebagai Kapolda Papua.
Hal yang sama juga, Boy Rafli saat ini menduduki jabatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Perbedaannya, mantan Kapolres Pasuruan, Jawa Timur tersebut banyak dikenal sebagai Humas Polri.
Kekayaan Boy Rafli Berdasarkan LHKPN
1. Tanah dan Bangunan: Rp 4.901.434.000
2. Alat Transportasi dan Mesin: Rp 692.942.000
3. Harta bergerak lainnya: Rp 760.000.000
4. Kas dan Setara Kas: Rp 241.184.663
5. Utang: Rp 144.058.000
Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul: "Jokowi Disebut Majukan Nama Boy Rafli Amar Jadi Calon Kapolri Pengganti Idham Azis, Ini Reaksi DPR."
(*)