Gridhot.ID - India memang sedang menghadapi masa sulit.
Tak hanya wabah corona, hubungannya dengan beberapa negara juga sedang panas-panasnya.
Hubungan China-India di memburuk akhir-akhir ini akibat konflik perbatasan kedua negara di wilayah Himalaya.
Ketegangan memuncak setelah bentrokan fatal antara pasukan di kedua sisi terjadi di wilayah Ladakh pada bulan Juni.
Hingga saat ini, kedua negara saling mengerahkan militer di sepanjang perbatasan Garis Kontrol Aktual (LAC) yang memisahkan keduanya meski para pejabat sudah berusaha melakukan pembicaraan untuk meredakan ketegangan.
Dan akhir-akhir ini, India tampaknya juga makin was-was ketika China-Pakistan makin mesra.
Seperti diketahui, India juga berkonflik dengan Pakistan atas wilayah Kashmir.
Awal bulan ini, kedua negara melakukan latihan angkatan udara bersama di Pakistan.
Pejabat militer China Mayor Jenderal Sun Hong hadir.
Sun Hong mengatakan latihan tersebut akan meningkatkan kerjasama antara kedua belah pihak.
Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, mengklaim latihan bersama itu adalah "pengaturan reguler antara militer China dan Pakistan yang tidak menargetkan pihak ketiga mana pun".
India pun menganggap tantangannya makin bertambah ketika menyaksikan meningkatnya kekuatan militer China yang dikerahkan di sepanjang LAC.
Melansir Express.co.uk, Kamis (31/12/2020), seorang pejabat militer India mengatakan, China telah "mengerahkan sepenuhnya" dukungan udara kepada pasukannya di sepanjang LAC yang tegang di Ladakh.
Marsekal Kepala Udara India RKS Bhadauria mengklaim "tantangan keamanan nasional terpenting" India adalah memahami China.
Dia juga menunjuk pada "hubungan Sino-Pak (China-Pakistan) yang semakin dalam dan berkembang," menurut outlet berita India The Indian Express.
Pejabat militer tersebut memberikan komentarnya pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh lembaga think tank yang berbasis di New Delhi, Yayasan Internasional Vivekananda.
Panglima Udara Marsekal Bhadauria juga menyebut pengerahan angkatan udara China "sangat kuat", tetapi bersikeras India memiliki "cukup" untuk menyamainya.
Pejabat itu menyebut Asia Selatan sebagai "sarang persaingan antara kekuatan dominan" dan mengatakan "ketidakpastian yang berkembang pesat" telah memberi China "kesempatan untuk menunjukkan kekuatannya yang berkembang," lapor The Indian Express.
Dia juga mengklaim Pakistan "menjadi pion dalam kebijakan China".
Sementara itu, outlet berita India juga melaporkan pembicaraan (untuk meredakan ketegangan) putaran kesembilan antara kedua negara (China-India) ditunda karena China menunjuk Komandan Teater Barat yang baru, Jenderal Zhang Xudong.
Tanggal untuk perundingan putaran kesembilan diperkirakan belum diputuskan dalam kasus apa pun.
Dalam pembicaraan sebelumnya, kedua belah pihak telah setuju untuk "bekerja untuk memastikan pelepasan penuh di semua titik gesekan di sepanjang LAC di Sektor Barat paling cepat," menurut The Hindu.
Mereka juga mengatakan putaran kesembilan dari negosiasi tingkat Komandan Korps harus diadakan "secepatnya" untuk "memulihkan perdamaian".
Awal bulan ini Menteri Pertahanan Persatuan India Rajnath Singh mengklaim "kami tidak menginginkan konflik tetapi perdamaian".
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul India Makin Was-was, China-Pakistan Makin Mesra, Kekuatan Militer China di Ladakh Makin Perkasa.
(*)