Gridhot.ID - Bio Farma sudah menelaah vaksin Sinovac yang bakal digunakan rakyat Indonesia.
PT Bio Farma, perusahaan milik negara di bidang farmasi atau BUMN Farmasi memastikan vaksin Covid-19, Sinovac China tidak berbahaya.
Vaksin corona ini juga tidak menggunakan bahan pengawet serta tidak mengandung jaringan kera atau sel vero.
Lewat konferensi pers: Target penyelesaian vaksinasi dan kesiapan vaksin Covid-19, Minggu (3/1), Juru bicara Vaksin COVID-19 Bio Farma Bambang Herianto menjelaskan bahwa sel vero hanya digunakan sebagai media kultur untuk kembang biak dan tumbuh virus.
Sel vero atau jaringan monyet digunakan untuk proses memperbanyak virus sebagai bahan baku vaksin.
"Jika tidak ada media kultur akan mati virusnya, dan tidak akan bisa digunakan untuk pembuatan vaksin. Setelah dapat jumlah virus yang cukup, akan dipisahkan dari media pertumbuhan. Sel vero ini tidak akan ikut atau terbawa sampai proses akhir pembuatan, dengan begitu pada produk akhir, vaksin tidak lagi mengandung sel vero tersebut," ujar Bambang.
Menurutnya, vaksin Sinovac mengandung 4 unsur.
Pertama, vaksin Covid-19 asal Sinovac China menggunakan platform virus corona yang sudah dimatikan (inactivated). Vaksin ini tak mengandung virus hidup atau yang dilemahkan.
“Jadi tidak mengandung virus hidup sama sekali. Ini termasuk cara yang paling umum dalam membuat vaksin," ujar Bambang.
Kedua, vaksin corona ini mengandung aluminium hidroksida (Aluminium hydroxide).
Senyawa ini berfungsi sebagai ajuvan untuk meningkatkan kemampuan (efektivitas) vaksin.
Ketiga, vaksin Covid-19 Sinovac adalah larutan fosfat yang berfungsi sebagai penstabil atau stabilizer.
Keempat, vaksin corona Sinovac mengandung larutan garam atau NaCl sebagai isotonis. Larutan garam dalam vaksin digunakan sebagai unsur agar saat disuntikan vaksin bisa diterima dengan lebih nyaman.
“NaCl atau garam yang digunakan dalam vaksin Covid-19 telah memenuhi standar pharmaceutical,” ujar Bambang.
Vaksin Sinovac untuk corona juga tidak menggunakan pengawet, tidak mengandung bahan-bahan lain seperti boraks, formalin atau merkuri.
Bambang juga menegaskan bahwa vaksin corona yang akan disuntikan ke masyarakat juga telah melalui pengembangan dan rangkaian uji yang ketat. Uji ini untuk menjamin kualitas, keamanan dan efektivitasnya di bawah pengawasan BPOM dan standar internasional.
Meski begiru, meski vaksin corona sudah datang, Bambang juga mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol keseharan seperti mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak serta memakai masker alias 3M.
Yang pasti, Indonesia sudah mendatangkan 3 juta vaksin Covid-19 dari Sinovac. Vaksin corona ini kini tengah disimpan di Bio Farma Bandung.
Jika merujuk roadmapnya, program vaksinasi corona dengan penyuntikkan akan mulai dilakukan setelah Sinovac memberikan laporan sementara atas hasil uji klinis ke 3 atas vaksin Covid-19 yang ditargetkan akan selesai pada Januari 2021 ini.
Laporan ini dibutuhkan untuk menganalisis efficacy atau tingkat kemanjuran dari vaksin Covid-19.
Setelah laporan sementara inidiserahkan, BPOM baru akan memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) atas vaksin corona tersebut.
Program vaksinasi tahap pertama rencananyaakan diberikan ke tenaga medis di 34 provinsi sebanyak 1,3 juta.
Kemudian petugas publil sebanyak 17,4 juta, lalu masyarakat di usia 60 tahun ke atas 21,5 juta.
Targetnya: mereka yang masuk sasaran program vaksinasi corona ini akan diberikan pada Januari sampai April 2021.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Bebas kultur monyet, tak ada formalin, ini 4 unsur vaksin corona Sinovac.
(*)