Demi Vaksin Corona Gratis untuk Seluruh Rakyat Indonesia, Pemerintah Harus Rogoh Kocek Lebih dari Rp 74 Triliun, Begini Kata Sri Mulyani

Selasa, 05 Januari 2021 | 20:00
Surya/Ahmad Zaimul Haq

Petugas medis melakukan simulasi vaksinasi Covid-19 di RSI Jemursari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020).

Gridhot.ID - Pemerintah Indonesia melalui Jokowi sudah memutuskan untuk menggratiskan seluruh vaksin corona untuk masyarakat.

Tentu saja rencana ini membuat pemerintah Indonesia harus merogoh kocek lebih dalam dari anggaran seharusnya untuk tahun 2021.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah telah memproyeksi anggaran vaksin virus corona pada 2021 mencapai lebih dari Rp 74 triliun.

Besaran dana tersebut, sebagai tindak lanjut, Presiden RI Jowo Widodo yang menginstruksikan agar vaksin diberikan secara gratis kepada masyarakat Indonesia.

Anggaran tersebut melonjak 26,48% dari estimasi anggaran vaksin virus corona sebelumnya yakni Rp 54,4 triliun.

Baca Juga: Rekam Adegan 'Nakal' Saat Masih Jadi Istri Gading Marten, Video Gisel 'Pilih Selingkuh' Kini Viral, Pakar Soroti Ekspresi Kekasih Wijin: Saat Itu Dia Stres

Untuk memenuhi pengadaan vaksin hingga vaksinasi, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp 18 triliun, dan Rp 36,4 triliun dari sisa dana penanganan kesehatan dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2020.

Adapun selisih Rp 19,6 triliun dari estimasi anggaran vaksin teranyar juga akan dipenuhi melalui APBN 2021. Namun yang jelas, Menkeu menegaskan anggaran tersebut belum bersifat final.

“Mungkin kesehatan dalam PEN tahu ini hanya Rp 25 triliun ini angka yang sangat sementara, sesadah presiden menetapkan vaksinasi secara gratis, anggrannya bisa lebih dari Rp 74 triliun hanya untuk vaksinasi, belum masalah kesehatan yang lain,” ujar Menkeu dalam webminar bertema Perempuan Berdaya Indonesia Maju: Refleksi Awal Tahun 2021, Senin (4/1).

Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Askolani menambahkan besok (6/1) pemerintah akan mengumumkan anggaran besaran pasti anggaran vaksin dan vaksinasi gratis. Sebab, sejauh ini masih ada beberapa hal yang perlu ditimbangankan.

“Masih terus di-update hitungannya di lintas kementerian di bawah Menteri Koordinator (Menko). Serta akan difinalkan di sidang kabinet bersama Presiden, insyaAllah (besok anggarannya keluar),” kata Asko saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (5/1).

Baca Juga: Suaminya Direbut Pelakor Hingga Jadi Janda 2 Kali, Sarita Abdul Mukti Ngaku Tak Kapok Nikah Lagi: Nggak Semua Laki-laki Jahat

Sebelumnya, Menkeu menyampaikan ada lima hal yang saat ini dilakukan oleh pemerintah untuk mempersiapkan anggaran vaksinasi gratis bagi penduduk pada 2021.

Pertama, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menetapkan teraget jumlah penduduk yang akan menerima vaksinasi.

Penetapan target jumlah penduduk ini sesuai dengan rekomendasi dari organisasi kesehatan dunia atau Wordl Health Organization (WHO) maupun saran dari persatuan ahli pandemi guna mencapai herd immunity.

Dengan asumsi target sementara yakni vaksinasi sebanyak 70% dari jumlah penduduk agar tercapai kekebalan masyarakat atau herd immunity, maka paling sedikit harus melakukan vaksinasi sebanyak 182 juta orang.

Kedua, Kemenkes harus menetapkan berapa banyak dosis vaksin yang harus disuntikkan kepada setiap orang. Menkeu memberikan contoh, kalau sekarang rata-rata vaksin dua kali suntik, berati membutukan 182 juta kali 2 dosis.

Baca Juga: Tanpa Tedeng Aling-aling, Karyawan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Serentak Minta Mobil, Bos RANS Entertainment: Jadi 20 Mobil Dibawa ke Andara?

Ketiga, Kemenkes bersama dengan Kementerian BUMN terutama Bio Farma harus memastikan berapa besar efektivitas atau evikasi dari vaksin virus corona Covid-19 yang akan disuntikkan tersebut.

"Kalau evikasi 90% maka vaksin harus disediakan lebih dari 100% atau di tambah 10% dari 182 juta agar tercapai target 70% tadi," tambah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beberapa waktu lalu.

Keempat, dari sisi wastase dalam proses vaksinasi, seperti pengiriman vaksin dalam perjalanan menuju lokasi vaksinasi, sehingga tidak bisa terdeliveri 100%. "Bisa karena rusak atau turun kualitasnya, karena distribusi di negara sebesar Indonesia," katanya

Kelima, menghitung jumlah tenaga kesehatan yang akan terlibat dalam proses vaksinasi ini dan kelompok prioritas yang mana dalam proses vaksinasi tersebut.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Sri Mulyani: Anggaran vaksin gratis Covid-19 bisa mencapai lebih dari Rp 74 triliun.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber kontan