Semeru Siaga Erupsi Awan Panas, Ilmuan Jelaskan Pengaruh 'Ring of Fire' yang Dengan Keberadaan Gunung Berapi di Indonesia, Berikut Titik Penampakannya!

Minggu, 17 Januari 2021 | 19:00
twitter @bnpb_Indonesia

Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran pada Sabtu (16/01)

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID- Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki gunung berapi.

Sebagian besar gunung berapi tersebut masih dibilang aktif dan sering erupsi hingga saat ini.

Baru-baru iniSabtu (16/1/2021) sore pukul 17.24 WIB, Gunung Semeru di wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur kembali erupsi.

Baca Juga: Lagi Hamil Anak Rey Mbayang, Dinda Hauw Tiba-tiba Ungkap Penyesalannya: Waktu Nikahan Kemarin...

" Gunung semeru mengeluarkan awan panas."

"Dengan jarak 4.5 kilometer. Daerah sekitar Sumber Mujur dan Curah Koboan, saat ini menjadi titik guguran awan panas," jelas Bupati Thoriqul dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/1/2021).

Menurut laporan pengamatan visual sementara, terlihat asap meluncur ke arah tenggara yang diduga dari kawah Jonggring Kaloko berwarna kelabu pekat dalam volume yang besar.

Baca Juga: Babak Baru Kasus Korupsi Bansos, KPK Temukan Adanya Arahan Khusus Juliari Batubara Diduga untuk Lancarkan Aksinya Garong Duit Bantuan Rakyat, Nilai Total Kerjasama Kembali di Investigasi

Hujan abu vulkanik diperkirakan mengarah ke utara, menyesuaikan arah angin.

Sementara itu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan, guguran awan panas terjadi sampai dengan pukul 18.35.

"Terjadi Awan panas guguran Gunung Semeru pukul 17:24 s/d 18:35 WIB dg amplitudo maksimum 22 mm durasi 4.287 detik," kata Kasbani dihubungi secara terpisah, Sabtu.

Ring of Fire

Lokasi Indonesia sendiri berada di titik pertemuan tiga lempeng benua utama.

Yakni lempeng Pasifik, lempeng Eurasia dan Indo-Australia, dan lempeng Filipina yang jauh lebih kecil.

Lokasi ini juga merupakan kawasan "Ring of fire", sebuah daerah berbentuk tapal kuda di sekitar tepi Samudera Pasifik, dari Australia ke Andes.

Baca Juga: Alasannya Betah Menduda Terbongkar, Tukul Arwana Ternyata Belum Direstui Menikah Lagi, Sang Anak: Nggak Boleh, Nanti Nggak Inget Mama yang Dulu

news.sky.com

Titik-titik gempa di Indonesia, termasuk gempa Manado

Tempat terjadinya 90% dari gempa yang terjadi di seluruh Bumi.

Ini membuat Indonesia begitu rentan terhadap gempa bumi.

Piringan lempengan Bumi itu bergesekan satu sama lain sepanjang waktu.

Baca Juga: Komjen Listyo Sigit Bakal Jadi Mimpi Buruk Ali Kalora Cs Jika Berhasil Duduki Kursi Kapolri, Pengamat Intelijen: Ada yang Khawatir, Polri Harus Waspada!

Kadang-kadang mereka bertabrakan dan membuat tekanan yang menciptakan gempa bumi.

Itu adalah efek pelepasan tekanan yang tiba-tiba terjadi dengan keras.

Dengan banyak pulau-pulau ditempa oleh kekuatan tektonik beserta vulkanik yang mendorong tanah, maka akan sering mengakibatkan letusan gunung atau magma.

Banyak kawasan Indonesia yang memiliki gunung berapi.

Bahkan pada 1883, letusan Krakatau begitu melegenda hingga dampaknya dapat dirasakan di seluruh penjuru dunia.

Baca Juga: Nggak Ada Malunya, Donald Trump Nekat Sogok Jakarta Pakai Duit Segunung Agar Indonesia Mau Normalisasi dengan Israel, Nasib Palestina Dipertaruhkan di Tangan Jokowi

Letusan itu juga memakan 36.417 korban jiwa.

Pada Agustus 2018 ini, gempa bumi yang terjadi dekat dengan gunung berapi telah mengguncang pulau Lombok.

Meski begitu, tak hanya Indonesia, Jepang, Turki, Meksiko, Pakistan, Nepal, Filipina, India, dan El Salvador juga termasuk di antara negara-negara yang paling rentan terhadap gempa bumi.(*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com