Putranya Gugur Pertahankan Indonesia dari Kekejaman KKB Papua, Ayah Pratu Dedi Hamdani Bagikan Kenangan Terakhirnya Bersama Sang Anak: Perasaan Saya Tidak Keruan!

Sabtu, 23 Januari 2021 | 17:25
Kompas.com/Idham Khalid

suasana rumah duka

Gridhot.ID - Indonesia baru saja kehilangan dua prajurit terbaiknya.

Dikutip Gridhot sebelumnya dari Surya, Pratu Roy Vebrianto dan Pratu Dedi Hamdani gugur setelah ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Keduanya diketahui adu tembak pada Jumat (22/1/2021).

Baca Juga: Anak Gadisnya Mengaku Pernah Menikah di Usia 18 Tahun, Ibu Amanda Manopo Langsung Beri Bantahan Sekaligus Ancam Pihak Ini: Menyangkut Nama Baik, Bisa Diperkarakan

"Dua korban penembakan KKB Papua meninggal dunia saat dievakuasi ke Timika dengan menggunakan helikopter Caracal," ujar Kepala Penerangan (Kapen) Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kogabwilahan III) Kolonel Gusti Nyoman Suriastawa, dalam keterangan tertulis, Jumat sore.

Para prajurit ditembaki dari arah hutan yang lebih tinggi tanahnya.

"Korban juga ditembaki secara membabi buta dari arah ketinggian di hutan yang terletak antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa," ucap Suriastawa.

Baca Juga: Baru Saja Selesai Salat Subuh, Pratu Roy Tiba-tiba Diberondong Peluru KKB Papua Secara Membabi Buta Hingga Nyawanya Tak Tertolong, Pelaku Tembaki Para Prajurit dari Hutan di Ketinggian

Mendapat kabar ini, keluarga Pratu Dedi Hamdani kini sedang dirundung duka mendalam.

"Saya waktu itu sedang menyabit rumput terus ada keluarga yang memanggil ada telepon masuk, dapat kabar anak saya meninggal," kata Muhdin kepada Kompas.com di kediamannya, Desa Plambek, Lombok Tengah, Sabtu (23/1/2021).

Ayah Dedi, Muhdin (50) nampak tak kuasa menahan tangis setelah mendapat kabar gugurnya anaknya di medan perang.

Baca Juga: Mengharukan, Ayah Ibunya Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, 3 Anak Yatim Piatu Ini Terlihat Begitu Tegar, Tak Menangis Saat Antarakan Orang Tuanya ke Peristirahatan Terakhir

"Perasaan saya sudah tidak keruan, sedih sekali, memang sebelumnya saya ada firasat mimpi," kata Muhdin.

Muhdin kemudian menceritakan kenangan terakhirnya bersama anaknya.

Dirinya menceritakan kenangan terakhirnya adalah saat mengantar Dedi untuk menjalani tes masuk TNI di Singaraja, Bali.

Baca Juga: Perjuangannya Akhirnya Berbuah Manis, Budiman Sudjatmiko Kini Disayang Erick Thohir Setelah Gagal Lolos ke Senayan, Langsung Diangkat Sang Menteri Jadi Komisaris PTPN V

"Yang saya ingat itu, waktu mengantar dia tes di Bali, terus bensin kami habis," kata Muhdin.

Menurutnya, Dedi merupakan seorang anak yang memiliki tekad kuat untuk jadi seorang prajurit.

Dedi sangat semangat menjalani latihan sebelum dirinya menjalani tes masuk tersebut.

Baca Juga: Lihat Wajah Syekh Ali Jaber untuk Terakhir Kalinya, Kesaksian Penggali Kubur Ini Serupa dengan yang Aa Gym Rasakan: Alhamdulillah Jadi Saksi, Bersih dan Tersenyum

Kini Dedi sudah gugur setelah menjalani tugasnya untuk melindungi Indonesia dari kelompok kriminal yang kejam dan mengancam negara.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Surya