2 Kali Terpapar Covid-19, Remaja Ini Masih Jumawa Dirinya Kebal Corona, Nasibnya Berujung Naas Usai Nekat Ikut Pesta

Minggu, 24 Januari 2021 | 12:42
Asia today

Ilustrasi orang terinfeksi covod-19sampai Meninggal Dunia

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Wabah corona di dunia kian hari kian memakan korban.

Meskipun ada beberapa obat untuk mencegahnya, namun jumlah kematian karena virus ini cukup signifikan.

Meskipun begitu, masih ada saja oknum yang nekat melanggar protokol kesehatan dengan mengaku kebal corona.

Baca Juga: 7 Tahun Betah Menjanda dan Bakal Jadi Istri Adit Jayusman, Ayu Ting Ting Tiba-tiba Berjoget Pamer Perut Buncit, Netizen: Ghibah Ala Bumil

Namun, nasib malang justru menimpa remajaremaja berusia 18 tahun dari Denver, Colorado, Amerika Serikat, tertular virus corona untuk kedua kalinya setelah mengaku dirinya kebal.

Dilaporkan media Denver, Denverite bahwa remaja bernama Wilber Portillo itu pertama kali terinfeksi virus corona setelah bepergian dengan sepupunya ke Los Angeles, AS.
Beruntungnya, ia dinyatakan sembuh setelah taat ikut menjalani karantina mandiri di kediamannya.

Baca Juga: Resmi Jadi Suami Istri, Arie Kriting Unggah Video Indah Permatasari, Sang Komedian: Nona Gak Bisa Masak Mie Instant

Namun, dua bulan setelahnya dia kambuh.

Wilber Portillo kembali mengalami gejala demam seperti saat terkena covid-19 uuntuk pertama kalinya.

Menurut kabar, Wilber sempat ke luar rumah dan mengikuti pesta temannya.

Portillo mengira dia kebal dari infeksi Covid-19 lagi setelah sembuh dari corona sebelumnya.

Kenyataannya justru sebaliknya, Portillo terinfeksi Covid-19 lagi.

Baca Juga: Masyarakat Harus Tahu, Sudah Wanti-wanti Sejak Oktober 2020, BMKG Kembali Beri Peringatan Soal Skenario Terburuk Bencana Hidrometeorologi

Apalagi hasil tracing, dikabarkan juga bahwa dua orang di pesta yang dihadiri Portillo tersebut pun dinyatakan juga positif Covid-19.

Dari situ, Portillo memeriksakan diri ke dokter pada 18 November 2020 lantaran kondisinya semakin memburuk.

Setelah diperiksa lebih dalam, Portillo diberitahu dokternya bahwa dia memiliki infeksi yang sangat kuat di paru-paru.

Baca Juga: Selang Sehari Usai Vaksin Corona, Dokter Ditemukan Tewas di Mobil, Satgas Covid-19 Bongkar Hasil Pemeriksaan Forensik: Dipastikan Bukan Karena Vaksin, Tapi...

"Itu adalah (kali) terakhir saya mendengar kabar darinya,” ujar pacar Portillo, Andrea Ferrel, kepada stasiun berita KDVR seperti dikutip dari Kompas.com.

Setelah diperiksa, pada 19 November 2020, remaja itu pun tak kuasa menahan derita, sehingga ia menghembuskan nafas terakhirnya dan dinyatakan meninggal dunia dalam tidurnya.

“Agak sulit untuk mengetahui bahwa dia sudah nggak ada secara fisik lagi,” imbuh Ferrel, pacar Portillo.

Lebih lanjut rumah sakit menyelidiki apa yang menyebabkan infeksi di paru-paru Portillo sehingga sampai membuat pasiennya meninggal dunia.

Dua hari kemudian, dokter memberi tahu keluarganya bahwa dia terinfeksi virus corona lagi.

Baca Juga: Bayi 4 Bulan Tak Berdosa Jadi Korbannya, Paman Tak Beretika Cekoki Keponakan Miras, Begini Tampangnya Saat Diciduk Polisi

Pakar kesehatan di New York mengatakan infeksi ulangCovid-19 mungkin bisa terjadi. Namun kasus tersebut jarang sekali terjadi.

Sayangnya, saat kena dua kali, yanh terakhir itu justeru menyerang area vital pernafasan Portillo yaitu, paru-paru.

"Cuma karena kamu masih muda, kamu nggak kebal terhadap Covid-19. Penting bagi kamu untuk tetap di rumah," tutur Ferrel lagi mengingatkan kita.

Baca Juga: Memprihatinkan, Beredar Foto Garda Nasional Istirahat Serampangan di Parkiran Gedung Capitol, Istri Joe Biden: Terima Kasih Telah Menjaga Saya dan Keluarga

Dari kematian Portillo, Jamie Gomez, sepupu korban membuka penggalangan danaonlinemelalui laman GoFundMe.

Bukan tanpa sebab, lewat penggalangan dana itu, Gomez sekaligus ingin menyadarkan anak-anak muda untuk lebih sadar lagi akan bahaya Covid-19.

“Nggak peduli seberapa muda atau sehat Kamu kelihatannya. Silakan tinggal di rumah sebisa mungkin kecuali untuk keperluan penting," tulis Gomez. (*)

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Kompas.com